Intensitas Perjumpaan Gibran dengan Elite Politik Nasional Kian Tinggi
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka makin sering bertemu dengan elite politik nasional. Hal itu terjadi di tengah berembusnya kabar bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu akan maju dalam pemilihan gubernur.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat diwawancarai bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri) setelah makan siang bersama, di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/2/2023).
SURAKARTA, KOMPAS — Perjumpaan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka dengan sejumlah elite politik nasional semakin sering. Pertemuan itu terjadi di tengah berembusnya kabar bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut akan berkontestasi pada pemilihan gubernur tahun 2024.
Dalam dua pekan terakhir, setidaknya ada dua elite politik nasional yang berjumpa dengan Gibran, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai GolkarAirlangga Hartarto.
Prabowo yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan lebih dahulu berkunjung pada pekan lalu. Dia sempat diundang makan malam untuk berbincang empat mata dengan Gibran di sela-sela kunjungan kerjanya.
Pekan ini, giliran Airlangga yang berkunjung. Sebenarnya, kunjungan itu untuk meresmikan rampungnya pembangunan tahap pertama kawasan sains dan teknologi Solo Technopark di Surakarta, Senin (6/2/2023). Dalam peresmian itu, Airlangga hadir dalam kapasitas sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Setelah peresmian, Gibran mengundang Airlangga untuk makan siang bersama di rumah dinasnya, Loji Gandrung. ”Namanya tokoh politik, pasti kita bicara tentang politik. Termasuk langkah ke depan, langkah ke belakang, langkah ke kiri dan ke kanan, kita bahas,” kata Airlangga seusai makan siang dengan Gibran.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri) dan Bupati Karanganyar Juliyatmono (kedua dari kanan) setelah makan siang bersama, di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/2/2023).
Airlangga tak memungkiri, dirinya sempat berbicara empat mata dengan Gibran. Apalagi, mereka berada dalam satu mobil dalam perjalanan dari Solo Technopark menuju ke Loji Gandrung.
Namun, sebagian isi perbincangan itu dirahasiakan. Airlangga menyebut, perbincangan itu, di antaranya, terkait rencana pengembangan sumber daya manusia lewat ekosistem yang telah dibangun di Solo Technopark.
Namanya tokoh politik, pasti kita bicara tentang politik. (Airlangga Hartarto)
Selain itu, Airlangga juga tidak menampik sempat membicarakan santernya isu bahwa Gibran bakal melanjutkan karier politik dengan maju dalam pemilihan gubernur (pilgub). Namun, ia tak mau memaparkan pembicaraan itu secara rinci.
Airlangga hanya menyebut, pembicaraan itu perlu diikuti pembahasan secara mendalam sebelum nantinya disampaikan kepada publik. ”Ya, semua dibahas. Tetapi, perlu pembahasan lebih dalam dan lebih lanjut. Sesudah dalam dan lanjut baru nanti di-publish,” kata Airlangga.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berfoto bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri) dan Bupati Karanganyar Juliyatmono (kedua dari kanan) setelah makan siang bersama, di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/2/2023).
Di sela-sela waktu pamitan setelah makan siang dengan Gibran, Airlangga didatangi oleh Juliyatmono, kader Partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai Bupati Karanganyar, Jawa Tengah.
Uniknya, sewaktu tiba, Juliyatmono tak hanya memberikan hormat kepada Airlangga, tetapi juga Gibran. Bahkan, ia menyebut Gibran sebagai ”bos”-nya wilayah Solo Raya. Daerah yang dipimpin Juliyatmono, yaitu Karanganyar, termasuk dalam wilayah tersebut.
Selain itu, Juliyatmono juga mengeluarkan celetukan dengan nada sedikit bercanda. Inti celetukannya, ia siap mendampingi Gibran yang diisukan akan maju dalam pilgub. Celetukan itu disambut tawa Airlangga, Gibran, dan orang-orang lain yang hadir.
”Beliau (Gibran) itu, kan, tokoh. Kita semua tentu support beliau. Energinya luar biasa. Talentanya keren. Mau beliau ke mana saja kita siap. Saya selaku Sekretaris DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Golkar Jawa Tengah, tentu support beliau. Ke mana saja akan kita support,” kata Juliyatmono.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) berjalan-jalan didampingi Pemimpin Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X (kiri) dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (tengah) sewaktu berkunjung ke Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023). Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut Gibran dan Mangkunegara X sebagai pemimpin masa depan.
Sementara itu, Gibran enggan membocorkan isi perbincangannya dengan Airlangga. Ia ingin agar pembahasan tersebut tak menjadi konsumsi publik, khususnya soal rencana karier politiknya kelak. Sebab, saat ini, Gibran mengaku tengah fokus melanjutkan program pembangunan di Surakarta.
Gibran menyebut, pertemuan dengan para elite politik nasional cenderung digunakannya untuk berkonsultasi sebagai sesama politisi. Apalagi, ia baru saja merintis karier politik. Oleh karena itu, pada setiap perjumpaan, Gibran mengaku selalu meminta saran tentang langkahnya memimpin daerah.
”Beliau (Airlangga) dan Pak Menhan (Prabowo) sama-sama mentor saya. Pasti saya tanyain pendapatnya. Evaluasi kerja-kerja saya di sini. Salah satunya (isi perbincangan) itu tadi,” kata Gibran.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Bupati Karanganyar Juliyatmono (kedua dari kanan) berpamitan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto setelah makan siang bersama, di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (6/2/2023).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada Wawan Mas’udi menilai, kunjungan elite politik nasional itu tidak bisa dilepaskan dari posisi Gibran sebagai putra sulung Presiden Jokowi. Kondisi itu dinilai membuat Gibran bisa menjadi sosok penghubung antara para elite dengan Presiden Jokowi.
”Gibran kira-kira menjadi semacam intermediary. Perantara politik antara Pak Jokowi dan semua tokoh yang hadir. Dalam posisi itu, Gibran ada untuk dua pihak. Baik Pak Jokowi kepada tokoh-tokoh maupun tokoh-tokoh kepada Pak Jokowi,” kata Wawan.
Menurut Wawan, semakin tingginya intensitas pertemuan Gibran dengan para elite politik bisa jadi menandakan bahwa dinamika politik nasional juga makin tinggi. Dia menilai, ada hal-hal yang bersifat mendesak dan strategis perihal perpolitikan yang tengah dibicarakan oleh para elite. Apalagi, peta koalisi menuju Pemilu 2024 sampai sekarang masih cukup cair.
Oleh karena itu, Wawan menyatakan, pertemuan semacam itu bukan sekadar dimanfaatkan untuk urusan kepentingan pemilihan kepala daerah. Pasalnya, elite politik yang hadir setingkat ketua umum partai yang merupakan penentu manuver dalam perpolitikan nasional. Namun, Gibran juga bisa memperoleh manfaat elektoral atas pertemuannya dengan tokoh-tokoh politik tersebut.
”Posisi intermediary ini sekaligus memberikan berkah politik bagi Gibran karena dia mempunyai kemampuan untuk mengekspos dan mengenal serta membangun relasi jauh lebih dekat dengan para ketua partai. Itu akan memberikan modal politik yang tinggi bagi kariernya dan menaikkan leverage politik Gibran di depan para tokoh,” kata Wawan.