Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Kota Surakarta, Jawa Tengah. Sehari, ia didampingi putra sulung Presiden Jokowi, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·5 menit baca
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023). Seharian, ia didampingi putra sulung Presiden Joko Widodo, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, selama kunjungan. Kegiatan mereka ditutup dengan makan malam bersama yang hangat, di Loji Gandrung.
Prabowo tiba sekitar pukul 19.30. Ia datang dengan mengenakan kemeja biru donker lengan pendek dan celana hitam. Kedatangannya disambut ramah oleh Gibran bersama istrinya, Selvi Ananda, dan kedua anaknya, yaitu Jan Ethes Sri Narendra dan La Lembah Manah. Dalam kesempatan itu, Gibran mengenakan kemeja putih dan celana coklat. Kombinasi warna pakaian itu erat dengan Partai Gerindra, yang sekarang masih dipimpin oleh Prabowo.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Makan malam menyajikan menu santapan yang nikmat seperti bistik lidah dan bakmi godhog (rebus). Wedang ronde tak lupa disuguhkan guna menambah kehangatan. Lebih kurang satu jam lamanya keduanya melahap hidangan-hidangan tersebut diiringi dengan sejumlah perbincangan di ruang tertutup.
”Saya diundang makan oleh Mas Wali Kota (Gibran). Tidak ada yang terlalu serius. Saya sangat berterima kasih karena ini pertama kali bisa masuk ke rumah dinas, yang usianya sudah ratusan tahun. Kalau tidak salah sejak 1830. Ini pengalaman sejarah bagi saya,” kata Prabowo.
Persantapan malam bersama seakan menjadi penutup aktivitas dari Prabowo dan Gibran yang sudah seharian berbarengan. Prabowo tiba sejak siang hari, di Kota Surakarta. Ia dijemput Gibran di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Kemudian, keduanya bersama-sama menuju Markas Komando Rayon Militer Serengan, Kota Surakarta. Di sana, Prabowo membagikan sejumlah kendaraan dinas berupa sepeda motor kepada bintara pembina desa dan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat setempat.
Setelahnya, Prabowo dan Gibran langsung melaju ke Pura Mangkunegaran. Selain makan siang, Prabowo melihat-lihat area yang baru saja direvitalisasi, yakni Taman Pracima. Ia juga meminta Gibran menemaninya untuk memasuki Kavallerie Artillerie. Dahulu, bangunan itu digunakan sebagai markas pasukan militer Pura Mangkunegaran, yang bernama Legiun Mangkunegaran.
Solo Safari tidak terlewat dari sasaran Prabowo sebagai titik kunjungan. Bahkan, lokasi tersebut dikunjungi atas dasar keinginannya sendiri. Itu merupakan kebun binatang yang dipugar oleh PT Taman Safari Indonesia. Penjajakan kerja sama dilakukan sewaktu awal Gibran menjabat wali kota. Oleh karena itu, putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut memasukkannya sebagai salah satu dari 16 proyek prioritas yang bakal dikerjakannya selama masa kepemimpinannya.
”Saya sangat terkesan. Saya lihat (Kota Surakarta) perkembangannya luar biasa. Bersih, tertib, penuh perasaan dinamis. Saya lihat banyak pembangunan. Banyak kemajuan,” kata Prabowo ketika ditanyai soal perkembangan kota tersebut semasa Gibran memimpin.
Prabowo pun ikut berkomentar mengenai desas-desus soal Gibran yang berencana maju dalam pemilihan gubernur pada Pemilu 2024. Menurut dia, Gibran merupakan sosok pemimpin muda potensial. Pihaknya siap memberikan dukungan jika nantinya isu tersebut benar-benar terwujud. Bahkan, ia mengaku telah merasa cocok dengan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Masih mudanya usia Gibran, jelas Prabowo, bukan sebuah permasalahan yang harus diperdebatkan untuk kontestasi pemilihan gubernur. Sebab, menurut dia, banyak tokoh bangsa pendahulu yang menjadi pemimpin ataupun berkiprah dalam perpolitikan dalam usia yang muda. Baginya, hal terpenting justru kemauan bekerja keras untuk rakyat.
Kedekatan dengan Gibran akan semakin meyakinkan Pak Jokowi, maupun pemilihnya Pak Jokowi, bahwa Prabowo termasuk orang yang membangun komunikasi intens dengan keluarga Pak Jokowi. Kedekatan itu bisa dikapitalisasi menjadi kekuatan politik atau kekuatan elektoral. (Wawan Mas’udi)
Dua daerah yang disebut-sebut bakal dituju Gibran dalam pemilihan gubernur nanti ialah Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Sejauh ini Gibran belum menentukan daerah tujuan karier politiknya. Pihaknya juga menyebut siap melaju jika ditugaskan oleh PDI-P. Sebab, kewenangan mencalonkan diri berada sepenuhnya di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
”Beliau di mana saja pas kok kalau saya lihat. Saya akan mendukung. Saya kira dari dulu saya dukung, ya, Mas? Ha-ha-ha,” kata Prabowo dilanjutkan dengan tawa.
Gibran menyampaikan terima kasihnya atas doa dan dukungan yang diberikan Prabowo. Namun, ia enggan berkomentar banyak perihal pemilihan gubernur. Pihaknya sama sekali belum memutuskan karier politik lanjutan. Perhatiannya sepenuhnya terfokus pada pembangunan di Kota Surakarta.
”Kita belum memutuskan. Ditunggu saja, ya,” kata Gibran.
Selama momentum makan malam, Gibran tak memungkiri muncul perbincangan tentang politik dan pemerintahan. Ia juga menerima sejumlah nasihat mengingat posisinya sebagai anak muda yang baru terjun menggeluti politik. Dari kacamatanya, Prabowo adalah sosok mentor, pembimbing, dan panutan.
Muatan politik
Dihubungi secara terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Wawan Mas’udi menyatakan, motif politik sangat kental muatannya dalam kunjungan Prabowo. Itu merupakan bentuk konsolidasi dan komunikasi politik yang coba dijalin Prabowo dengan kekuatan di luar koalisi yang sudah dibentuknya. Terlebih lagi kunjungan hanya berselang sebentar dari diresmikannya sekretariat bersama Gerindra-PKB, yang menjadi penanda semakin seriusnya kedua partai menatap 2024.
Apalagi, Gibran bukan sekadar pejabat publik. Ia sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo. Pengaruh politiknya besar karena banyaknya pendukung yang dimiliki. Di sisi lain, Gibran juga merepresentasikan anak muda yang mampu mendatangkan limpahan elektoral dari kalangan pemilih muda pula bagi Prabowo.
”Kedekatan dengan Gibran akan semakin meyakinkan Pak Jokowi, maupun pemilihnya Pak Jokowi, bahwa Prabowo termasuk orang yang membangun komunikasi intens dengan keluarga Pak Jokowi. Kedekatan itu bisa dikapitalisasi menjadi kekuatan politik atau kekuatan elektoral,” kata Wawan.
Lebih lanjut Wawan menjelaskan, bukan hanya Prabowo yang diuntungkan dari pertemuan tersebut. Pasalnya, Gibran juga diuntungkan jika memiliki kedekatan dengan elite politik, ketua umum partai seperti Prabowo. Itu didasari pentingnya peran partai politik dalam proses pencalonan. Kepiawaian Gibran menjalin komunikasi politik dengan partai politik cukup menentukan langkahnya ke depan jika melaju dalam kontestasi tersebut.
”Kalau kekuatan dukungan itu bisa bersifat lintas ideologi, lintas kluster pemilih, itu tentunya akan menguntungkan. Meskipun demikian, kelak yang menentukan kemenangan proses pemilihan bukan hanya kekuatan partai, melainkan juga kemampuan kampanye dan menggerakkan massa,” kata Wawan.
Untuk itu, Wawan memaknai kedua tokoh politik tersebut mempunyai tujuan yang berganda. Bukan semata-mata melancarkan kepentingan satu pihak, melainkan saling menguntungkan satu sama lain. Meski pemilihan diadakan dalam waktu yang tidak bersamaan, kesepakatan dan dukungan mesti dibangun dari awal.