Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertemu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/1/2023). Emil menilai Gibran sebagai sosok potensial maju sebagai cagub.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertemu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/1/2023). Menurut Emil, Gibran adalah sosok kepala daerah potensial yang berpeluang maju dalam pemilihan gubernur. Namun, Gibran mengaku, masih hendak fokus mengurus daerah yang dipimpinnya sekarang.
Pertemuan antara dua sosok kepala daerah muda tersebut berlangsung tertutup. Durasinya sekitar satu jam.
Sebelumnya, mereka pernah bertemu dalam Konferensi Y20, di Kota Surakarta, Oktober 2022. Saat itu, Emil ingin mengobrol lebih panjang mengenai pengalaman Gibran memimpin Kota Surakarta.
Kesempatan tiba selepas kunjungan Emil ke Jakarta. Kebetulan pesawat yang dinaikinya mendarat di Kota Surakarta, Jumat ini.
Dari pertemuan tersebut, Emil mengagumi visi Gibran yang berkeinginan besar untuk menjalin kerja sama dengan daerah-daerah sekitarnya. Tidak hanya di Jateng, tetapi juga beberapa daerah Jawa Timur, seperti Madiun dan Ngawi. Model kolaborasi semacam itu diyakininya mampu membuat daerah bisa berkembang lebih pesat.
”Kita terbayang, sebenarnya bisa maju bersama. Bukan menang kalah, melainkan menang bersama atau win-win,” kata Emil.
Emil tidak menampik topik mengenai perpolitikan turut dibahas di samping obrolan tentang pengelolaan daerah. Hanya saja, topik tersebut tidak dibahas terlalu mendalam. Sebab, Gibran selalu mengarahkan agar tema perbincangan lebih menyoal tantangan-tantangan pembangunan kota.
Pembahasan politik, kata Emil, sekadar berbagi pengalamannya sebagai sesama kepala daerah. Apalagi Emil juga pernah menduduki jabatan Bupati Trenggalek periode 2016-2019.
Di sisi lain, beredar kencang isu mengenai Gibran yang akan melaju dalam pemilihan gubernur pada Pilkada 2024. Desas-desus itu tak luput ditanyakan kepada Emil.
Ia mengaku sama sekali tidak membahas perihal desas-desus tersebut. Meski demikian, pihaknya menyebut Gibran sebagai sosok yang potensial jika kelak turut serta dalam kontestasi politik itu.
”Kalau menurut saya ada peluangnya. Semua orang punya peluang. Tetapi, peluangnya berbeda-beda. Saya melihat, tentunya Mas Wali (Gibran) dengan prestasinya punya peluang yang baik,” kata Emil, saat ditanyai wartawan.
Selama ini, terdapat dua daerah yang santer kabarnya bakal jadi tujuan langkah politik Gibran, yakni Jateng dan DKI Jakarta. Dalam pandangan Emil, peluang menuju DKI Jakarta sejatinya tak tertutup meski wilayah kepemimpinan terakhir Gibran berada di Jateng. Sebab, Gibran dianggap sebagai sosok pemberani dan punya banyak gebrakan.
”Jakarta itu selalu terbuka buat putra-putri terbaik bangsa karena multikultur. Tentunya Mas Gibran dengan gebrakannya pasti punya daya tarik. Mulai dilihat oleh masyarakat se-Indonesia,” kata Gibran.
Menanggapi isu pencalonan Gubernur, Gibran menyatakan belum terlalu memikirkannya. Ia bakal maju jika memang dicalonkan partainya. Pihaknya menunggu perintah dari Ketua Umum PDI-P Megawati yang punya kewenangan prerogatif dalam menentukan calon kepala daerah.
”Kalau ada tugas, ya, harus siap. Tetapi, bukan berarti saya punya ambisi. Saya itu menunggu perintah. Pokoknya fokus di Solo (Kota Surakarta) dulu,” kata Gibran.
Kerja sama
Gibran menyampaikan, inti pertemuannya dengan Emil lebih pada penjajakan kerja sama di antara dua daerah. Adapun kerja sama yang dijalin menyentuh pada bidang transportasi dan pariwisata.
Misalnya, kata dia, terdapat rencana penyambungan jalur kereta rel listrik (KRL) dari Surakarta hingga ke wilayah Madiun. Selain itu, ada juga rencana lain seperti penyediaan bus di wilayah perbatasan antara Jatim dan Jateng.
”Yang KRL ini, kan, dari Kementerian Perhubungan dengan jalur Solo-Madiun. Ini juga ada Pak Wagub (Emil) menyarankan bus. Semacam Trans-Jateng untuk mendukung layanan KRL. Ini penjajakan dulu,” kata Gibran.
Dalam bidang pariwisata, Gibran ingin mengajak Emil untuk ikut serta mempromosikan sejumlah destinasi wisata baru di Kota Surakarta, seperti Solo Safari dan Taman Pracima di Pura Mangkunegaran. Menurut dia, sejumlah daerah di Jatim menjadi penyumbang wisatawan yang cukup besar.
”Pangsa pasar kita itu kayak di Ngawi dan Madiun. Itu orang-orangnya pasti ke Solo. Kita juga mau mengarah lagi ke Surabaya. Destinasi baru kita tidak kalah, kok,” kata Gibran.