Prabowo Ingin Modernisasi KRI yang Sudah Tidak Bisa Beroperasi
Sebagian kapal perang TNI Angkatan Laut yang sudah tidak bisa beroperasi diperbaiki total di PT PAL.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin menambah jumlah kapal perang Republik Indonesia (KRI) TNI Angkatan Laut yang dimodernisasi. Saat ini, ada 41 kapal TNI AL yang tengah dimodernisasi oleh PT PAL Indonesia. Prabowo mengingatkan jangan sampai ada hambatan birokrasi dalam proses ini.
”Dari 41 kapal perang ini, mungkin bisa bertambah menjadi 43 hingga 44 KRI,” kata Prabowo saat memberikan pengarahan kepada jajaran pejabat eselon I dan II di Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Ia meminta kepada jajarannya agar mempercepat proses penambahan jumlah KRI yang akan dimodernisasi. ”Tolong approach Mabesal. Tolong, yang sudah tidak bisa beroperasi segera masuk dock. Jangan ada penghambatan birokratis,” kata Prabowo.
Sebelumnya, PT PAL sebagai bagian dari Defend ID telah menandatangani kontrak perbaikan atau refurbishment KRI dengan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Marsda Yusuf Jauhari. Dalam penandatanganan saat pameran Indo Defence 2022 tersebut, disebutkan bahwa tujuan program refurbishment adalah mendukung performa maksimal TNI, terutama TNI AL.
”Sebanyak 41 kapal perang yang akan diperbaiki guna memenuhi minimum essential force (MEF). Karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan refurbishment ini cukup singkat sehingga Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pertahanan RI, memberikan kepercayaan kepada PT PAL sebagai lead integrator,” kata Dirut PT PAL Kaharuddin Djenod.
Kapal-kapal yang di-refurbishment adalah jenis kapal mulai dari Fast Patrol Boat (FPB) Class, Parchim Class, Corvet Fatahillah Class, PKR Class, KCR Class, Sigma Class, dan MRLF Bung Tomo Class. Menurut catatan Kompas, beberapa kapal, seperti FPB dan Parchim Class, sudah sangat tua dan tidak lagi bisa dioperasikan lagi. Seorang perwira mengatakan, sebaiknya kapal-kapal yang sudah terlalu tua dijadikan besi tua saja.
Kaharuddin mengatakan, peran PAL sebagai lead integrator sendiri tidak sebatas menjadi kontraktor tunggal. PT PAL yang merupakan koordinator bagi galangan-galangan kapal lain di Indonesia bertugas menggali potensi-potensi yang ada dan menggerakkannya untuk proyek perbaikan total ini.
Dalam pelaksanaannya, PT PAL sebagai lead integrator galangan kapal nasional, akan memimpin sembilan galangan kapal di seluruh Indonesia atas persetujuan Kementerian Pertahanan RI. Dengan skema multitahun, proyek refurbishment terdiri atas ship conversion, dan direncanakan akan ada pemasangan rudal surface to surface missile (SSM) serta penambahan senjata yang terintegrasi dalam combat management system (CMS) ataupun repowering guna mengembalikan fungsi asasi dan meningkatkan performa sebagai kapal kombatan utama. Selain itu bagi armada kapal perang sejenis KCR ataupun PKR juga akan dilakukan peningkatan sistem navigasi dan komunikasi.
Kaharuddin mengatakan, program refurbishment diharapkan dapat memberikan nilai tambah, baik secara material maupun strategis. Nilai tambah ini tidak hanya bagi PT PAL Indonesia selaku lead integrator, tetapi juga bagi galangan kapal nasional yang telah ditunjuk. Kepercayaan pemerintah terhadap industri pertahanan nasional akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.