Anies Minta Bertemu Presiden dan Pamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta
Terkait beredarnya potongan video yang berjudul ”Uskup Katolik Se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”, Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anies Baswedan meminta bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, untuk berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Keinginan Anies bertemu Presiden Jokowi dibenarkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Pasalnya, keinginan bertemu Presiden tersebut disampaikan Anies melalui Mensesneg Pratikno.
”Ya, benar,” tandas Pratikno saat dikonfirmasi Kompas, Jumat (21/10/2020) sore.
Namun, kehadirian Anies di Istana Merdeka luput dari sorotan media yang telah menunggu di pintu di belakang belakang Istana Negara, yang biasa dilalui oleh sejumlah menteri dan undangan jika ada acara atau dipanggil Presiden.
Anies ternyata masuk ke Istana melalui pintu lain, yaitu dari pintu arah Wisma Negara di sebelah selatan Istana. ”Betul. Pak Anies meminta waktu Bapak Presiden melalui Pak Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) untuk berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan sebelum pertemuan antara Presiden dan Anies pada Jumat (21/10/2022).
Seusai pertemuan, Bey tidak membalas ketika ditanya tentang materi pembahasan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dan Anies. Tim media dari Anies Baswedan juga tidak memberikan keterangan terkait dengan pertemuan tersebut. ”Pamitan,” kata Pratikno. Anies pada 16 Oktober lalu memang sudah berakhir jabatannya. Ia digantikan oleh Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, yang juga Kepala Sekretariat Presiden saat ini.
Betul. Pak Anies meminta waktu Bapak Presiden melalui Pak Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) untuk berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ketika dihubungi terpisah, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini juga menyebut bahwa pertemuan Presiden Jokowi dan Anies merupakan permohonan dari Anies. ”Betul. Itu permohonan Pak Anies yang ingin pamitan selesai sebagai Gubernur DKI,” ujar Faldo kepada wartawan.
Sementara itu, terkait dengan beredarnya potongan video yang berjudul ”Uskup Katolik Se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden”, Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) terkejut dan menepis seolah-olah mendukung Anies sebagai calon Presiden. Pasalnya, pertemuan tersebut bukan untuk mendukung Anies. Anies justru diterima karena ingin berpamitan setelah menjadi Gubernur DKI dan berakhir masa jabatannya pada Minggu (16/10/2022).
”Kami tegaskan. Gereja katolik Indonesia tetap menjaga netralitas,” ujar Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Vincentius Adi Prasojo dalam keterangan pers tertulis, yang diterima Kompas, Jumat sore.
Pertemuan tersebut bukan untuk mendukung Anies. Anies justru diterima karena ingin berpamitan setelah menjadi Gubernur DKI dan berakhir masa jabatannya pada Minggu (16/10/2022).
Gereja katolik juga mendorong proses politik dapat dijalankan dengan menjunjung prinsip dan etika yang diabdikan bagi bonum commune (kebaikan bersama). Gereja Katolik KAJ menyatakan komitmen untuk menjaga komunikasi dan membangun kebersamaan dalam membangun bangsa dan seluruh komponen dari berbagai latar belakang.
Pada 28 September 2022, Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo sempat menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gereja Katedral. Dalam kunjungan tersebut, Anies menyampaikan pamitan bahwa masa tugasnya akan berakhir sebagai Gubernur DKI dan mengucapkan terima kasih atas kontribusi umat katolik dalam kerja sama banyak pihak bagi kebaikan bersama.
Politik praktis
Sebagai pemimpin umat katolik di KAJ dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Kardinal Suharyo disebut sering menerima tamu dan beraudiensi dengan banyak tokoh dari berbagai latar belakang. ”Dan, selaras dengan prinsip bahwa gereja katolik tidak berpolitik praktis, maka dalam pertemuan dan kegiatan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan,” ujar Vincentius.
Pada 7 Oktober 2022, Anies sempat membagikan beberapa foto di laman media sosialnya ketika bersilaturahmi ke Keuskupan Agung Jakarta. Dalam keterangan foto yang diedarkannya itu, Anies bersyukur bisa bekerja sama dengan KAJ. Dan, mengklaim membahas rasa keadilan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kesatuan warga Kota Jakarta
Dan, selaras dengan prinsip bahwa gereja katolik tidak berpolitik praktis, maka dalam pertemuan dan kegiatan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan.
”Berkesempatan untuk bisa mendengar lebih dalam kisah Gereja Katedral dan perjalanan sejarah umat Katolik di Indonesia. Sekaligus ngobrol agak panjang dengan Kardinal Ignatius Suharyo dan teman-teman KAJ. Kami bersyukur bisa bekerja sama dengan Ibu/Bapak dalam menghadirkan rasa keadilan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kesatuan warga kota Jakarta,” klaim Anies di Instagramnya itu.
Kemudian, Anies juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Katolik Jakarta yang telah ikut mewujudkan persatuan di Ibu Kota. Ia kemudian mohon pamit karena amanat sebagai Gubernur DKI telah tuntas.
”Semoga tali silaturahmi ini tetap terjaga. Permasalahan dan tantangan untuk umat beragama akan terus ada melebihi masa jabatan pemerintahan. Tanggung jawab untuk menghadirkan rasa aman akan selamanya menjadi tanggung jawab umat beragama,” ujarnya. Sementara dalam rilis KAJ sama sekali tak disinggung soal klaim Anies mengenai rasa keadilan, kekeluargaan, kebersamaan. Kecuali, pamitan dan berterima kasih kepada umat Katolik yang telah ikut mewujudkan persatuan.