Tim Penilai Akhir Tetapkan Heru Budi Hartono Jadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono ditetapkan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta dalam Rapat Tim Penilai Akhir yang dipimpin Presiden Jokowi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, SUHARTONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kepala Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, Heru Budi Hartono ditetapkan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta dalam Rapat Tim Penilai Akhir yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022) siang. Nama Heru diputuskan Presiden Jokowi setelah mendengar pertimbangan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para anggota TPA, dan menteri terkait.
”Ya, sudah diputuskan Pak Heru (Budi Hartono),” ucap pejabat di Istana Merdeka, saat dihubungi Kompas, Jumat siang. Dari informasi yang diterima Kompas, Heru dinilai memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan dua calon lainnya, yaitu Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah serta Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bachtiar.
Dalam rapat TPA tersebut hadir di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan menteri lain yaitu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas. Turut hadir pula perwakilan lembaga lainnya, seperti dari Badan Intelijen Negara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta Ditjen Pajak.
Azwar Anas enggan menjawab ketika ditanya seusai rapat TPA apakah dalam rapat itu sudah ditetapkan penjabat gubernur DKI. ”Nanti ke Pak Pratik (Mensesneg Pratikno), biar dari Pak Pratik, dari beliau saja. Saya enggak dikasih (penugasan untuk menyampaikannya),” kata dia.
Demikian pula ketika ditanya apakah sudah ada penetapan PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Azwar Anas menuturkan biar Mensesneg Pratikno yang menyampaikan keterangan mengenai hal tersebut.
Sehubungan dengan peserta yang hadir, Azwar menyebutkan, antara lain, Mensesneg dan dari BIN. ”Ada (pula) Pak Menpora, (eselon yang dibahas) termasuk penetapan di Sesmenpora juga. Gitu, ya, sorry, saya mau (menyampaikan) kalau ada penugasan,” kata Azwar Anas sembari bergegas memasuki mobil.
Bismillah. Mohon doanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Zainudin Amali. Ia menuturkan bahwa hal yang dibahas dengan Presiden Jokowi adalah pengisian Sesmenpora yang kosong. ”Ada tiga yang kita ajukan hasil asesmen, kemudian tadi sudah disetujui satu nama dari tiga itu. Nanti tunggu keppres-nya saja,” ujar Zainudin Amali.
Ketika dipancing pertanyaan terkait nama yang ditunjuk, Zainudin menuturkan, pihaknya belum dapat menyebutkannya. ”Belum bisa karena etikanya, kan, begitu. Saya harus jaga,” kata Zainudin.
Sementara Heru hanya berkomentar singkat ketika dikonfirmasi Kompas terkait penunjukan dirinya sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta, ”Bismillah. Mohon doanya.”