Presiden Jokowi mengklaim, sampai Kamis (15/9), pemerintah membagikan BLT BBM kepada 8.179.000 penerima dari target 20,6 juta penerima. Jumlah itu bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Distribusi bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) diklaim sudah bertambah lebih dari 3 juta dalam satu hari. Penyaluran BLT BBM diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat.
Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Maluku dengan memantau penyaluran bantuan sosial di Kantor Pos Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Kamis (15/9/2022) siang. Sehari sebelumnya, Presiden bersama Nyonya Iriana meninjau distribusi BLT BBM di Kantor Pos Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
”Hari ini kita kembali membagikan BLT BBM di Aru, khususnya di Dobo (ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru),” ujar Presiden seusai dari Kantor Pos Dobo.
Presiden Jokowi mengklaim, sampai Kamis (15/9/2022), pemerintah telah membagikan BLT BBM kepada 8.179.000 penerima dari target 20,6 juta penerima yang tersebar di 461 kabupaten/kota. Jumlah itu bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan dengan pendistribusian sehari sebelumnya sebanyak 4,9 juta. Pada Rabu (14/9), saat di Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Presiden menyebutkan, pendistribusian BLT BBM sebanyak 4,9 juta itu tersebar di 431 kabupaten/kota.
”(Penambahan distribusi BLT BBM) Lompatan yang cepat sekali,” kata Presiden.
BLT BBM pertama kali disalurkan saat kunjungan kerja Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana ke Jayapura, Papua, 31 Agustus lalu. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, tiga bantalan sosial sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM. Selain BLT BBM, dua bantalan sosial lainnya adalah bantuan subsidi upah dan bantuan dari dana transfer umum.
BLT BBM diberikan kepada 20,65 juta penerima manfaat sebesar Rp 150.000 per bulan. Bantuan itu dibayarkan dua kali oleh Kementerian Sosial melalui kantor pos, September dan Desember 2022. Untuk pencairannya, dana itu diberikan setiap dua bulan sekali sebesar Rp 300.000.
Adapun bantuan subsidi upah diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta. Penyalurannya menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan. Bantuan senilai Rp 600.000 dibayarkan sekali saja oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Bantuan subsidi upah diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta. Penyalurannya menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan.
Bantuan ketiga adalah 2 persen dari dana transfer umum. Harapannya, alokasi ini bisa digunakan pemerintah daerah untuk membantu sektor transportasi, menyubsidi angkutan umum dan ojek, dan memberikan perlindungan sosial tambahan.
Bantalan sosial ini diharapkan mampu mengatasi dampak kenaikan harga BBM yang per 3 September ditetapkan. Saat itu, bahan bakar jenis pertalite dinaikkan harganya dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
”Diharap (dengan BLT BBM) daya beli dan konsumsi rakyat tidak turun,” tutur Presiden Jokowi di depan Kantor Pos Dobo.
Selain memberikan BLT BBM, Kamis (15/9) pagi juga diisi Presiden dengan berkunjung ke Pasar Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara. Presiden meninjau penyaluran bantuan sosial lain di sana.
Di Kabupaten Kepulauan Aru, Presiden dan Nyonya Iriana juga sempat ke Pasar Jargaria untuk menyerahkan bansos kepada para pedagang pasar dan pedagang kaki lima (PKL).
Kamis sore, Presiden dan Nyonya Iriana bertolak ke Kabupaten Maluku Barat Daya. Di sana, Presiden akan langsung menuju Pasar Rakyat Kalwedo untuk kembali menyerahkan bansos kepada para pedagang pasar dan PKL.
Selain para pedagang, Presiden juga akan memantau penyaluran BLT BBM dan kebutuhan pokok kepada masyarakat penerima manfaat di Kantor Pos Cabang Pembantu Tiakur. Selanjutnya, Presiden diagendakan menuju Desa Werwaru untuk bertemu sekaligus berdialog dengan para peternak kerbau.
Setelahnya, Presiden dan Nyonya Iriana akan lepas landas menuju Bandara Internasional Pattimura, Kota Ambon, untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.