Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut pertemuan dengan PSI sebagai pendekatan awal untuk mengajak PSI bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mengawali safari politiknya dengan berkunjung ke Partai Golkar. Atas kunjungan dari PSI ini, Golkar menyebutnya sebagai pendekatan awal untuk mengajak PSI menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu. Terlebih, kedua partai memiliki banyak kesamaan.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyambangi kantor DPP Golkar di Jakarta, Selasa (23/8/2022) malam. Giring didampingi sejumlah pejabat teras DPP PSI, seperti Sekretaris Jenderal PSI Dea Tunggaesti dan Ketua DPP PSI Isyana Bagus Oka.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kedatangan Giring langsung disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan sejumlah petinggi DPP Golkar, seperti Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin. Setelah itu, pertemuan berlangsung secara tertutup sekitar 1 jam.
Seusai pertemuan, Airlangga menyampaikan kepada awak pers bahwa banyak hal yang menjadi bahan pembahasan antara PSI dan Golkar, mulai dari situasi perkembangan perekonomian hingga dinamika sosial dan politik belakangan ini. Pertemuan ini juga menjadi pertemuan awal dari kedua partai dalam menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
”Apalagi, tadi juga disinggung, PSI mendaftar (sebagai partai politik peserta pemilu di Komisi Pemilihan Umum) pada hari yang sama dengan Golkar dan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Jadi itu tanda-tanda zaman, he-he-he,” ujar Airlangga.
PSI mendaftar sebagai partai peserta Pemilu 2024 di KPU, Jakarta, pada 10 Agustus 2022. Begitu pula Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Airlangga mengungkapkan, PSI dan Golkar memiliki banyak kesamaan. Kedua partai sepakat untuk menjauhi politik identitas, serta mendorong agar program-program Presiden Joko Widodo bisa terus berlanjut.
Ia pun menyebut, pertemuan awal ini bisa dibilang sebagai pendekatan awal untuk mengajak PSI bergabung bersama KIB. ”Istilahnya PSI, ini baru PDKT (pendekatan). Kalau datang, kan, berarti tertarik (gabung dengan KIB), apalagi tadi sudah meluncurkan panah asmara,” kata Airlangga.
Setelah PSI, Golkar juga berencana untuk bertemu dengan parpol lain, terutama yang berada dalam koalisi parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin. ”Pasti dilakukan. KIB sangat terbuka,” tutur Airlangga.
Sementara itu, Giring tidak menjawab dengan tegas saat ditanya apakah kunjungan ini menjadi sinyal PSI bergabung dengan KIB. ”Insya Allah, insya Allah,” katanya.
Namun, yang pasti, senada dengan Airlangga, PSI melihat Golkar memiliki kesamaan dengan PSI, yakni ingin melanjutkan perjuangan Presiden Jokowi. PSI merasa senang bisa bertukar pikiran dengan para senior di Golkar.
”Ini adalah safari politik kami yang pertama. Di dalam penuh canda tawa, kami bisa dibilang yunior-yunior ini banyak mendapatkan perluasan wawasan. Kami juga banyak membicarakan masa depan bangsa. Kami setuju sekali, kami akan menghindari politisasi agama, lalu kesamaan yang paling penting dari Partai Golkar dan PSI adalah kami akan melanjutkan perjuangan dari Presiden Jokowi,” ucap Giring.
Strategi koalisi
Lodewijk F Paulus menyampaikan, terkait pengumuman pasangan calon presiden dan calon wakil presiden usungan KIB akan dibahas di bab terakhir. Itu disebut menjadi bagian dari strategi dan telah menjadi kesepakatan di antara ketiga partai.
”Kalau umpamanya, kita lihat Partai Nasdem mengumumkan capres lebih dulu, itu strategi dia, kita hormati. KIB sejak awal, (pengumuman pasangan capres-cawapres) itu adalah chapter belakangan. Nah, Gerindra, kan, sama, kemarin, orang berharap (ada pengumuman pasangan capres-cawapres), tetapi ternyata enggak, strateginya nanti. Jadi, itu tergantung hitung-hitungan strateginya gimana,” ujar Lodewijk.
Pada prinsipnya, Golkar akan berpegang pada hasil Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada 2019 di mana partainya akan mengusung Airlangga menjadi capres di Pilpres 2024. Apalagi, keputusan Munas Golkar tersebut telah diperkuat dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada 6 Maret 2021.
”Jadi, itu sudah keputusan munas. Munas adalah keputusan tertinggi dari Partai Golkar. Yang bisa membatalkan itu hanya munas. Dan tidak mungkin karena kan sudah diperkuat juga dengan rapimnas,” tutur Lodewijk.
Nama Airlangga juga akan disodorkan ke KIB. Nantinya, ketiga partai akan berembug untuk mencari titik temu terkait siapa pasangan capres-cawapres yang akan diusung. Semua akan diputuskan secara bersama-sama dan mengedepankan musyawarah mufakat.
”Kalau sudah sering duduk bersama, ya, mudahlah mendapatkan suatu kesepakatan, mudah bermusyawarah. Tiga ketum ini, kan, hampir tiap hari ketemu karena di dalam kabinet. Jadi tiap kesempatan mereka bisa saling sharing perkembangan. Yang susah itu, kalau enggak pernah ketemu, tahu-tahu minta musyawarah,” kata Loedwijk.
Yang jelas, lanjutnya, sampai saat ini KIB masih berkomitmen bahwa pasangan capres-cawapres yang akan diusung masih dari internal KIB. Namun, bukan berarti, KIB menutup pintu bagi partai lain untuk ikut berkoalisi. ”KIB lagi-lagi saya sampaikan, masih sangat terbuka (bagi partai lain untuk bergabung),” ujarnya.