Presiden Jokowi: Tjahjo Kumolo Tokoh Teladan dan Nasionalis Sejati
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin mengenang Tjahjo Kumolo sebagai sosok yang tenang, rajin, dan nasionalis. Begitu pula Ketua DPR Puan Maharani. Tjahjo bahkan telah dianggap Puan seperti keluarga sendiri.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengenang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo sebagai sosok yang tenang dan sederhana. Adapun Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingat kinerja Tjahjo dalam kabinet.
Presiden Jokowi menyampaikan dukacita atas berpulangnya Tjahjo Kumolo dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Jumat (1/7/2022). ”Saya atas nama pribadi, keluarga, bangsa dan negara menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya saudara kita, sahabat kita, Bapak Tjahjo Kumolo,” tuturnya.
Presiden mengenang almarhum Tjahjo sebagai pribadi yang tenang dan sederhana. Tjahjo juga disebutnya sebagai seorang tokoh teladan dan nasionalis sejati. ”Pak Tjahjo adalah pribadi yang tenang dan sederhana. Seorang tokoh teladan dan nasionalis sejati yang penuh integritas dan setia mengabdikan dirinya untuk masyarakat, bangsa dan negara,” katanya.
Di Masjid Quba yang berada di kompleks Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, tempat jenazah Tjahjo didoakan, Wapres Amin mengatakan, Indonesia kehilangan orang baik yang selama ini mengabdi kepada bangsa dan negara. ”Beliau terus bekerja siang malam melakukan langkah langkah reformasi birokrasi untuk membangun sistem, melakukan perubahan besar,” katanya.
Wapres Amin menambahkan, Tjahjo juga selalu menyiapkan laporan-laporan dalam bentuk buku setiap sidang kabinet. Saat Selasa (28 /6/2022), Wapres mengingat acara mal pelayanan publik (MPP) yang dihadiri para menteri, gubernur, dan swasta yang diselenggarakan atas inisiatif Tjahjo.
”Terakhir beliau dalam keadaan sudah agak sakit, tetapi menyelenggarakan pertemuan untuk koordinasi antarkementerian/lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota dalam rangka mempercepat mal pelayanan publik,” tuturnya.
Pekerja keras
Di rumah duka di Jalan Widya Chandra IV Jakarta Selatan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut menyambut kedatangan jenazah Tjahjo Kumolo. Moeldoko juga memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan almarhum. Kepada istri almarhum, Erni Guntari, Moeldoko menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Ia mengenang Tjahjo Kumolo sebagai sosok yang selalu menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawabnya. Almarhum juga telah berhasil melakukan terobosan-terobosan dalam reformasi birokrasi. ”Almarhum sosok yang concern terhadap pekerjaannya, pekerja keras, dan sangat menginginkan kualitas aparatur Indonesia berkembang,” kata Moeldoko.
Tjahjo Kumolo juga dikenang sebagai sosok yang ramah dan selalu tampil tenang dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. ”Sangat humble orangnya. Tentunya kita semua kehilangan,” ujarnya menambahkan.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya Tjahjo Kumolo. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI ini juga menilai Tjahjo sudah mengabdikan dirinya kepada negara dengan sangat baik. ”Dengan hati berduka, kami menyampaikan turut berdukacita atas berpulangnya ke rahmatullah Bapak Tjahjo Kumolo,” kata Jusuf Kalla di rumah pribadinya, Jalan Brawijaya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kalla juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhum.
Tjahjo Kumolo berpulang di RS Abdi Waluyo, Jumat (1/7/2022) pukul 11.10. Sebelumnya, Tjahjo sudah dua pekan dirawat intensif di rumah sakit ini. Tjahjo dirawat akibat infeksi paru-paru setelah meninjau fasilitas pelayanan publik di Istanbul, Turki.
Tjahjo yang lahir pada 1 Desember 1957 meniti jalan sebagai politisi dengan menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar sejak 1987 atau ketika masih berusia 30 tahun. Ia kembali menjabat anggota DPR pada 1987 dan 1992. Pada Juli 1998, ia memutuskan mundur dari Golkar dan bergabung dengan PDI-P pada November 1998. Selanjutnya, pada Pemilu 1999, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR. Begitu pula pada Pemilu 1999, 2004, 2009, serta 2014. Tak sebatas itu, ia menjadi orang kepercayaan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Ia sempat ditunjuk menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR. Ia juga ditunjuk menjadi Sekjen PDI-P (2010-2015) serta Ketua Tim Sukses Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014.
Karier politiknya yang panjang di legislatif kemudian berlanjut ke eksekutif. Di pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla (2014-2019), ia ditunjuk Presiden menjabat Menteri Dalam Negeri. Adapun di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Tjahjo dipercaya sebagai Menpan dan RB.
Ketua DPR Puan Maharani juga menyampaikan dukacita dan kenangannya atas Tjahjo Kumolo. ”Pak Tjahjo sudah seperti keluarga sendiri. Saya memanggil beliau ’Om’ karena sudah kenal beliau sejak saya kecil sebagai teman orangtua saya. Bahkan, anak-anak pun memanggil beliau dengan sebutan eyang,” kata putri Megawati Soekarnoputri ini.
Tak hanya itu, Puan mengenang Tjahjo sebagai salah satu senior yang berpengaruh bagi perjalanan karier politiknya. Tjahjo juga dikenangnya sebagai sosok senior yang sederhana, tenang, dan memiliki kecerdasan emosi serta spiritualitas yang tinggi. ”Saat PDI Perjuangan di luar pemerintahan, kebetulan Om Tjahjo Sekjen Partai sekaligus Ketua Fraksi di DPR. Sungguh ketenangan dan kematangan berpolitik Om Tjahjo sangat terlihat ketika kami yang kala itu berada di luar pemerintahan harus mengambil keputusan-keputusan penting,” tuturnya.
Puan juga mengenang bagaimana Tjahjo terus mendampinginya sewaktu dia menjabat Ketua Fraksi PDI-P DPR pada 2012. ”Saat saya menggantikan tugas Om Tjahjo sebagai ketua fraksi, beliau tetap mendampingi saya di awal-awal. Bahkan, ruangan beliau sengaja berhadap-hadapan dengan ruangan saya agar selalu cepat koordinasi tentang sikap fraksi yang saat itu sangat krusial,” ujar Puan.