logo Kompas.id
Politik & Hukum”Rivalitas” Sunyi di Tubuh...
Iklan

”Rivalitas” Sunyi di Tubuh Mahkamah

Gonjang-ganjing yang terjadi belakangan di Mahkamah Konstitusi kontroversi mundur tidaknya Ketua MK Anwar Usman dan Wakil Ketua MK Aswanto, belum terbentuknya Majelis Kehormatan MK,indikasikan MK tak sedang baik-baik.

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 4 menit baca
Suasana sidang di Mahkamah Konstitusi.
ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Suasana sidang di Mahkamah Konstitusi.

Di antara lembaga negara, posisi Mahkamah Konsitusi (MK) terpandang. Dalam desain konstitusi, hakim MK dikonstruksikan sebagai negarawan yang menguasai konstitusi. Karena itulah, guru besar sosiologi hukum Prof Dr Satjipto Rahardjo SH menyebut sembilan hakim konstitusi itu ucapannya ibarat idu geni (ludah api). Apa yang telah diputuskan sembilan hakim itu, seluruh bangsa ini harus nurut dan manut.

Dikawal hakim berintegritas berkaliber negarawan, MK masih bisa menjalankan perannya sebagai penjaga konstitusi dan penjaga ideologi negara. Namun sejarah mencatat, negarawan yang menguasai konstitusi adalah manusia biasa, yang bisa saja menyalahgunakan kekuasaannya. Maka jadilah peristiwa tahun 2013 saat Akil Mochtar, Ketua MK, ditangkap KPK karena memperdagangkan perkara. Kemudian tahun 2014, Hakim Konstitusi Patrialis Akbar juga ditangkap KPK.

Editor:
SUHARTONO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000