Menerka Arah Pembicaraan Empat Mata Prabowo-Khofifah
Saat kunjungan ke Jatim, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menemui Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Keduanya pun sempat berbicara empat mata. Spekulasi isi pembicaraan terkait Pilpres 2024 pun muncul.
Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain diskusi yang turut diikuti staf pendamping masing-masing, ada pula pembicaraan empat mata di antara keduanya di tepi Sungai Kalimas yang berada di bagian belakang Gedung Negara Grahadi, Surabaya, tempat pertemuan berlangsung. Apa arah dari pembicaraan empat mata Prabowo dan Khofifah, juga kunjungan Prabowo ke sejumlah ulama pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur?
Selasa (3/5/2022) malam, Prabowo tiba di Grahadi didampingi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Setibanya di sana, ia langsung disambut Khofifah. Selama sekitar dua jam pertemuan Prabowo dan Khofifah yang digelar tertutup itu berlangsung diselingi makan malam bersama dengan menu, di antaranya, rawon dan bakso. Selain itu, Prabowo disuguhi pula salah satu produk unggulan Jatim yang ditanam di lereng Gunung Kelud, yakni buah nanas, dan jamu dari rempah-rempah untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Mantap ini minumannya, Bu. Bikin sehat,” ucap Prabowo kepada Khofifah dalam pertemuan.
”Saya mendapat kehormatan diterima oleh Bu Gubernur Khofifah. Kebetulan saya sedang berada di Jawa Timur untuk sowan kepada tokoh-tokoh di sini dalam rangka Lebaran. Menjenguk sahabat-sahabat lama saya. Tentu saya merasa perlu untuk sowan kepada Gubernur Khofifah,” ujar Prabowo saat menjawab pertanyaan wartawan. Khofifah yang berdiri di sampingnya tidak berkomentar apa-apa selain mengucapkan terima kasih.
Ditanya wartawan tentang pandangan Prabowo tentang Khofifah, Prabowo mengatakan, sejak dulu ia telah memerhatikan kepedulian dan pengabdian Khofifah kepada masyarakat dan pembangunan bangsa. Namun, ia tidak menjawab tentang kemungkinan keduanya berpasangan untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. ”Saya banyak belajar dari cara-cara beliau mendorong ekonomi rakyat, swasembada pangan,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Khofifah memang memamerkan tentang produk pertanian dari sepuluh kabupaten di Jawa Timur yang disebutnya mampu menyuplai kebutuhan pangan untuk wilayah Indonesia Timur. Keberhasilan itu karena Khofifah mengaku memonitor secara langsung dan terus-menerus perkembangan pertanian di sepuluh kabupaten itu.
”Tadi Bu Khofifah menyampaikan kepada Pak Prabowo tentang produk-produk pertanian dan buah-buahan yang mampu menggerakkan perekonomian sepuluh kabupaten di Jawa Timur. Jadi, kabupaten ini memiliki penghasilan padi yang mampu menyuplai kebutuhan di wilayah Indonesia timur,” ujar Ahmad Muzani yang turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan, seperti dikutip dari siaran pers Gerindra.
Namun, selain pertemuan yang turut dihadiri staf masing-masing, ada pula pembicaraan empat mata Prabowo dan Khofifah di tepi Sungai Kalimas yang berada di belakang Grahadi. Terkait dengan hal ini, hanya Prabowo dan Khofifah yang mengetahuinya.
Selain bertemu Khofifah, Prabowo menemui pula sejumlah ulama pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur.
Siang hari sebelum bertemu Khofifah, Prabowo mengunjungi KH Muhammad Kholil As’ad, pendiri Pondok Pesantren Walisongo, Situbondo, dan KH Achmad Muzakki Syah, pendiri Pondok Pesantren Al Qodiri, Jember. Kunjungan ke tokoh ulama berlanjut pada Rabu (4/5). Ia mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, bertemu pengasuh Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, selain ziarah ke makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pertemuan-pertemuan itu disebut sebatas silaturahmi Lebaran. Sama sekali tak membahas politik, apalagi Pemilu 2024.
Safari Prabowo di Jatim ini melanjutkan perjalanan Prabowo menemui elite politik sejak Senin (2/5). Pada hari pertama Lebaran itu, Prabowo bersilaturahmi ke Presiden Joko Widodo yang tengah merayakan Lebaran di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Kemudian silaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Teuku Umar, Jakarta.
Khusus terkait kunjungan Prabowo di Jatim, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam berpandangan, kunjungan itu untuk membangun dan mencairkan komunikasi politik menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo seperti diketahui telah didorong-dorong kader partainya untuk maju di Pilpres 2024. Adapun Khofifah, namanya kerap muncul di sejumlah survei capres oleh lembaga-lembaga survei.
Dalam perjalanan kontestasi, Prabowo bukan orang baru. Pada kontestasi 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri, tetapi kemudian kalah oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono–Boediono. Berikutnya atau Pilpres 2014, Prabowo menjadi calon presiden dan berpasangan dengan Hatta Rajasa, tetapi kalah oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju berpasangan dengan Sandiaga Uno, tetapi kalah lagi oleh Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.
”Menurut saya, kunjungan Prabowo bersifat strategis untuk membuka peluang koalisi politik,” kata Surokim. Ke Jatim, tokoh politik tidak akan mengabaikan keberadaan tokoh agama, dalam hal ini pengasuh pondok pesantren. Kunjungan ke ulama pengasuh atau pimpinan pondok pesantren untuk meminta restu atau dukungan. Ada kemungkinan juga tokoh agama berpeluang maju lagi dalam dalam kontestasi politik melihat dari Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang sebelumnya menjabat Ketua Umum MUI dan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Kunjungan ke Khofifah bahkan dilihatnya lebih punya muatan politik. Salah satu alasannya, Khofifah termasuk dalam salah satu nama kandidat capres atau cawapres. Prabowo bisa jadi membutuhkan Khofifah untuk memenangi suara di Jatim. Provinsi berpenduduk 40 juta jiwa ini adalah penentu kemenangan Joko Widodo ketika mengalahkan Prabowo dua kali.
”Saya pikir, jika melihat urutan silaturahmi, maka Bu Khofifah menjadi prioritas pilihan Pak Prabowo, strategis untuk 2024,” kata Surokim.
Kendati demikian, politik bersifat dinamis. Kunjungan ke Jatim bisa juga bukan merupakan preferensi politik bagi langkah Prabowo ke Pilpres 2024.
Surokim melanjutkan, langkah-langkah politik pada waktu-waktu mendatang akan mempertimbangkan lawan potensial. Sejumlah nama terus dikaitkan sebagai capres, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR Puan Maharani, dan Menteri Koordinator Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Melihat dari simulasi kontestasi, Prabowo-Khofifah, lanjut Surokim, dalam beberapa survei, termasuk yang kompetitif atau punya potensi besar menang. Namun, dalam sejumlah survei itu juga, swing voters atau pemilih yang belum menentukan sikap masih besar, yakni di kisaran 20 persen. Perebutan suara swing voters menjadi penting selain memerhatikan besarnya populasi daerah atau suara di Jabar, Jateng, dan Jatim.