Idul Fitri harus dijadikan momentum merekatkan persaudaraan. Persaudaraan antara sesama umat Islam dan anak bangsa mesti ditingkatkan karena merupakan fondasi dalam membangun negeri.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Momentum Idul Fitri harus menjadi media dalam meningkatkan persaudaraan sesama umat manusia, persaudaraan sesama umat Islam, dan persaudaraan sesama anak bangsa. Sebagai sesama umat manusia dan sebagai sesama anak bangsa, keberagaman adalah sebuah keniscayaan. Al Quran mengajarkan agar keberagaman disikapi dengan saling memahami dan saling mengerti.
Nabi Muhammad SAW melalui perjanjian Madinah pun berhasil membangun masyarakat yang multiagama, multietnik, dan multilatar belakang. ”(Masyarakat) Yang dapat hidup berdampingan di atas fondasi kesepahaman, kesetiakawanan, dan sepenanggungan,” kata khatib shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal, Noor Achmad, saat menyampaikan khotbah yang mengusung tema ”Semangat Kerukunan Berbangsa dan Bernegara” di Jakarta, Senin (2/5/2022).
Spirit mulia tersebut telah diteladani oleh para pendiri bangsa dalam menyusun formulasi dan struktur kehidupan bernegara. ”Para pendiri bangsa yang merupakan para guru yang alim nan bijaksana tersebut telah sepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan untuk menciptakan kerukunan,” katanya.
Para pendiri bangsa yang merupakan para guru yang alim nan bijaksana tersebut telah sepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan untuk menciptakan kerukunan.
Noor Achmad menuturkan, semua ini menegaskan tentang perwujudan persaudaraan yang telah ditegaskan dalam Islam. Setiap dari kita wajib untuk senantiasa menjaga persaudaraan kemanusiaan, persaudaraan sesama Muslim, dan persaudaraan sesama anak bangsa yang diikat dalam untaian ideologi Pancasila.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sangat majemuk dengan penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, adat-istiadat, suku bangsa, agama, dan budaya. ”Di satu sisi, pluralitas yang dimiliki bangsa Indonesia adalah anugerah kekayaan dari Allah SWT. Di sisi lain, kemajemukan juga menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua karena sangat rawan menimbulkan konflik perbedaan,” kata Noor Achmad.
Menurut dia, dalam konteks sosial, bangsa Indonesia juga telah terbukti dapat menghadapi segala musibah dengan semangat gotong royong untuk meringankan beban satu sama lain. Semangat gotong royong itu sangat terlihat pada saat menghadapi pandemi Covid-19, mulai dari pemberlakuan protokol kesehatan, bantuan bahan kebutuhan pokok, hingga bantuan alat kesehatan.
Noor Achmad yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan, gotong royong pun terlihat saat musibah guguran lava panas Gunung Semeru. ”Hal itu terbukti, dana soal ZIS (zakat, infak, sedekah) yang dikumpulkan oleh Baznas rata-rata meningkat 30 persen untuk seluruh Indonesia. Oleh karena itu, momentum Idul Fitri ini harus dijadikan sebagai sarana mawas diri dan bersyukur kepada Allah SWT,” ucapnya.
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, Noor Achmad mengatakan, selesainya ibadah puasa dan hadirnya Idul Fitri pada tahun ini harus dijadikan momentum bersama untuk bersyukur secara nasional. ”Bersyukur lantaran Allah menganugerahkan sumber daya manusia yang beragam, tetapi tenteram. Letak geografis yang sangat strategis nan indah. Raya syukur ini juga kita buktikan dengan sikap yang nyata, seperti merawat keharmonisan, mencintai NKRI tanpa henti, dan semangat menjadikan Indonesia bersatu,” tuturnya.
Momentum bersolidaritas
Noor Achmad memaparkan, rasa syukur pada Idul Fitri juga harus dijadikan momentum untuk terus memiliki semangat bergotong royong dan bersolidaritas. Idul Fitri juga mesti dijadikan momentum untuk menghadirkan nilai-nilai positif untuk menangkal anasir-anasir negatif yang dapat merusak tatanan kehidupan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin pada Senin ini pun menjalankan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta. Tiba di kompleks Masjid Istiqlal sekitar pukul 06.40 WIB, Wapres Amin disambut Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Selain Wapres Amin, tampak hadir melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, antara lain, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakil Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.
Sebelumnya, Wapres Amin dalam acara Gema Takbir Nasional dan Pesan Idul Fitri 1443 H yang diselenggarakan Masjid Istiqlal, Minggu (1/5/2022) malam, menuturkan, ibadah Ramadhan yang dijalankan selama satu bulan penuh merupakan ajang latihan untuk membentuk diri menjadi umat yang benar-benar bertakwa.
”Hendaknya semangat ibadah kita tidak berhenti menyala seiring dengan berakhirnya Ramadhan. Di bulan-bulan lain selanjutnya kita harus mampu meneruskan kebiasaan baik yang telah terbentuk untuk mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik,” kata Wapres Amin.
Di tengah upaya pemulihan percepatan pembangunan menuju Indonesia maju, Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diharapkan memberikan semangat baru untuk terus berjuang dan berkarya. ”Jaga terus silaturahmi dan persaudaraan dalam ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah karena itulah fondasi bagi kita membangun negeri,” kata Wapres Amin.
Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diharapkan memberikan semangat baru untuk terus berjuang dan berkarya. Jaga terus silaturahmi dan persaudaraan dalam ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah karena itulah fondasi bagi kita membangun negeri.
Pada kesempatan tersebut Wapres Amin menyebutkan, tahun ini Idul Fitri dapat dirayakan dengan lebih bersukacita karena penyebaran Covid-19 di Indonesia lebih terkendali. Namun, karena pandemi belum benar-benar selesai, bahkan di beberapa negara kasusnya kembali meningkat, seluruh masyarakat diimbau agar dalam merayakan Idul Fitri tetap waspada dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Perayaan Idul Fitri tahun ini menjadi lebih semarak karena masyarakat kembali melaksanakan tradisi mudik setelah selama dua tahun menahan kerinduan terhadap suasana hari raya di kampung halaman. ”Tahun ini saya bisa merasakan kegembiraan masyarakat yang luar biasa dalam menyambut Idul Fitri karena bisa bertemu langsung dengan keluarga dan kerabat tercinta,” kata Wapres Amin.