BPK Belum Tahu Apa Aktivitas Perwakilan BPK Jabar Bersama Bupati Bogor Ade Yasin
”Kami masih akan berkoordinasi dengan kantor wilayah Jabar terkait kegiatan apa yang dilakukan bersama KPK dalam operasi tangkap tangan Bupati Bogor,” kata Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK Selvia Vivi.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI, RINI KUSTIASIH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pemeriksa Keuangan belum mengetahui soal kegiatan yang dilakukan personel BPK Perwakilan Jawa Barat bersama Bupati Bogor Ade Yasin saat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. KPK hingga Rabu (27/4/2022) siang masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap guna mendalami kasus dugaan penerimaan suap.
Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Selvia Vivi Devianti saat dihubungi dari Jakarta, Rabu siang, membenarkan adanya personel BPK Perwakilan Jawa Barat dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Bogor Ade Yasin. Namun, terkait kegiatan apa yang dilakukan oleh kantor perwakilan itu, Selvia belum mendapatkan informasi yang detail.
Dia juga menambahkan saat ini BPK sedang melakukan investigasi melalui inspektorat utama BPK terkait dengan kegiatan apa yang dilakukan oleh staf Perwakilan BPK Jabar bersama Bupati Bogor Ade Yasin. BPK terus berkoordinasi dengan KPK terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh staf BPK tersebut.
"BPK sangat mendukung penindakan anti korupsi ataupun gratifikasi yang dilakukan oleh KPK. Jadi, kami menghormati tindakan hukum yg dilakukan oleh KPK dan kami berkoordinasi dengan KPK," kata Selvia.
Jika memang ada dugaan suap, lanjuf Selvi, BPK juga akan bergerak cepat sembari menunggu informasi lebih lanjut dari KPK. Di internal BPK sendiri juga memiliki majelis kode etik yang akan menindak tegas jika memang ada pelanggaran integritas yang dilakukan oleh staf BPK.
KPK menangkap Bupati Bogor Ade Yasin bersama dengan sejumlah pihak, termasuk dari Badan Pemeriksa Keuangan Jawa Barat, dalam rangkaian OTT dari Selasa (26/4/2022) malam hingga Rabu (27/4/2022) pagi. Penangkapan itu terkait dengan dugaan penerimaan dan pemberian suap.
Kami belum mengetahui duduk soalnya. Sebaiknya kita tunggu penjelasan resmi dari KPK. Kita hormati proses hukum yang sedang berjalan.
Dalam proses tersebut, tim KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk uang. ”Dari kemarin malam sampai pagi ini, benar KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di Jawa Barat. Di antaranya Bupati Kabupaten Bogor, beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat, dan pihak terkait lainnya,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat ditanya apakah penangkapan Ade Yasin terkait suap audit laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor, tidak membenarkan ataupun membantah. “Kasus suapnya saat ini kami sedang lakukan pemeriksaan. Setelah selesai nanti akan kami sampaikan detail kasusnya,” kata Ghufron.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti duduk soal penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat, oleh KPK.
”Kami belum mengetahui duduk soalnya. Sebaiknya kita tunggu penjelasan resmi KPK. Kita hormati proses hukum yang sedang berjalan,” katanya.
Saat ditanya apakah dalam waktu dekat PPP akan menyiapkan kuasa hukum untuk Ade Yasin, Arwani mengatakan, pihaknya belum merencanakan hal itu. ”Kita tunggu keterangan resmi dari KPK dulu,” ucapnya.