Atasi Kelangkaan, Koperasi Petani Sawit Didorong Swadaya Produksi Sendiri Minyak Goreng
Sebanyak 45 persen dari total produksi minyak sawit di Indonesia berasal dari kontribusi petani swadaya. Karena itu, Presiden Jokowi mendorong koperasi-koperasi petani sawit memproduksi sendiri agar tak ada kelangkaan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo mendorong koperasi-koperasi petani sawit swadaya untuk memproduksi minyak goreng agar tidak langka seperti yang saat ini sedang terjadi. Dengan adanya produksi minyak goreng oleh koperasi petani sawit swadaya ini, maka diharapkan minyak goreng bisa diakses secara murah dan mudah oleh masyarakat luas.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden atas sambutan hangatnya dan juga beberapa arahan-arahan dari Bapak. Nanti Bapak menyampaikan akan mencoba juga untuk berdiskusi dengan koperasi-koperasi di mana nanti akan kita bikin satu model untuk petani bisa memproduksi minyak goreng," ujar perwakilan petani, Rukaiyah Rafik, selepas pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Menurut Rukaiyah, sebanyak 45 persen dari total produksi minyak sawit di Indonesia berasal dari kontribusi petani swadaya. “Dan satu yang dicatat oleh Bapak Presiden adalah rencananya untuk bagaimana mendorong koperasi-koperasi petani sawit swadaya untuk memproduksi minyak goreng sehingga minyak goreng tidak lagi langka seperti sekarang, serta bisa diakses secara murah dan mudah oleh masyarakat luas,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, para petani sawit juga menyampaikan sejumlah hal mulai dari persoalan petani sawit hingga inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh para petani sawit swadaya. "Dan Alhamdulillah sambutan beliau cukup baik dan responsnya cukup baik terutama yang terkait dengan bagaimana nanti pendanaan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) itu bisa dikontribusikan kepada petani swadaya secara maksimal," ujar Rukaiyah.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden atas sambutan hangatnya dan juga beberapa arahan-arahan dari Bapak. Nanti Bapak menyampaikan akan mencoba juga untuk berdiskusi dengan koperasi-koperasi di mana nanti akan kita bikin satu model untuk petani bisa memproduksi minyak goreng"
Kepada Presiden Jokowi, para petani sawit swadaya mengusulkan agar ada perwakilan petani swadaya yang duduk di dalam struktur BPDPKS. Dengan demikian, diharapkan kepentingan para petani swadaya dari seluruh Indonesia dapat terlayani.
Terkait dengan program biodiesel, petani sawit swadaya mengusulkan agar perusahaan-perusahaan biodiesel bisa menjalin kemitraan dengan para petani swadaya melalui kerja sama secara langsung. Menurut Rukaiyah, hal tersebut cukup membahagiakan bagi para petani swadaya di seluruh Tanah Air.
"Ini cukup, menurut kami cukup membahagiakan karena kami sendiri di sini adalah perwakilan dari petani swadaya seluruh Indonesia. Jika ini terjadi maka kami yakin bahwa petani swadaya akan lebih sejahtera dan mandiri di masa depan," imbuhnya.
Ketidakpastian Global
"Adanya perang Rusia dan Ukraina memang mendorong kenaikan dahsyat harga komoditas"
Dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022) lalu, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung tentang kenaikan harga dan kelangkaan beragam komoditas yang terjadi secara global. Di hadapan para ekonom, investor, dan pelaku pasar, Presiden Jokowi menyebut bahwa pemerintah Indonesia menghadapi banyak tantangan dan ketidakpastian global yang terus meningkat tinggi di Tahun 2022 ini.
“Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun, pada 2022 ini ternyata juga belum selesai. Perekonomian dunia masih belum pulih total bahkan kelangkaan energi, kelangkaan pangan, kelangkaan kontainer, serta inflasi yang tinggi terjadi di banyak negara di belahan dunia. Pada saat dunia mulai bangkit memulihkan perekonomian, bulan lalu, Februari, terjadi perang yang membuat pusing semua negara,” ujar Presiden Jokowi.
Beragam persoalan global tersebut akan semakin memperdalam krisis ekonomi dunia dan meningkatkan ketegangan politik dunia. “Harga minyak naik, gas naik, bahan baku pupuk naik, dan harga gandum juga naik. Inflasi tentu saja juga semakin meningkat. Permasalahan-permasalahan tersebut jadi tantangan bagi banyak negara termasuk Indonesia,” katanya.
Menurut Presiden Jokowi, tantangan-tantangan ini harus disikapi dengan sangat hati-hati. “Dibutuhkan kerjasama, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan dibutuhkan kebijakan yang cepat dan tepat serta implementasi yang efektif. Yang jelas masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global ini,” tambah Kepala Negara.
Investasi yang menciptakan lapangan kerja didorong untuk terus ditingkatkan. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan juga harus terus diupayakan. Memasuki Tahun 2022, Indonesia tergolong memiliki pondasi yang semakin baik. Indonesia termasuk negara yang berhasil dalam menangani pandemi.
Di gelaran CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan adanya perang Rusia dan Ukraina memang mendorong kenaikan dahsyat harga komoditas. "Harga minyak tembus 120 dollar AS per barel, harga minyak kelapa sawit MYR 7.000 per ton, batu bara tembus 400 dollar AS per ton. Ini hal-hal yang menjadi masalah di satu sisi tapi menjadi benefit di sisi yang lain," ujarnya.
Chairul menyebut harga komoditas menjadi naik karena ekonomi Indonesia masih berbasis kepada sumber daya alam. Mengingat ekonomi Indonesia berbasis sumber daya alam, ada beberapa sektor usaha yang justru mendapatkan windfall yang menimbulkan peningkatan pembayaran pajak dan hasil dari ekspor, sehingga negara pun mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.
Efek lain dari naiknya harga komoditas ini adalah kenaikan harga-harga consumer product yang diikuti juga dengan peningkatan daya beli. Hal ini berakibat pada kenaikan inflasi yang semakin tinggi. “Krisis di satu sisi membawa masalah tapi di sisi lain membawa berkah," tambahnya.