Lampung Jadi Penanda Kebangkitan Abad Ke-2 Nahdlatul Ulama
Lewat Muktamar Ke-34 NU, warga NU akan menyongsong satu abad NU pada 2026, dan menuju abad berikutnya. Menuju satu abad NU ini, muktamar diselenggarakan dengan tema membangun kemandirian warga untuk perdamaian dunia.
Oleh
IQBAL BASYARI/RINI KUSTIASIH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama menjadikan Lampung sebagai penanda kebangkitan abad ke-2 Nahdlatul Ulama. Rekomendasi hasil muktamar diharapkan menjadi panduan bagi warga nahdliyin.
Ketua Panitia Pelaksana KH M Imam Aziz mengatakan, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dipastikan hadir pada pembukaan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021). ”Iya. insya Allah, Presiden Jokowi dan Wapres Kiai Ma’ruf sudah fix bakal hadir pada pembukaan Muktamar,” ujarnya, Selasa (21/12/2021).
Ketua Panitia Pelaksana Daerah Muktamar Ke-34 NU Prof Moh Mukri mengatakan, Muktamar Ke-34 NU di Lampung mengusung tema ”Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia”. Rekomendasi hasil dari muktamar diharapkan bisa menjadi panduan bagi warga Nahdliyin. Sebab, muktamar kali ini dilakukan saat usia NU memasuki 95 tahun sejak didirikan 31 Januari 1926, atau lima tahun jelang usia ke-100.
Adapun rekomendasi-rekomendasi itu akan dihasilkan dari enam komisi, yakni Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Maudlu’iyyah, Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Waqi’iyyah, dan Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Qununiyyah, Pembahasan AD/ART (Komisi Organisasi) Pembahasan Rencana Kerja Satu Abad NU (Komisi Program), dan Pembahasan Rekomendasi Eksternal dan Internal (Komisi Rekomendasi).
”Kita menyongsong satu abad NU pada 2026 dan menuju abad berikutnya. Soal demokrasi dan politik, bagi NU sudah selesai. Sekarang saatnya kita mendorong kemandirian warga NU,” ujar Ketua PWNU Lampung itu.
Mukri mengatakan, muktamar kali ini cukup unik karena dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19. Berbagai langkah preventif sudah dilakukan panita untuk mencegah penularan Covid-19, di antaranya memecah konsentrasi massa dengan membagi ke banyak tempat. Beberapa di antaranya adalah Pondok Pesantren Darussa’adah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Universitas Lampung, dan Universitas Malahayati.
Soal demokrasi dan politik, bagi NU sudah selesai. Sekarang saatnya kita mendorong kemandirian warga NU.
”Ada juga bazar dan pameran di Sport Center UIN Raden Intan Lampung, PKOR (Pusat Kegiatan Olahraga), dan Enggal (salah satu kecamatan di Lampung). Selain memecah kerumunan massa, pameran ini juga untuk mengenalkan potensi dan kerajinan dari Lampung,” ucapnya.
Ketua Panitia Pengarah Daerah Muktamar Ke-34 NU KH RM Soleh Bajuri berharap gelaran muktamar ini dapat membawa manfaat dan barokah untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Kami panitia daerah sifatnya membantu panitia nasional, memfasilitasi dan menyukseskan muktamar,” ujarnya.
Muktamar Ke-34 NU akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Darussa’adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021). Muktamar, menurut rencana, akan ditutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di Gedung Serbaguna UIN Raden Intan Lampung pada Jumat (24/12/2021).
Setelah pembukaan, peserta akan melanjutkan kegiatan tersebut dengan mengikuti sidang tata tertib dan laporan pertanggungjawaban di Gedung Serbaguna UIN Raden Intan Lampung pada Rabu (22/12/2021) sore hingga malam.
Kegiatan dilanjutkan esoknya, Kamis (23/12/2021), dengan agenda sidang komisi. Sidang ini akan dilaksanakan lebih singkat dari muktamar-muktamar sebelumnya mengingat adanya keharusan menjaga protokol kesehatan. Sidang komisi ini dijadwalkan mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00.
Komisi Bahtsul Masail Maudhuiyah bertempat di Auditorium UIN Raden Intan Lampung, Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah berlokasi di Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, dan Komisi Bahtsul Masail Waqiiyah digelar di Pondok Pesantren Darussa’adah.
Sekitar pukul 21.30 dilakukan pemilihan ketua umum PBNU sekaligus pengesahan ketua umum PBNU terpilih.
Sementara itu, Komisi Program ditempatkan di Universitas Malahayati, Komisi Organisasi di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, dan Komisi Rekomendasi di Fakultas Keguruan Universitas Lampung.
Pada sorenya, dilakukan penghitungan dan penetapan Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). AHWA kemudian melakukan musyawarah untuk menunjuk Rois ’Aam dan pengesahan Rois ’Aam terpilih. Sekitar pukul 21.30 dilakukan pemilihan ketua umum PBNU sekaligus pengesahan ketua umum PBNU terpilih.