Panglima TNI Jenderal Andika Janjikan Keberlanjutan
Jenderal Andika Perkasa resmi menjabat Panglima TNI setelah dilantik Presiden Joko Widodo. Selain Andika, Presiden melantik pula Jenderal Dudung Abdurachman untuk menjabat posisi KSAD yang ditinggalkan Andika.
Oleh
Nina Susilo/KURNIA YUNITA RAHAYU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meyakinkan program-program yang sudah berjalan di TNI akan berlanjut. Meski demikian, evaluasi dan perbaikan akan tetap dilakukan.
Hal ini disampaikan Andika Perkasa saat jumpa pers seusai dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). ”Program kerja, kita akan melanjutkan secara umum karena dibatasi ruang. Tugas-tugas sudah dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Saya akan terus,” tuturnya.
Meski demikian, evaluasi dan perbaikan akan tetap ditempuh. Hanya saja, ia tidak menjelaskan lebih detail perbaikan yang akan dilakukannya.
Pelantikan diawali dengan lantunan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” dan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Keputusan ini menyebutkan pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto dari jabatan Panglima TNI disertai ucapan terima kasih.
”Kedua, mengangkat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Pengangkatan ini berlaku sejak pelantikan pejabat,” ujar Sekretaris Militer Marsekal Muda M Tonny Harjanto yang membacakan Keppres yang ditetapkan 17 November 2021 tersebut.
Presiden Joko Widodo mengambil sumpah jabatan Panglima TNI. ”Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi Sumpah Prajurit,” kata Andika mengikuti pengucapan sumpah yang dipimpin Presiden.
Pelantikan juga ditandai dengan penandatanganan berita acara. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi saksi dalam penandatanganan ini.
Presiden Jokowi kemudian menyematkan tanda jabatan dan memberikan tongkat jabatan kepada Andika. Pelantikan ditutup dengan lantunan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”. Pelantikan ini dihadiri pula oleh Presiden Megawati Sukarnoputri (2001-2004), Wakil Presiden Ma’ruf Amin, serta Nyonya Iriana dan Nyonya Wury Handayani.
KSAD baru
Menyusul Andika yang menjabat Panglima TNI, Presiden Joko Widodo melantik Letnan Jenderal Dudung Abdurachman yang sebelumnya menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) untuk menjabat posisi yang ditinggalkan Andika, yakni Kepala Staf TNI AD.
Seusai pengambilan sumpah, Dudung langsung mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Jenderal. Tonny membacakan Keputusan Presiden Nomor 108/TNI/2021 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Perwira Tinggi TNI.
Dalam keterangannya seusai pelantikan, Dudung mengatakan akan mengimplementasikan visi dan misi Panglima TNI yang sudah disampaikan saat uji kelayakan dan kepatutan Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI di DPR. Kerja yang sudah dirintis Andika sebagai KSAD sebelumnya juga akan dilanjutkan.
Dudung menambahkan, Presiden berpesan supaya TNI AD membantu pemerintah dalam menjalankan program-program pemerintah. ”Kami, TNI AD, siap membantu pemerintah dalam menjalankan program dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
KSAD juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI dan mendorong prajurit TNI menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan masyarakat. ”TNI harus hadir dalam mengatasi derita yang dialami masyarakat,” tambahnya.
Kepala BNPB
Selain Andika dan Dudung, Presiden Jokowi juga melantik Mayor Jenderal TNI Suharyanto yang saat ini menjabat sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Presiden, kata Suharyanto seusai pelantikan, mengingatkan besarnya ancaman bencana di Tanah Air saat ini. Karena itu, Kepala BNPB diminta segera mulai bekerja.
Mengingat beragam bencana kerap melanda Indonesia, Suharyanto menjanjikan supaya BNPB bisa hadir dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dengan demikian, masyarakat yang terdampak bisa mendapatkan pertolongan dan hak-hak hidup mendasar secepatnya.
Pada hari yang sama, sebanyak 12 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dilantik Presiden Joko Widodo. Mereka adalah M Prakosa sebagai Dubes Italia, Rudy Alfonso sebagai Dubes Portugal, Ghafur Akbar Dharmaputra sebagai Dubes Ukraina, Anita Luhulima sebagai Dubes Polandia, Suwartini Wirta sebagai Dubes Kroasia, dan Ina Krisnamurti sebagai Dubes India.
Selain itu, Daniel Tumpal Simanjuntak sebagai Dubes Kanada, Zuhairi Misrawi sebagai Dubes Tunisia, Damos Agusman sebagai Dubes Austria, Heru Subolo sebagai Dubes Bangladesh, Gandi Sulistiyanto sebagai Dubes Korea Selatan, dan Triyogo Jatmiko sebagai Dubes Tanzania.
40 Pati TNI naik pangkat
Sebelum diberhentikan sebagai Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menaikkan pangkat 40 perwira tinggi (pati) di TNI. Mereka dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula. Kenaikan pangkat ini berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2492/XI/2021, tanggal 16 November 2021.
Mengutip siaran pers dari Pusat Penerangan TNI, sebanyak 40 pati TNI itu terdiri atas, 17 pati di TNI AD, 11 Pati TNI AL dan 12 Pati TNI AU. Hadi Tjahjanto menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 40 Perwira Tinggi (Pati) TNI tersebut di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Kasum TNI Letjen Eko Margiyono, Wakil KSAD Letjen Bakti Agus Fadjari, dan Irjen TNI Letjen (Mar) Bambang Suswantono.