Presiden Jokowi Tidak Ingin Bangsa Indonesia Bermental Inferior
Saat menghadiri HUT Ke-10 Partai Nasdem, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar jangan sampai mental terjajah terus ada. Presiden mengingatkan, kemerdekaan Indonesia bukan dari pemberian, tapi dari perjuangan panjang.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan mental ke arah positif dan optimistis. Presiden tidak ingin masyarakat Indonesia bermental inferior, mental orang-orang yang pernah terjajah.
Pernyataan itu disampaikan Presiden dalam pidato perayaan puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke-10 Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (11/11/2021). Dalam perayaan itu, Partai Nasdem mengusung tema ”Satu Dekade di Jalan Restorasi”. ”Kita harus mulai membangun rasa percaya diri, rasa optimisme. Sebagai bangsa pemimpin, jangan sampai kita kehilangan orientasi itu. Dan, itulah yang dinamakan gerakan perubahan. Gerakan restorasi, ya, di situ,” kata Presiden.
Presiden berharap mental terjajah jangan sampai ada terus. Sebab, kemerdekaan Indonesia bukan dari pemberian, melainkan dari perjuangan panjang. Ia mengungkapkan, dalam perjalanannya di Eropa selama seminggu, banyak permintaan pertemuan bilateral dari negara lain.
Selain menjadi Ketua G-20, Indonesia juga akan menyelenggarakan ratusan pertemuan internasional pada 2022. Situasi tersebut membuat posisi Indonesia menjadi strategis karena setara dengan negara maju. ”Kita ingin betul-betul manfaatkan ini untuk memengaruhi kebijakan-kebijakan dunia dalam rangka apa pun,” kata Presiden.
Menurut Presiden, saat Indonesia dihargai, dihormati, dan dipandang oleh negara lain, tetapi justru dikerdilkan di negara sendiri. Karena itu, ia tidak ingin mental inferior, inlander, dan terjajah masih bercokol di dalam mentalitas bangsa Indonesia.
Presiden menekankan pentingnya memperkuat identitas dan karakter bangsa. Kekayaan seni dan budaya yang sangat beragam menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Ia mengungkapkan setelah pembangunan infrastruktur masif, maka pemerintah akan berkonsentrasi pada pembangunan kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi fondasi mengantarkan Indonesia menjadi bangsa maju.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan, Partai Nasdem tetap meneguhkan komitmen untuk konsisten membawa gerakan perubahan untuk merestorasi Indonesia. Prestasi yang telah dicapai saat ini tidak terlepas dari kondisi situasional yang ada pada bangsa Indonesia.
Berbasiskan pada stabilitas nasional yang dimiliki, kemampuan, dan administratif roda pemerintahan, Partai Nasdem akan terus mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi. Menurut Surya Paloh, hal tersebut telah memberikan implikasi yang cukup berarti sehingga peran dan eksistensi Partai Nasdem dapat lebih diintensifkan. Ia berbangga karena sejak awal telah mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat.
Menurut Presiden, saat Indonesia dihargai, dihormati, dan dipandang oleh negara lain, tetapi justru dikerdilkan di negara sendiri. Karena itu, ia tidak ingin mental inferior, inlander, dan terjajah masih bercokol di dalam mentalitas bangsa Indonesia.
Jelang Pemilu 2024, Partai Nasdem akan tetap mengawal kepemimpinan Presiden Jokowi agar jalannya administrasi pemerintahan tetap efektif sampai akhir masa jabatannya. Nasdem, kata Paloh, akan mengawalnya dengan seluruh komitmen, kejujuran, dan kesiapan.
Dalam upaya menjaga kesinambungan kepemimpinan nasional, kata Surya Paloh, Nasdem akan terbuka untuk duduk bersama dengan Presiden Jokowi dalam mencari calon pemimpin bangsa yang terbaik. Nasdem berkepentingan menempatkan obyektif kepentingan nasional di atas partai yang menjadi penegasan manifestasi dari gerakan perubahan restorasi Indonesia
Surya Paloh menyerukan kadernya untuk membawa gerakan perubahan dengan memulainya dari perilaku diri sendiri. Ia meminta kadernya bersama-sama dengan satu institusi partai politik untuk semangat yang sama membangun negeri ini demi kemajuan bangsa Indonesia.