PKS Afirmasi 15 Persen Caleg Muda di Pemilu Legislatif 2024
”Regenerasi adalah hal yang lumrah, apalagi pemuda memiliki energi yang tengah meluap. Oleh sebab itu, PKS memberikan kesempatan anak muda menuju parlemen,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera menargetkan minimal 15 persen daftar calon anggota legislatif dalam Pemilu Legislatif 2024 diisi oleh anak muda berusia di bawah 35 tahun. Pengisiannya diharapkan tidak sekadar memenuhi target kuantitas, tetapi juga berkualitas agar mampu mendongkrak perolehan suara PKS.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakini afirmasi 15 persen bagi generasi muda itu sebagai sesuatu yang wajar. ”Regenerasi adalah hal yang lumrah, apalagi pemuda memiliki energi yang tengah meluap. Oleh sebab itu, PKS memberikan kesempatan anak muda menuju parlemen,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Senin (8/11/2011).
Menurut dia, anak muda tidak boleh abai terhadap politik. Sebab, jika anak muda tidak mengambil peran di politik, parlemen tidak akan diisi sosok muda sehingga tidak akan bisa memperjuangkan aspirasi pemuda.
Adapun hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2021, porsi responden dari generasi Z (di bawah 24 tahun) yang belum menentukan pilihan pada partai politik masih 48,1 persen, tertinggi dibandingkan dengan generasi Y (24-39 tahun), X (40-55), dan baby boomers (56-74). Padahal, porsi pemilih generasi Y dan Z cukup besar. Data Komisi Pemilihan Umum menunjukkan pemilih berusia maksimal 30 tahun saja sebanyak 60,3 juta jiwa atau 31,7 persen dari total pemilih tetap Pemilu 2019 (Kompas, 22/10/2021).
Ketua Dewan Pengurus Pusat PKS Sukamta mengatakan, kebijakan yang menargetkan alokasi 15 persen caleg dari generasi muda merupakan bentuk afirmasi dari PKS. Namun, afirmasi itu tetap melalui perhitungan yang matang.
Caleg muda sebanyak 15 persen tidak hanya dipenuhi untuk memenuhi target. Kehadirannya pun harus memiliki kualitas yang mumpuni agar mampu menggaet pemilih muda yang jumlahnya cukup signifikan pada Pemilu 2024.
Menurut Sukamta, PKS konsisten menghadirkan caleg muda sebagai bentuk regenerasi politik. Sejak Pemilu 2019, caleg di hampir seluruh kabupaten/kota dan provinsi sebagian diisi generasi muda. Caleg tua sebagian sudah digantikan yang muda dan kini berpotensi menjadi caleg di tingkat nasional.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKS Jawa Tengah Muh Haris mengatakan, caleg muda akan mendapatkan prioritas dalam pencalonan. ”Bentuk komitmen kami adalah akan memberikan nomor prioritas kepada beberapa caleg muda. Sebab, menurut kami, anak muda bukan hanya sebagai alat penggaet suara, tetapi wakil dari generasi muda itu sendiri,” tuturnya.
Haris menilai, keterlibatan anak muda di PKS bukan semata-mata mendekati pemilu saja. PKS Jateng sudah membentuk komunitas-komunitas kecil berbasis hobi yang mayoritas diisi oleh anak muda. Namun, kini keterlibatan anak muda diperluas dengan memberikan kesempatan melalui pendaftaran caleg muda.
”Keterlibatan anak muda di PKS dirintis sejak lama. Kami sudah membentuk komunitas anak muda berbasis hobi, seperti PKS Art, PKS TV, dan Relawan Literasi,” ucapnya.
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri mengingatkan, legislator dari PKS harus siap setiap saat mendengarkan keluhan rakyat. Mereka mesti memberikan berbagai kemudahan masyarakat dalam menghadapi persoalan.
”Kaidahnya mudahkan jangan persulit. Legislator PKS harus siap diketuk pintunya oleh masyarakat yang butuh jam satu dini hari. Bukakan pintu sambil senyum. Aspirasinya kita dengarkan,” ujarnya.