Masa Karantina Jadi Waktu Terbaik Presiden Evaluasi Kabinet
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung soal evaluasi kinerja menteri saat ditanya terkait isu perombakan kabinet. Waktu terbaik mengevaluasi saat Presiden Jokowi menjalani karantina selepas lawatan ke luar negeri.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO/PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dinilai memiliki momentum tepat untuk merombak kabinet saat ini. Bukan hanya karena adanya pergantian Panglima TNI dan bergabungnya Partai Amanat Nasional dalam koalisi partai politik pendukung pemerintah, melainkan juga karena penanganan pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 telah memberikan bahan yang lengkap bagi Presiden untuk mengevaluasi kabinetnya.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto saat dihubungi di Jakarta, Minggu (7/11/2021), mengatakan, tanggung jawab besar diemban pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin di sisa tiga tahun pemerintahan.
Pertama, kepemimpinan Indonesia di G-20 yang begitu penting untuk memberi muatan ideologis tentang pentingnya gotong royong sebagai saripati Pancasila bagi dunia yang lebih adil, makmur, dan inklusif. Kedua, pentingnya pemulihan atas dampak pandemi secara cepat, terintegrasi, dan menyentuh solusi persoalan pokok rakyat. Terakhir, agenda pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pemilihan kepala daerah serentak di seluruh daerah pada 2024.
Dengan tiga tanggung jawab tersebut, Presiden memerlukan soliditas seluruh jajaran kabinetnya. Menteri sebagai pembantu Presiden juga harus bekerja keras untuk membantu menunaikan ketiga tanggungjawab tersebut. ”Jadi, para menteri yang belum-belum sudah tergoda untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden harus kembali pada tugas utamanya,” ujarnya.
Selain berkaca pada tugas berat ke depan, penanganan pandemi sejak Maret 2020 telah memberikan bahan yang sangat lengkap bagi Presiden untuk mengevaluasi kinerja kabinetnya.
Di tengah pandemi, ia menilai kepemimpinan setiap menteri diuji. Presiden pun pasti melihat menteri-menterinya yang berkreasi untuk mengatasi persoalan akibat pandemi atau sebaliknya, justru memilih mengurung diri atau sibuk mencari keuntungan di tengah pandemi.
”Evaluasi kinerja menteri saat ini momentumnya pas. Waktu Presiden Jokowi selama menjalani karantina pasca-kunjungan kerja ke luar negeri merupakan waktu terbaik untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri,” ucap Hasto.
Begitu tiba di Tanah Air seusai sepekan melawat ke luar negeri pada Jumat (5/11/2021), Presiden Joko Widodo menjalani karantina mandiri di Istana Bogor, Jawa Barat. Presiden menjalani karantina hingga Minggu (7/11/2021).
Adapun Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyoroti isu perombakan kabinet yang sudah lama beredar, tetapi hanya didiamkan menjadi sebuah rumor. Padahal, menurut dia, perombakan kabinet harus memberikan kepastian.
Pergantian Panglima TNI pun dinilainya bisa dimanfaatkan sebagai momentum politik untuk perombakan kabinet. Ditambah lagi bergabungnya PAN dalam koalisi parpol pendukung pemerintah.
Namun, yang lebih penting, jika perombakan kabinet dilakukan Presiden, seharusnya tujuannya bukan sebatas tata ulang koalisi karena bergabungnya parpol baru. Yang lebih penting, tujuan perombakan kabinet haruslah untuk konsolidasi politik dan perbaikan kinerja.
”Lebih baik dimanfaatkan untuk mengevaluasi kinerja secara menyeluruh termasuk menempatkan orang-orang yang memang dipastikan satu visi misi dengan presiden,” kata Yunarto.