Elektabilitas Masih Rendah, Sosialisasi Airlangga dan Muhaimin Bakal Diintensifkan
Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang ”Kompas”, elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar masih di bawah satu persen.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU/RINI KUSTIASIH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Upaya sejumlah partai politik menggenjot elektabilitas ketua umumnya sebagai modal pencalonan di Pemilu Presiden 2024 belum berbuah hasil. Ini terutama terlihat dari Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa. Elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar masih di bawah satu persen. Meski demikian, kedua partai itu tetap optimistis sisa waktu sekitar tiga tahun masih cukup untuk meningkatkan elektabilitas.
Dari hasil survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Airlangga dan Muhaimin masih di bawah satu persen bersama dengan Ketua DPR yang juga kader PDI-P, Puan Maharani.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Adapun elektabilitas tertinggi diraih Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di angka 13,9 persen. Selanjutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di peringkat ketiga dengan elektabilitas 9,6 persen. Disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,1 persen; Menteri Sosial yang juga kader PDI-P, Tri Rismaharini 4,9 persen; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga kader Gerindra, Sandiaga Uno 4,6 persen; dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 4,5 persen.
Ada pula nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas 1,9 persen, Menko Polhukam Mahfud MD 1,2 persen, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 1,1 persen.
Namun, di luar itu masih ada 37,2 persen responden yang menyatakan belum memilih atau memutuskan untuk merahasiakan pilihannya.
Survei terbaru Litbang Kompas tersebut ditempuh melalui wawancara tatap muka dari 26 September-9 Oktober 2021. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Menanggapi elektabilitas Airlangga yang masih rendah, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia, saat dihubungi pada Selasa (19/10/2021), mengatakan, Pilpres 2024 baru akan digelar sekitar tiga tahun lagi. Oleh karena itu, masih banyak waktu bagi Golkar untuk menyosialisasikan Airlangga yang sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada 2019 diputuskan untuk maju sebagai capres pada 2024. ”Kita punya strategi bertahap,” ujarnya.
Jika awalnya sosialisasi Airlangga berlangsung secara sporadis oleh kader ataupun jajaran struktural partai, sejak beberapa bulan terakhir coba diseragamkan supaya lebih masif. Sosialisasi Airlangga juga coba diintegrasikan dengan sosialisasi Golkar ke publik dan kader Golkar yang disiapkan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Nasional 2024. Ini mengingat pilpres akan digelar serentak dengan pemilu legislatif, plus pada tahun yang sama akan digelar pilkada serentak nasional.
Implementasi dari strategi baru beberapa bulan terakhir ini diklaim Doli telah memperlihatkan hasil. ”Evaluasi sementara oleh internal, ada respons positif yang kami dapat dari publik,” katanya.
Selain itu, potensi peningkatan elektabilitas Airlangga juga masih besar karena masih banyak calon pemilih yang belum menjatuhkan pilihan. Pilihan calon pemilih ke figur tertentu pun dilihatnya masih mungkin berubah mendekati Pilpres 2024. ”Suasananya masih relatif cair,” tambahnya.
Ke depan, menurut Doli, semua potensi Golkar akan dikerahkan untuk menyosialisasikan Airlangga, dan juga Golkar. Selain mengandalkan kader, promosi melalui media luar ruang yang tampak intens beberapa bulan terakhir juga akan dikombinasikan dengan promosi di media lain, seperti media sosial.
Bersamaan dengan itu, Airlangga akan lebih giat untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. ”Jadi kalau selama ini kerja-kerjanya lebih terlihat pada level kebijakan, tampil di media massa menyampaikan pandangan-pandangannya, nah ke depan selain melanjutkan kerja-kerja nyata di pemerintahan itu, akan lebih sering turun ke lapangan untuk kerja-kerja lapangan,” ujarnya.
Senada dengan Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga akan lebih intens mempromosikan Muhaimin Iskandar.
”Untuk mendorong elektabilitas Cak Imin (Muhaimin), kami memang melakukan berbagai strategi pendekatan langsung kepada masyarakat. Targetnya ialah elektabilitas Cak Imin sama dengan elektabilitas PKB di pemilu. Misalnya, jika elektabilitas PKB sekarang 10 persen, tentu elektabilitas Cak Imin idealnya bisa setara dengan angka itu,” kata Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda.
Bentuk dari implementasi strategi itu, misalnya, seluruh kader PKB, termasuk yang duduk di jajaran struktural partai dan menjabat anggota legislatif atau eksekutif, akan lebih sering menyapa konstituen langsung.
Di Jawa Barat, Huda yang juga Ketua DPW PKB Jabar mengatakan, sejumlah inisiatif dilakukan untuk menyosialisasikan Muhaimin. Salah satunya ialah dengan gerakan food bank. Dalam gerakan ini, anggota legislatif PKB di wilayah Jabar bergerak memborong makanan dari para penjual, lalu membagikannya secarag gratis kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.
”Dengan cara ini, kami bisa mendapatkan dua kelompok sekaligus. Pertama adalah kelompok pedagang yang makanannya dibeli. Kedua, kelompok warga yang terdampak pandemi. Kami berharap gerakan nyata membantu masyarakat ini juga akan membuat warga kian mengenal Cak Imin, sebab dalam program itu juga kami sosialisasikan gambar Cak Imin dan logo partai,” ujarnya.
Ada pula lomba video ”Lapor Cak Imin Aja” yang digalang sukarelawan Muhaimin Peduli di sejumlah daerah. Dengan video tersebut diharapkan juga dapat kian mengenalkan sosok Muhaimin kepada para generasi muda dan masyarakat umum.
Pada Minggu (17/10/2021), Muhaimin Iskandar untuk pertama kalinya menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Ia melihat hal tersebut sebagai tantangan. ”Ya saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap, tapi harus bersabar dulu karena pilpres masih lama. Kita tunggu perkembangan nanti seperti apa terkait peta politiknya,” katanya dikutip dari keterangan tertulis.
Wakil Ketua DPR ini mengklaim, selama ini kader PKB di seluruh daerah mengharapkan dan mendukung agar dirinya maju sebagai capres. Oleh karena itu, PKB akan terus menggalang kekuatan dengan partai politik lainnya untuk berkoalisi. Sebab, PKB tidak bisa mengusung calon sendiri pada Pilpres 2024 sehingga harus berkoalisi dengan parpol lain.