Wapres Amin Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan Saat Pembelajaran Tatap Muka
Wapres Amin apresiasi Ponpes Darunnajah yang menerapkan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka. Pesantren ini mengeluarkan buku panduan kenormalan baru bagi santri yang akan kembali mondok.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan bernilai penting dalam upaya menekan laju penyebaran virus korona. Protokol kesehatan ini pun mesti diterapkan pada saat proses belajar dan mengajar secara tatap muka. Hal penting lainnya adalah dukungan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi peserta didik dan tenaga pendidik.
Pemerintah telah mengatur bahwa wilayah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 dapat mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Sekolah-sekolah yang berada di daerah tersebut mulai menjalankan PTM secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Terkait hal tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Kamis (2/9/2021) pagi meninjau pelaksanaan PTM di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta. Peninjauan bertujuan melihat secara dekat penerapan protokol kesehatan oleh pihak sekolah pada saat PTM tersebut.
”Saya mengapresiasi pengurus Pesantren Darunnajah yang telah secara konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTM, bahkan jauh sebelum pemberlakuan PPKM level 3, dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memastikan PTM dapat berjalan dengan baik,” kata Wapres.
Pondok Pesantren Darunnajah yang berlokasi di daerah Pesanggrahan tersebut telah mengeluarkan buku panduan kenormalan baru bagi para santri yang akan kembali mondok. Saat ini, 2.086 santri dari total 2.433 santri yang ada sudah kembali ke pesantren. Sementara 347 santri masih melakukan sistem pembelajaran jarak jauh.
Pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan cukup ketat dengan didukung penyediaan sarana, seperti tempat cuci tangan, ruang isolasi mandiri, dan melarang keluarga santri untuk menjenguk selama PPKM. Selain itu, ada rutinitas baru yang dilakukan santri sebelum melaksanakan pembelajaran, yakni berjemur bersama sebagai upaya meningkatkan imunitas.
Pondok Pesantren Darunnajah juga telah mengadakan vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk para guru, administrator, dan karyawan yang berjumlah 365 orang. Sementara jumlah santri yang sudah divaksin sebanyak 949 orang dari total 2.433 santri.
Pesantren tersebut juga telah menyelenggarakan vaksinasi untuk siswa di luar lingkungan pesantren. Pihak pesantren pada kesempatan ini kembali mengadakan vaksinasi untuk 360 santri yang pelaksanaannya didukung empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Ulujami. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mendorong percepatan vaksinasi Covid-19.
”Saya mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk semua pengurus, guru, administrator, dan karyawan serta para santri sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus korona, selain tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M,” kata Wapres Amin.
Peninjauan ini dihadiri antara lain Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, seperti Sofwan Manaf dan Hadiyanto Arief. Sementara itu, Wapres Amin didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, dan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.
Saya mendukung percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk semua pengurus, guru, administrator, dan karyawan serta para santri sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus korona, selain tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M. (Wapres Amin)
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menuturkan, pembukaan sekolah untuk percobaan PTM merupakan kabar menggembirakan bagi tenaga pendidik dan terutama para siswa. Oleh karena itu, prosesnya harus diperhatikan dengan syarat cermat.
”(Hal ini) Karena yang kita fasilitasi adalah kerinduan para guru untuk mengajar dan minat tinggi anak-anak untuk kembali ke sekolah. Tapi bukan membuka potensi penularan baru,” ujar Reisa saat menyampaikan keterangan pers terkait PPKM, Rabu (1/9/2021) petang.
Terkait hal tersebut, Reisa menuturkan, sekolah, tenaga pendidik, orangtua, siswa, dan masyarakat sekitar sekolah harus wajib menjaga keamanan sekolah dari risiko penularan Covid-19. ”Sekali lagi, kita harus bersama-sama menjaga sekolah bisa tetap meneruskan uji coba pembelajaran tatap muka,” katanya.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito beberapa waktu lalu menuturkan, vaksinasi bagi peserta didik dan tenaga pendidik merupakan upaya pemerintah memastikan perlindungan maksimal dalam menjalankan kegiatan PTM. Berdasarkan data per 31 Agustus 2021, sebanyak 1,9 juta tenaga pendidik dan 1,7 juta anak usia 12 tahun sampai 17 tahun yang tergolong usia pelajar sudah divaksin penuh.