Pemerintah terus berupaya mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. Diharapkan masyarakat ikut menyukseskan vaksinasi dengan mendatangi tempat-tempat vaksinasi Covid-19.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Vaksin terus datang ke Indonesia. Dengan ketersediaan vaksin ini, program vaksinasi perlu lebih optimal. Hal ini juga penting seiring mulai diberlakukannya pembelajaran tatap muka terbatas di beberapa daerah.
Senin (30/8/2021), vaksin dari AstraZeneca dan Sinovac kembali tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Vaksin ini terdiri dari 1.086.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca, 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac, dan 9,2 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Sinovac.
”Kehadiran vaksin ini adalah tahap ke-43, ke-44, dan ke-45 dan masih akan dilanjutkan kedatangan lainnya. Ini bukti nyata pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat menyambut kedatangan vaksin secara virtual.
Kehadiran vaksin ini adalah tahap ke-43, ke-44, dan ke-45 dan masih akan dilanjutkan kedatangan lainnya. Ini bukti nyata pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19. (Muhadjir Effendy)
Sampai 26 Agustus 2021, menurut Muhadjir, vaksin dosis pertama sudah diterima 28,53 persen dari sasaran. Adapun vaksin dosis kedua mencapai 16,02 persen.
Target vaksinasi bulan Agustus ini sebanyak dua juta penyuntikan per hari. Namun, sampai akhir Agustus, penambahan terasa melambat. Minggu (29/8/2021), hanya 432.418 orang yang menerima vaksinasi dosis pertama dan 155.179 orang menerima dosis kedua vaksin Covid-19. Sehari sebelumnya, 28 Agustus 2021, sedikit lebih baik, sebanyak 786.703 vaksin dosis pertama dan 581.618 vaksin dosis kedua disuntikkan.
Muhadjir menambahkan, untuk percepatan capaian vaksinasi, dibutuhkan kerja sama yang sangat erat dan peran serta semua elemen bangsa. ”Karena itu, pemerintah mengajak semua pihak, baik organisasi sosial kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelaku usaha, maupun sukarelawan, untuk terus bahu-membahu bekerja sama guna menyukseskan vaksinasi nasional,” katanya.
Pemerintah juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi dengan datang ke tempat-tempat vaksinasi. ”Jangan pilih vaksin karena semuanya berkhasiat dan halal,” tambah Muhadjir.
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam keterangan yang diterima Kompas, Senin, mengingatkan pemerintah agar mengoptimalkan program vaksinasi, terutama untuk pelajar, di wilayah yang sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas. Harapannya, vaksinasi mampu menjaga pembelajaran tatap muka aman.
Pemerintah agar mengoptimalkan program vaksinasi, terutama untuk pelajar, di wilayah yang sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas. (Bambang Soesatyo)
Sejauh ini, beberapa kabupaten dan kota, seperti Kota Semarang, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur, mulai menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas. Namun, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Harapannya, pembelajaran tatap muka tidak malah menjadi kluster baru Covid-19.
Muhadjir dalam kesempatan yang sama mengatakan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita semua akan hidup berdampingan dengan Covid-19 dalam jangka waktu yang belum bisa dipastikan. Oleh karena itu, kerja sama seluruh elemen bangsa perlu diperkuat, baik dalam penerapan disiplin protokol kesehatan maupun pemanfaatan teknologi digital, untuk mempercepat pemulihan di bidang kesehatan dan ekonomi.
”Jangan lengah. Tetap waspada agar pandemi terus terkendali,” ujar Muhadjir.