Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Pelajar, Wapres Amin Dorong Penelitian Vaksin Dalam Negeri
Saat meninjau vaksinasi pelajar di Kota Bogor, Presiden Jokowi bertanya soal total peserta vaksinasi dan kecukupan stok vaksin yang tersedia. ”Bagus, dikejar terus (vaksinasi),” kata Presiden Jokowi.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan vaksinasi bagi 1.250 pelajar yang digelar di Taman Cappelen, Kebun Raya Bogor. Melalui konferensi video, Presiden Jokowi juga menyapa peserta vaksinasi dari Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Cilegon, dan Kabupaten Garut. Presiden Jokowi meminta kegiatan vaksinasi terus digencarkan agar kekebalan komunal di masyarakat dapat secepatnya tercapai.
Vaksinasi yang digelar pada Sabtu (28/8/2021) di Taman Cappelen, Kebun Raya Bogor, diperuntukkan bagi pelajar rentang usia 12-18 tahun. Selain di Bogor, kegiatan vaksinasi juga dilaksanakan secara serentak di sejumlah wilayah dengan total peserta mencapai 16.279 orang. Vaksinasi di Jawa Barat menyasar 14.429 pelajar dan di Banten sebanyak 1.850 pelajar.
Presiden Jokowi antara lain bertanya terkait total peserta vaksinasi dan kecukupan stok vaksin yang tersedia di setiap daerah tersebut. ”Bagus, dikejar terus. Segera diselesaikan agar bisa segera dicapai kekebalan komunal dan kalau ada kekurangan vaksin segera sampaikan ke gubernur atau langsung ke menteri sehingga semuanya bisa segera cepat rampung, cepat selesai vaksinasinya,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden juga menanyakan soal ketersediaan fasilitas isolasi terpusat (isoter) dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di daerah-daerah yang sedang menggelar vaksinasi tersebut. Turut hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Agus Subiyanto, Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Secara terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sebagai salah satu perguruan tinggi sekaligus lembaga riset dan inovasi untuk turut mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri guna mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Saat ini, ketersediaan vaksin Covid-19 di dalam negeri masih tergantung dari produsen vaksin negara lain.
Wapres Amin mendorong Unusa berinovasi dan melakukan penelitian di bidang kesehatan, melalui pola kemitraan dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri yang difasilitasi pemerintah.
”Guna dapat membangun komitmen menuju kemandirian riset dan produksi vaksin dalam negeri untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air,” ujar Wapres saat memberikan ucapan selamat hari lahir ke-8 Unusa melalui tayangan video, Sabtu.
Pengembangan vaksin
Pengembangan vaksin nasional, lanjut Wapres Amin, sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kemandirian bangsa di bidang kesehatan. ”Saat ini sudah terdapat vaksin Nusantara dan vaksin Merah Putih karya anak bangsa yang sedang dikembangkan. Pemerintah menargetkan di masa mendatang kita mampu memproduksi vaksin Covid-19 ataupun obat-obatan lainnya untuk kemandirian bangsa di bidang kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kuliah umum dengan tema ”Vaksin: Daulat Kesehatan dan Potensi Pengembangan di Indonesia” ini, Wapres berharap pandemi Covid-19 dipandang sebagai peluang segenap sivitas akademika Unusa untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mengatasi persoalan bangsa.
”Melalui kegiatan, seperti sosialisasi penanganan Covid-19, menjadi relawan tenaga kesehatan, vaksinator, penggalangan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19, dan ikut serta dalam pemulihan dampak pandemi di tingkat masyarakat,” tuturnya.
Menurut Wapres Amin, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi atau penularan Covid-19 serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Vaksinasi juga ditargetkan untuk dapat mewujudkan kekebalan kelompok di masyarakat, sekaligus melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
Dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19, kata Wapres, pemerintah telah dan terus bekerja sama dengan berbagai negara produsen vaksin untuk memenuhi ketersediaan vaksin. Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong pengembangan vaksin nasional agar tidak hanya mengandalkan vaksin impor.
Wapres Amin sekaligus mengajak seluruh sivitas akademika Unusa untuk bersama-sama masyarakat dan pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. ”Penanggulangan Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan, melainkan juga masalah keagamaan karena penanggulangan Covid-19 termasuk melakukan vaksinasi dan pengobatannya terkait dengan upaya menjaga jiwa (hifz nafs),” tuturnya.
Wapres Amin juga mendorong Unusa agar terus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, menjalin kerja sama dan bersinergi dengan dunia usaha, dunia industri, serta perguruan tinggi lain untuk melahirkan generasi yang unggul dan profesional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset dan inovasi, berjiwa wirausaha, dan berjati diri Islami. ”Penguasaan iptek dan RIN merupakan kunci melakukan pemakmuran bumi, imaratul ardhi,” ujarnya.