Peretasan Berulang, Sekretariat Kabinet Berusaha Tingkatkan Pengamanan
Seusai pelaku peretasan laman Sekretariat Kabinet di www.setkab.go.id ditangkap polisi, Setkab berupaya untuk terus tingkatkan keamanan situs. Namun, hingga Senin, laman Setkab masih belum bisa dibuka publik.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah pelaku peretasan laman Sekretariat Kabinet di www.setkab.go.id ditangkap oleh Kepolisian Negara RI, Sekretariat Kabinet berupaya untuk terus meningkatkan keamanan situs. Demi mendongkrak keamanan situs Setkab yang sempat diretas beberapa kali, laman Sekretariat Kabinet pun terus melakukan proses pemulihan.
Hingga Senin (9/8/2021) petang, laman Sekretariat Kabinet masih belum bisa diakses oleh masyarakat. ”Sore ini, kami akan rapat dengan pihak-pihak terkait. Semoga dalam waktu dekat, 1-2 hari ke depan bisa tampil seperti biasa,” ujar Deputi Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet RI Thanon Aria Dewangga dalam rekaman wawancara di Jakarta.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan jika situs Setkab telah diretas. ”Namun, pelakunya sudah ditangkap,” ujarnya singkat, Senin (9/8/2021) petang.
Peretasan situs Setkab terjadi sejak Sabtu (31/7 2021) pagi. Kini, situs Setkab hanya tertulis Kami Akan segera Kembali. Kala itu, tampilan utama situs berubah menjadi foto berlatar belakang rombongan pengunjuk rasa. Dalam foto tersebut terlihat seorang pemuda berseragam sekolah menengah atas (SMA) berdiri paling depan sembari membawa bendera Merah Putih yang sebagian menutup wajahnya.
Selain foto, peretas juga meninggalkan identitas berupa tulisan ZYY dan Lutfifake serta nama komunitas peretas Padang Blackhat dan Anon Illusion Team. Sebaris kalimat juga ditorehkan berupa narasi tentang ketidakpuasan si peretas terhadap kebijakan pemerintah pada masa pandemi Covid-19.
Usai peretasan, menurut Thanon, Sekretariat Kabinet terus melakukan upaya pemulihan secepat dan sedini mungkin. Laman Sekretariat Kabinet sudah mulai kembali tayang pada Rabu (4/8/2021) lalu. Namun, upaya peretasan sempat kembali akan berulang. Sebelumnya, peretasan situs Setkab juga pernah terjadi pada 24 Desember 2015.
”Masih ada upaya perbuatan tak bertanggung jawab terhadap website sehingga kami mengambil keputusan. Daripada terjadi lagi peristiwa seperti hari Sabtu. Kami memutuskan untuk melakukan kebijakan men-take down website Setkab, terlebih dahulu melakukan upaya pemulihan.” (Deputi Dukungan Kerja Kabinet Sekretariat Kabinet RI Thanon Aria Dewangga)
”Masih ada upaya perbuatan tak bertanggung jawab terhadap website sehingga kami mengambil keputusan. Daripada terjadi lagi peristiwa seperti hari Sabtu. Kami memutuskan untuk melakukan kebijakan men-take down website Setkab, terlebih dahulu melakukan upaya pemulihan,” ujar Thanon.
Karena masih dalam proses pembenahan, Situs Setkab belum dapat diakses hingga hari ini. Pada laman tersebut tertulis, ”Kami akan segera kembali! Mohon maaf untuk ketidaknyamanannya saat ini kami sedang melakukan update (pembaruan) sistem.”
”Terutama pemulihan untuk bidang security dan saat nanti website kita sudah sangat kuat security-nya barulah nanti akan tayang lagi dan bisa memberikan layanan informasi bagi media dan masyarakat,” tambah Thanon.
Penguatan Keamanan
Penguatan sistem keamanan laman Setkab dilakukan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sejak pertama kali pembuatan laman Setkab, BSSN sudah terlibat dan selalu bekerja sama dengan Setkab. Selain itu untuk penguatan keamanan, Setkab juga terus menjalin kerja sama dengan Polri dan Badan Intelijen Negara.
”Ini website milik pemerintah dan kami punya tugas men-deliver berita pemerintahan yang tentu sangat berguna bagi masyarakat sehingga kami berupaya agar website bisa pulih dan bisa dinikmati media dan masyarakat,” kata Thanon.
Sekretariat Kabinet juga sudah memperoleh informasi tentang penangkapan dua remaja yang diduga peretas di Sumatera Barat. ”Kami mendapatkan informasi bahwa pelaku sudah ditangkap. Saat ini, sedang dilakukan upaya-upaya hukum. Kami sendiri sampai saat ini belum mendapatkan update terbaru dari pihak kepolisian kami menunggu proses selanjutnya dari Mabes Polri dan Bareskrim,” tambahnya.
Sekretariat Kabinet sepenuhnya menyerahkan proses penanganan para pelaku kepada pihak polisi. Sesaat seusai peretasan, Setkab memang segera melaporkan tindakan peretasan tersebut ke polisi pada Senin (1/8/2021). ”Buat kami peretasan website Setkab ini sangat merugikan Setkab maupun masyarakat,” imbuhnya.
Terkait peretasan, keamanan data di situs Setkab tidak perlu dikhawatirkan dan tetap aman. Hal ini karena tidak ada informasi yang bersifat rahasia negara di dalam situs tersebut. Berbeda dengan kantor pemerintahan lain, laman Setkab lebih banyak dimanfaatkan untuk membagikan informasi tentang acara Presiden Joko Widodo dan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
”Karena itu, tidak ada dokumen yang dikecualikan. Tidak ada dokumen yang bersifat rahasia yang disimpan di website,” tambah Thanon.
Pentingnya komunikasi
”Perpaduan antara komunikasi seremonial dan komunikasi secara daring bisa menjadi cara ampuh dalam komunikasi politik pemerintah. Seremonial tetap dilakukan untuk menjaga marwah institusi dan menciptakan kepatuhan. Di sisi lain komunikasi secara daring melalui beragam media sosial memungkinkan pemimpin menyapa rakyatnya secara personal.” (Muhamad Sulhan)
Ketika dihubungi beberapa waktu lalu, Direktur Digital Media & Communication Research Center (DECODE), Departemen Ilmu Komunikasi UGM Muhamad Sulhan menyebut pentingnya peran proses komunikasi antara elite pemerintah dan warga di ranah daring seperti melalui media sosial maupun situs pemerintahan yang harus terus dibangun.
Perpaduan antara komunikasi seremonial dan komunikasi secara daring bisa menjadi cara ampuh dalam komunikasi politik pemerintah. Seremonial tetap dilakukan untuk menjaga marwah institusi dan menciptakan kepatuhan. Di sisi lain komunikasi secara daring melalui beragam media sosial memungkinkan pemimpin menyapa rakyatnya secara personal.
Ketika harus ada satu suara yang memiliki kekuatan mutlak, itu harus datang dari negara. Negara harus hadir. Dia hadir secara lengkap baik dalam konteks narasi pemberitaan, hadir dalam konteks keberadaan representasi ataupun dalam keadaban penggunaan bahasa yang akan terus saling kait-mengait. Dengan komunikasi efektif, akan tercipta kepatuhan.