logo Kompas.id
Politik & HukumPeringatan Keras bagi Para...
Iklan

Peringatan Keras bagi Para Pemotong Uang Makan Latihan Prajurit

”Seluruh komandan saya anggap mengetahui. Hukum disiplin militer minimal teguran dan teguran itu ada konsekuensi administrasinya. Kalau mereka tak mau mengembalikan, baru pidana,” kata KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Oleh
Edna C Pattisina
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fTfOTIR_DyVjfwH8b56j3X6E-qI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F990ba32e-7e09-406c-ace0-2f510448950c_jpg.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Sejumlah prajurit infanteri merangsek masuk ke daerah musuh dalam Latihan Gabungan TNI bertajuk ”Dharma Yudha 2019” di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (11/9/2019). Sebanyak 12.000 prajurit dari tiga matra TNI menggelar geladi resik simulasi peperangan dengan berbasis integrasi komunikasi via satelit atau yang dikenal dengan Network Centric Warfare.

Profesionalisme TNI, termasuk Angkatan Darat, hampir sepenuhnya bergantung pada mekanisme internal. Namun, kerap kali hal itu terganggu oleh pihak internal pula. Sifat organisasi militer yang relatif tertutup dan hierarkis memungkinkan hal ini terjadi. Pihak yang paling sering menjadi korban ialah prajurit yang ada di dasar piramida organisasi TNI.

Terkadang ada secercah cahaya dalam perbaikan sistem di TNI. Satu-satunya cara adalah apabila pemimpin bertindak tegas. Hal ini terlihat dalam rapat di Markas Besar TNI AD beberapa waktu lalu yang disiarkan di Youtube TNI AD, Kamis (5/8/2021).

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000