Latihan Terbesar TNI AD dengan AD AS Perkuat Hubungan Militer Dua Negara
Sebanyak 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 prajurit AD AS terlibat dalam latihan bersama Garuda Shield-15/2021 di tiga lokasi di Indonesia. Latihan bersama ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kedua negara.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Latihan bersama antara TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Amerika Serikat bertajuk ”Garuda Shield-15/2021” dibuka di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Martapura-Baturaja, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Rabu (4/8/2021). Latihan tersebut dinilai sebagai bentuk riil dari diplomasi pertahanan untuk memperkuat hubungan militer antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa yang didampingi Commanding General The United States Army Pacific Jenderal Charles A Flynn saat membuka latihan bersama TNI AD dan Angkatan Darat (AD) Amerika Serikat (AS) mengatakan, Garuda Shield ke-15 tahun 2021 merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan AS. Pasalnya, latihan yang diselenggarakan pada 1-14 Agustus 2021 ini melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 personel AD AS.
Upacara pembukaan latihan bersama Garuda Shield-15/2021 turut dihadiri oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat, dan Asisten Intelijen KSAD. Selain itu, hadir pula perwakilan dari TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, Komando Pasukan Khusus, Kementerian Pertahanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Andika melanjutkan, berbeda dengan latihan bersama yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya, agenda ini dilakukan di tiga lokasi. Tempat latihan yang dimaksud adalah Pusat Latihan Tempur Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AD (Kodiklatad) Martapura, Baturaja, Sumatera Selatan; daerah latihan Amborawang, Kalimantan Timur; dan daerah latihan di Makalisung, Sulawesi Utara.
Adapun materi yang dipelajari bersama meliputi exercise staff, field training exercise (FTX), live fire exercise (LFX), penerbangan, dan pelatihan medis. Selain itu, terdapat dua program latihan lainnya, yaitu joint combined exchange training (JCET), dan Garuda Airborne.
”Latihan ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara tetapi juga akan meningkatkan kemampuan prajurit baik yang berasal dari TNI AD maupun AD AS,” kata Andika.
Menurut dia, sejumlah materi belum pernah didapatkan oleh generasi yang mengikuti Garuda Shield sebelumnya. Oleh karena itu, Andika berharap agar generasi muda yang mengikuti pelatihan ini kelak menjadi pemimpin TNI AD yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki kompetensi yang bertaraf internasional.
Jenderal Charles A Flynn menambahkan, latihan ini merupakan simbol dari tujuan yang lebih besar, yakni kerja sama militer Indonesia dan AS di masa depan. Ia pun terkesan dengan profesionalisme dan keramahan prajurit TNI AD.
Penerjunan
Seusai upacara pembukaan, sebanyak 569 prajurit TNI AD dan AD AS melakukan penerjunan bersama di lokasi pendaratan Puslatpur Baturaja. Penerjun dari kedua negara yang terdiri dari 91 prajurit TNI AD dan 478 prajurit AD AS berangkat dari AS menggunakan sembilan pesawat C-17 Globemaster milik AD AS. Setelah semua penerjun dari sembilan pesawat mendarat, Andika Perkasa dan Charles A Flynn menyematkan lencana wing terjun kepada mereka di titik tinjau penerjunan, Dusun Talang Sipin Puslatpur Baturaja.
Penerjunan ini merupakan hasil latihan dalam program Garuda Airborne yang dilakukan selama 18 hari sebelumnya. Sejak 16 Juli-3 Agustus 2021, prajurit TNI AD yang berkualifikasi para atau lintas udara berlatih bersama prajurit Divisi 82 Airborne AD AS di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat.
”Latihan bersama Garuda Airborne ini merupakan penerjunan lintas negara yang baru pertama kali dilakukan antarmiliter kedua negara,” kata Andika.
Para penerjun juga kemudian membagikan 250 paket kebutuhan pokok kepada masyarakat Dusun Talang Sipin. Sejumlah rumah warga dusun tersebut dijadikan sasaran dalam penerjunan bersama. Para prajurit juga ikut membangun masjid, membedah rumah, membuat sumur bor. Selain itu, mereka ikut mengeraskan jalan sepanjang 6 kilometer dan membuat dua jembatan sepanjang 6 meter.
Diplomasi pertahanan
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Security and Strategis Studies Khairul Fahmi mengatakan, latihan bersama Garuda Shield-15/2021 merupakan bentuk konkret dari diplomasi pertahanan untuk membangun rasa saling percaya di antara kedua negara. Diplomasi ini juga diarahkan pada upaya meningkatkan kemampuan di sektor pertahanan.
Menurut Khairul, latihan ini juga sejalan dengan perjalanan diplomasi pertahanan yang kerap dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu terakhir.
”Diplomasi pertahanan merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan kepentingan nasional di bidang pertahanan dan keamanan. Peranannya sangat strategis dalam menghadapi permasalahan yang ada, terutama agar eskalasi tidak meningkat ke arah konflik, serta dapan saling memperkuat kepercayaan, keamanan, hingga stabilitas kawasan,” ujarnya.
Sementara itu, Peneliti Lab 45 Andi Widjajanto mengatakan, Garuda Shield-15/2021 yang melibatkan pasukan dalam jumlah banyak akan menjadi sinyal serius bagi negara-negara di kawasan tentang kedekatan Indonesia dengan Amerika Serikat. Ini bisa meningkatkan daya tangkal Indonesia ketika terjadi friksi tentang isu strategis dengan negara-negara kawasan.