“Garuda Shield 15/2021”, Ajang Unjuk Kedekatan Militer RI-AS
Latihan bersama tentara Indonesia dan Amerika Serikat dalam “Garuda Shield 15/2021” diprediksi jadi sinyal serius bagi negara-negara di kawasan Pasifik tentang kerja sama militer Indonesia dengan Amerika Serikat.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·4 menit baca
Latihan bersama TNI Angkatan Darat dengan Angkatan Darat Amerika Serikat di wilayah Pasifik bertajuk ”Garuda Shield 15/2021” akan dibuka secara serentak di tiga lokasi pada Rabu (4/7/2021). Agenda latihan dengan peserta terbanyak yang pernah dilakukan ini diprediksi akan menjadi sinyal serius bagi negara-negara di kawasan tentang kedekatan kerja sama militer Indonesia dengan Amerika Serikat.
Latihan bersama TNI Angkatan Darat (AD) dengan AD Amerika Serikat (AS) yang dikenal dengan nama Garuda Shield bukan pertama kali dilakukan. Namun, ada yang berbeda dengan pergelaran Garuda Shield 15/2021 yang akan berlangsung pada 4-14 Agustus 2021. Selain dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, agenda ini juga melibatkan peserta terbanyak dibandingkan dengan program yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, serta dilakukan di tiga lokasi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Tatang Subarna, Jumat (30/7/2021), mengatakan, Garuda Shield 15/2021 melibatkan 2.246 prajurit TNI AD dan 2.282 prajurit AD AS. Tentara dari AS datang secara bergelombang dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat mulai pada akhir Juli 2021. Mereka akan berlatih di tiga tempat, yakni Pusat Latihan Tempur Baturaja, Sumatera Selatan; Amborawang, Kalimantan Timur; dan Makalisung, Sulawesi Utara (Kompas.id, /30/7/2021).
Ia menambahkan, materi latihan di antaranya adalah pelatihan staf, latihan lapangan, medis, dan penerbangan. Tujuannya untuk meningkatkan kerja sama serta kemampuan prajurit TNI AD dan AD AS dalam melaksanakan tugas operasi.
Latihan bersama Garuda Shield 15/2021 akan dibuka secara serentak di tiga lokasi pada Rabu (4/7/2021). Menurut rencana, selain memulai sejumlah pelatihan yang sudah diagendakan, akan ada pula penerjunan bersama dengan 670 personel AD AS menggunakan pesawat C-17 Globemaster milik AD AS di Baturaja.
Penerjunan bersama itu merupakan hasil latihan yang telah dilakukan 18 hari sebelumnya. Pada Jumat (16/7), Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa memberangkatkan 100 prajurit ke markas AD AS, yakni Fort Bragg, North Carolina, AS.
Menurut rencana, selain memulai sejumlah pelatihan yang sudah diagendakan, akan ada pula penerjunan bersama dengan 670 personel AD AS menggunakan pesawat C-17 Globemaster milik AD AS di Baturaja.
Sebanyak 100 personel yang dimaksud terdiri dari 89 perwira, bintara, dan tamtama dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Di Fort Bragg, mereka berlatih bersama Divisi 82 Airborne AD AS dalam program ”Garuda Airborne”.
”Ini merupakan kebanggaan bagi kami, rekan-rekan semua beruntung bisa berlatih di Fort Bragg, North Carolina, yang merupakan tempat Komando Spesial Operasi, pusat keberadaannya pasukan elite Angkatan Darat Amerika Serikat,” kata Andika Perkasa saat menerima laporan keberangkatan prajurit TNI AD ke Fort Bragg dalam siaran di kanal Youtube TNI AD, Selasa (3/8/2021).
Ia menekankan, misi latihan ini adalah membangun jaringan atau hubungan pertemanan antarprajurit. Hal itu dinilai akan bermanfaat ketika menghadapi masalah. Oleh karena itu, setiap personel diminta aktif berkomunikasi dengan prajurit AD AS, tidak hanya mengandalkan penerjemah.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS untuk Indonesia melalui keterangan tertulis menyatakan, latihan bersama ini bertujuan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya. Agenda ini juga diharapkan untuk memperkuat kemitraan pertahanan AS-Indonesia, serta mendorong kerja sama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
”Garuda Shield 2021 memberikan peluang yang sangat baik untuk pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan kedua negara melalui pembelajaran dan pelatihan bersama,” tulis Kedutaan Besar AS untuk Indonesia dalam pernyataannya.
Adapun pelatihan dimulai dengan pertukaran akademik ahli dan pengembangan profesional yang berfokus pada pelatihan tingkat korps dan di bawahnya. Selain itu, pelatihan juga menyangkut soal memerangi ancaman konvensional, non-konvensional dan hibrida, serta terkait bantuan kemanusiaan dan bencana.
”Latihan Pos Komando (CPX) akan fokus pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam konteks militer gabungan. Geladi Lapangan (FTX) akan melibatkan gabungan elemen-elemen yang menjadi kekuatan masing-masing unit militer, keterampilan fundamental perang untuk meningkatkan interoperabilitas, serta kapasitas operasional gabungan. CPX dan FTX akan berjalan secara bersamaan,” terang Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.
Peneliti pertahanan dari Lab45 Andi Widjajanto menilai, Garuda Shield 15/2021 merupakan bagian dari diplomasi pertahanan untuk membangun rasa saling percaya antara Indonesia dan AS.
Diplomasi pertahanan
Peneliti pertahanan dari Lab45 Andi Widjajanto menilai, Garuda Shield 15/2021 merupakan bagian dari diplomasi pertahanan untuk membangun rasa saling percaya antara Indonesia dan AS. Selain itu, latihan juga dilakukan untuk mengevaluasi pengembangan kemampuan tempur TNI AD.
”Garuda Shield 2021 yang melibatkan pasukan yang cukup besar menjadi sinyal serius bagi negara-negara kawasan tentang kedekatan kerja sama militer antara RI dan AS,” kata Andi.
Ia menambahkan, isyarat yang akan segera ditangkap adalah Andika Perkasa yang merupakan lulusan National Defense University, Washington DC, memiliki kedekatan khusus dengan Pentagon, AS. Kedekatan ini dinilai mampu meningkatkan daya tangkal RI ketika terjadi friksi tentang isu strategis dengan negara-negara kawasan.