Aktivitas Presiden-Wapres Kala PPKM Darurat Diterapkan
Presiden Jokowi dan Wapres Amin ingin menjadi contoh bagi rakyat. Keduanya juga ingin turut berpartisipasi mencegah penularan Covid-19. Jadi, apa rencana Presiden dan Wapres saat PPKM darurat diterapkan mulai besok?
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
Sebagai pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tentu bisa pergi ke mana pun di negeri ini, termasuk saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat untuk wilayah Jawa dan Bali yang mulai diterapkan besok (3/7/2021). Namun, tidak demikian yang ada dalam rencana keduanya. Menggelar rapat ataupun menghadiri acara-acara penting secara daring lebih diprioritaskan demi turut mencegah penularan Covid-19 sekaligus jadi contoh buat rakyat.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dihubungi, Jumat (2/7/2021), mengatakan, Presiden Jokowi untuk sementara akan mengurangi kunjungan kerja langsung ke lapangan selama masa PPKM darurat yang berlangsung hingga 20 Juli mendatang.
Kalaupun harus ke lapangan atau menghadiri acara penting secara langsung, jumlah peserta bakal dibatasi. Tidak lebih dari lima orang jumlahnya.
”Tentunya selama dua minggu ke depan, lebih banyak daring,” ujar Heru.
Pertemuan secara daring, menurut Heru, sebenarnya tergolong lebih rumit daripada secara langsung. ”Kami harus memastikan semua titik daring bisa berjalan dengan baik, seperti sinyal, suara, dan pencahayaan di masing-masing lokasi di luar istana,” tambahnya.
Namun, apa boleh buat, Presiden ingin menjadi contoh bagi masyarakat, untuk membatasi kegiatan di luar ruang, selama masa PPKM darurat berlaku.
Adapun Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menurut juru bicaranya, Masduki Baidlowi, justru telah memutuskan untuk tidak melakukan kunjungan lapangan selama masa PPKM darurat. Menurut dia, saat Presiden Jokowi bertemu Wapres Amin dalam peringatan Hari Bhayangkara, Kamis (1/7/2021), rencana itu telah disampaikan Wapres langsung kepada Presiden.
”Terjadi semacam janjian, ya. Presiden bertanya ke Wapres apakah Wapres akan melakukan kunjungan ke lapangan? Wah, enggak Pak. Saya tidak akan melakukan kunjungan ke lapangan selama PPKM darurat,” ujar Masduki.
Pertimbangannya adalah karena setiap kali kunjungan lapangan, Wapres Amin tidak pernah bergerak seorang diri. Namun, ada tim yang jumlah anggotanya sangat besar selalu menyertai saat kunjungan kerja, termasuk saat beberapa kali kunjungan kerja Wapres Amin selama 1,5 tahun pandemi Covid-19. Wapres tak ingin hal ini terjadi saat PPKM darurat karena berisiko memperparah penularan Covid-19, apalagi saat ini kondisi pandemi mengganas.
”Wapres bergerak atau Presiden bergerak, ada tim besar sekali. Ke lapangan, menimbulkan risiko kena positif Covid. Maka, Wapres sangat mempertimbangkan timnya, ada tim advance, ada tim protokol, segala macam itu, kan, macam-macam dan dalam sekali berangkat ke sebuah tempat itu minimal 20-30 orang dalam rombongan, bahkan lebih. Karena itu, dalam masa PPKM darurat ini, Wapres memutuskan tidak ke lapangan,” ujar Masduki.
Dengan demikian, Wapres Amin akan lebih banyak melakukan kegiatan secara daring. ”Tetap lebih banyak daring. Kerja daring, ratas (rapat terbatas) dengan Presiden, menteri, koordinasi mengenai urusan kemiskinan, stunting, semuanya daring. Tentu saja memang ada kelebihan dan kekurangannya daring,” ujar Masduki.
Dengan pertemuan daring, Wapres Amin dan tim bisa lebih aman dari paparan Covid-19. Dalam bekerja secara daring, Wapres Amin hanya akan didampingi maksimal tiga orang, yaitu Kasatwapres Mohamad Oemar, Masduki sebagai juru bicara Wapres, dan salah seorang dari staf khusus Wapres. ”Jadi, yang tetap itu adalah Kasatwapres dan saya dan satu staf khusus yang bergantian,” ucap Masduki.
Para pendamping Wapres Amin ini pun harus mengikuti protokol kesehatan yang superketat. Mereka harus melakukan tes usap Covid-19 setiap akhir pekan, yaitu setiap hari Minggu. ”Senin masuk dan kita tidak boleh ke mana-mana, hanya rumah ke kantor, tidak boleh ketemu orang karena tiap hari kita ketemu Wapres,” tambah Masduki.
Meskipun lebih aman, kegiatan daring tetap menyisakan rasa tak senyaman pertemuan luring. ”Tidak senyaman kalau kita langsung ketemu offline, bisa interupsi dan segala macam. Ada kekurangan dan kelebihannya. Sudah lebih setahun dilakukan. Cuma sekarang lebih ketat karena Wapres memutuskan untuk tidak ke lapangan,” ujarnya.
Agar bisa memimpin negara pada masa pandemi Covid-19, baik Presiden Jokowi maupun Wapres Amin tetap berusaha terus bugar demi rakyat.
”Yang pasti, Wapres tiap hari olahraga jalan pagi, sepeda statis, jalan di air juga dijalani. Sore harinya berkebun. Seperti itu yang dilakukan. (Minum) Vitamin dia lakukan. Dokter istana 24 jam mendampingi,” ucap Masduki.