Presiden Perintahkan Tambah Pasokan Vaksin untuk Riau
Vaksinasi massal terus berlanjut demi terbentuknya kekebalan komunal yang menjadi syarat untuk keluar dari pandemi Covid-19. Pemerintah pun berupaya menambah pasokan sekaligus menjamin kelancaran distribusi Covid-19.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
RIAU, KOMPAS — Seiring meningkatnya penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau, pemerintah akan menambah pengiriman vaksin ke wilayah tersebut. Penambahan vaksin diharapkan bisa menekan jumlah kasus Covid-19, terutama di Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Pemerintah juga mengupayakan agar distribusi vaksin ke wilayah kepulauan, seperti Provinsi Kepulauan Riau, berjalan lancar.
Pada Rabu (19/5/2021), Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. ”Saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk mengirimkan vaksin yang lebih banyak ke Provinsi Riau dan utamanya nanti akan dipakai untuk vaksinasi di Kota Pekanbaru dan Dumai sehingga diharapkan kita segera mencapai kekebalan komunal,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers seusai melihat langsung proses vaksinasi massal di Gelanggang Olah Raga Remaja, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.
Hingga Senin (17/5/2021), Provinsi Riau telah melakukan 220.251 suntikan dosis pertama dan 167.297 suntikan dosis kedua vaksin Covid-19. Secara keseluruhan, total sasaran vaksin Provinsi Riau untuk saat ini ialah sebanyak 964.846 penerima vaksin yang terdiri atas 32.923 tenaga kesehatan, 349.418 petugas publik, dan 582.505 warga kelompok lanjut usia (lansia).
Data dari laman resmi Pemerintah Provinsi Riau hingga Rabu (19/5/2021) menyebutkan terkonfirmasi ada 52.297 kasus positif Covid-19, 3.236 di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 905 dirawat di RS. Angka kematian 1.363 orang dengan 46.793 orang lainnya dinyatakan sembuh. Pada awal Mei, penambahan kasus Covid-19 di Provinsi Riau sempat naik drastis hingga lebih 600 kasus dalam sehari.
Dalam vaksinasi massal yang digelar di GOR Remaja, Kota Pekanbaru, sebanyak 550 peserta vaksinasi yang terdiri dari lansia, guru, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, menerima dosis vaksin CoronaVac dari Sinovac. Pada hari yang sama digelar pula vaksinasi massal di lokasi lain di Pekanbaru, yakni Hotel Novotel yang diikuti 1.250 orang, Hotel Furaya (850 orang), dan Rumah Sakit Tentara (800 orang).
Presiden yang selama kunjungan kerja didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, memantau proses vaksinasi di tiga lokasi itu melalui konferensi video. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun sempat berbincang-bincang dengan para peserta vaksinasi.
Presiden Jokowi menyampaikan beberapa peringatan mengenai penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau. ”Saya menyampaikan tadi bahwa kota dan kabupaten yang memiliki tingkat penyebaran kasus positif tinggi harus segera menekan agar kasus yang ada menjadi lebih sedikit,” tambahnya.
Kendala distribusi
Presiden Jokowi juga menyampaikan harapannya agar penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau bisa ditekan serendah-rendahnya. ”Apabila pandemi Covid bisa ditekan, kita berharap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau lebih baik dan kembali normal di kuartal kedua. Dan kita harapkan keadaan lebih baik untuk penyebaran Covid-nya,” ucapnya.
Seusai meninjau vaksinasi di Provinsi Riau, Presiden langsung bertolak menuju Provinsi Kepulauan Riau untuk menyaksikan secara langsung proses vaksinasi bagi para pekerja dan masyarakat di Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Kabupaten Bintan. Pada hari yang sama, proses vaksinasi juga digelar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau.
Vaksinasi massal setidaknya digelar di 67 titik lokasi dengan jumlah peserta 15.500 orang. ”Saya menghargai kecepatan vaksinasi di Provinsi Kepulauan Riau dan diharapkan terus ada tambahan vaksin dari kementerian kesehatan. Saya perintahkan kepada Menkes agar suplai vaksin ke Kepri jangan sampai terlambat,” tambah Presiden Jokowi.
Saat berbincang-bincang melalui konferensi video dengan Presiden Jokowi, beberapa perwakilan kabupaten/kota mengeluhkan kendala terkait distribusi vaksin. ”Vaksin lancar, kendala di Natuna cuma pengiriman dari kabupaten ke kecamatan, banyak wilayah kecamatan yang jaraknya berbatasan dengan laut,” ujar perwakilan dari Kabupaten Natuna.
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid menyampaikan kendala terkait keterbatasan atau ketersediaan vaksin gotong royong bagi pekerja industri. ”Kami berharap diprioritaskan dalam penyediaan vaksin gotong royong mengingat Kota Batam sebagai kota industri banyak karyawan pekerja industri yang menopang ekonomi Kota Batam dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” kata Jefridin yang juga menyebut bahwa Kota Batam memiliki total tenaga kerja sebanyak 399.392 orang.
Terkait vaksin gotong royong, Presiden mengakui masih ada permasalahan terkait suplai vaksin. Pemerintah menargetkan 30 juta dosis vaksin gotong royong, tetapi baru tersedia sekitar 420.000 dosis. ”Masih kecil sekali. Memang ini jadi rebutan. Akan diprioritaskan Batam, utamanya untuk industri,” tuturnya.
Menanggapi kenaikan jumlah pasien Covid-19 seperti yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Anambas, Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya penggunaan masker. Sesuai penelitian WHO, menurut Presiden, penggunaan masker sudah akan memproteksi 95 persen.
”Problemnya didistribusi vaksin karena ini provinsi kepulauan, harus masuk ke pulau-pulau yang jaraknya memang tidak gampang dan jauh. Misal dari sini ke Natuna, dari sini ke Anambas bukan jarak yang dekat. Tapi saya melihat manajemen distribusinya berjalan baik,” ujar Presiden Jokowi. (WKM)