Deputi BIN: Gugurnya Kabinda Papua Tak Gentarkan BIN
Penembakan terjadi lagi di Papua. Gugurnya Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, dalam kontak senjata di Papua tidak surutkan BIN terus perkuat keamanan.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gugurnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha dalam kontak tembak dengan kelompok separatis dan teroris atau KST di Papua tidak surutkan BIN memberantas ancaman keamanan nasional di Papua. Menurut rencana, jenazah Kabinda Papua akan diterbangkan dari Timika ke Jakarta untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto, Senin (26/4/2021), di Jakarta, dalam keterangan tertulis, mengatakan, Kabinda Papua gugur dalam kontak tembak dengan KST yang menghadang dan menyerang rombongan Kabinda Papua yang tengah melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet.
”Kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet adalah dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KST di wilayah tersebut,” kata Wawan.
Kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet adalah dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KST di wilayah tersebut.
Kunjungan Kabinda BIN Papua tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan moral dan semangat kepada masyarakat yang selama ini diganggu KST. Penghadangan dan kontak tembak terjadi di sekitar gereja Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Dalam kontak tembak tersebut Kabinda Papua tertembak dan gugur di lokasi kejadian.
Menurut rencana, jenazah Kabinda BIN Papua akan dievakuasi dan dibawa ke Timika. Kemudian jenazah akan dibawa ke Jakarta untuk dikebumikan di TMP Kalibata. Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha juga akan dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi mayor jenderal.
”Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moril insan intelijen ataupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional,” ujar Wawan.
Menurut Wawan, gugur pada saat bertugas merupakan kebanggaan tertinggi insan intelijen. Gugurnya Kabinda Papua merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN dalam mempertahankan kedaulatan NKRI serta menjadi simbol pengabdian BIN menjalankan undang-undang, yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional.
Saat ini, lanjut Wawan, Satgas BIN dibantu unsur keamanan lainnya terus melakukan pengejaran terhadap KST Papua tersebut. Pihaknya juga akan meningkatkan deteksi dini terhadap KST yang selama ini telah meresahkan masyarakat.
Proaktif BIN
Kabinda BIN Papua gugur sebagai kusuma bangsa.
Secara terpisah, pengamat intelijen dan pertahanan Susaningtyas Kertapati berpandangan, insiden gugurnya Kabinda BIN tersebut memperlihatkan sikap proaktif dan keseriusan BIN menangani Papua agar tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan RI mesti dihargai dan diapresiasi.
Gugurnya Kabinda BIN dalam rangka menjalankan tugas pemulihan keamanan paska gangguan keamanan kepada masyarakat di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, adalah kehilangan besar. ”Kabinda BIN Papua gugur sebagai kusuma bangsa,” ujar Susaningtyas.
Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Ignatius Yogo Triyono mengatakan, Kabinda BIN Papua bersama jajarannya diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat sedang melakukan observasi lapangan di Kampung Dambet. Putu tertembak di kampung itu pada pukul 15.30 WIT.
”Kami masih menyelidiki penyebab insiden penembakan ini terjadi. Hingga kini kami masih kesulitan menghubungi anggota di sana,” kata Ignatius (Kompas.id, 25/4/2021).