Presiden Berterima Kasih Warga Sudah Mau Divaksinasi
Presiden Jokowi memberi apresiasi kepada tenaga kesehatan, vaksinator, dan masyarakat yang telah mendukung serta menyukseskan program vaksinasi nasional. Karena itu, program vaksinasi nasional akan terus digenjot.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Program vaksinasi nasional terus digenjot untuk mengejar terbentuknya kekebalan komunal yang merupakan salah satu jalan untuk mengendalikan Covid-19. Karena itu, Presiden Joko Widodo pun memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan, vaksinator, dan seluruh masyarakat yang telah mendukung serta menyukseskan program vaksinasi nasional.
Apresiasi disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk nelayan, penjual ikan, dan pedagang pasar di Dermaga Huseka’a Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis (25/3/2021). ”Terima kasih atas dukungan, dorongan Bapak, Ibu sekalian karena sudah mau divaksinasi. Terima kasih,” kata Presiden di akhir sambutannya.
Dermaga Huseka’a menjadi lokasi ketiga yang didatangi Presiden selama kunjungan kerja di di Provinsi Maluku, Kamis pagi. Selain menyaksikan langsung proses vaksinasi massal yang digelar di tiga lokasi sekaligus, Presiden juga meresmikan RSUP dr J Leimena di Kota Ambon yang merupakan rumah sakit terbesar di Indonesia timur.
Selain masyarakat yang bersedia menerima vaksin Covid-19, apresiasi juga disampaikan Presiden kepada seluruh tenaga kesehatan dan vaksinator yang telah menyukseskan program vaksinasi nasional. ”Saya berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan vaksinator yang bekerja keras setiap hari melayanai masyarakat yang divaksin,” ujar Presiden.
Saya berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan vaksinator yang bekerja keras setiap hari melayanai masyarakat yang divaksin.
Presiden menilai, proses vaksinasi untuk para nelayan, penjual ikan, dan pedagang di Dermaga Huseka’a berjalan lancar. Tata kelola dan manajemen vaksinasi juga dinilai rapi dan bagus sehingga diharapkan proses pemberian vaksin untuk masyarakat, khususnya di Provinsi Maluku, bisa berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.
Kepada masyarakat, Presiden kembali menjelaskan, vaksinasi massal diselenggarakan untuk menciptakan kekebalan komunal yang merupakan salah satu jalan untuk mengendalikan Covid-19. Untuk mencipatakan kekebalan komunal, vaksinasi harus diberikan kepada minimal 70 persen penduduk Indonesia.
”Jadi, kalau 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin, disuntik, nanti akan terjadi kekebalan komunal. Artinya apa? Yang namanya Covid-19 mau datang, bisa mental dan tidak menularkan dari orang ke orang, penularan dari warga ke warga bisa kita hentikan,” tuturnya.
Pemerintah terus berupaya mengejar target pemberian vaksin Covid-19 kepada minimal 70 persen penduduk Indonesia. Selain menggerakkan vaksinasi massal hingga ke pelosok Tanah Air, pemerintah juga berupaya memenuhi kebutuhan vaksin.
Presiden Jokowi menyampaikan, dibutuhkan waktu yang relatif panjang untuk mencapai kekebalan komunal. Meski begitu, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proses vaksinasi paling lambat pada akhir tahun ini. Dengan begitu, diharapkan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dan ekonomi nasional ataupun daerah bisa segera bangkit kembali. Hal yang tak kalah penting adalah kehidupan masyarakat bisa kembali normal.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memantau pelaksanaan vaksinasi massal di RSUP dr J Leimena, Kota Ambon. Vaksinasi diikuti oleh para pelayan publik, tokoh agama, dan warga lansia.
Kepada Presiden, Gubernur Maluku Murad Ismail melaporkan bahwa sampai saat ini, vaksin Covid-19 telah diberikan kepada 116.000 penduduk. Khusus Kota Ambon, sudah lebih dari 30.000 penduduk yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Vaksin Rusia
Mengapa BPOM dan Kementerian Kesehatan perlu memberikan perhatian? Karena Sputnik, menurut Duta Besar Rusia, punya berbagai keunggulan yang diperlukan untuk penduduk Indonesia. EpiVacCorona, misalnya, bisa digunakan untuk lansia di atas 60 tahun. Sementara CoviVac bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celsius.
Secara terpisah, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19. Politikus Partai Golkar itu pun mendorong pemerintah untuk segera menyetujui pengadaan vaksin buatan Rusia.
”Mengapa BPOM dan Kementerian Kesehatan perlu memberikan perhatian? Karena Sputnik, menurut Duta Besar Rusia, punya berbagai keunggulan yang diperlukan untuk penduduk Indonesia. EpiVacCorona, misalnya, bisa digunakan untuk warga lansia di atas 60 tahun. Sementara CoviVac bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celsius,” ujar Bambang yang pada Senin (22/3/2021) lalu menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk RI Lyudmila Vorobieva.
Saat ini Rusia sudah memproduksi dan menggunakan tiga jenis vaksin, yakni Sputnik V, EpiVacCorona, dan CoviVac. Selain itu, Rusia juga tengah mengembangkan vaksin Sputnik Light yang bisa digunakan untuk anak-anak. Dari tiga vaksin itu, sampai saat ini baru Sputnik V yang terdaftar di BPOM untuk mendapat izin penggunaan darurat di Indonesia.