Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo bertemu pimpinan LDII membahas sejumlah persoalan bangsa, salah satunya terkait pandemi Covid-19.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengunjungi pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII. Sinergi dan dukungan organisasi massa berbasis keagamaan diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Listyo seusai bertemu para pengurus LDII, Selasa (9/3/2021), di kantor Dewan Pimpinan Pusat LDII, Jakarta. Menurut Listyo, kegiatan tersebut sebenarnya sudah lama direncanakan. Namun, karena berbagai aktivitas, pertemuan baru bisa dilaksanakan hari Selasa ini.
”Tentu seperti kunjungan kami ke ormas lain bahwa di dalam kegiatan dan kesempatan ini kami sampaikan ke beliau bahwa kami dari Polri memiliki program-program yang tentunya kami selalu berharap bisa bersinergi dengan ormas-ormas, khususnya LDII,” kata Listyo.
Sinergi dan kerja sama diperlukan khususnya untuk menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas yang stabil dalam rangka penanggulangan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional ke depan.
Listyo mengatakan, dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Polri harus bersinergi dengan berbagai pihak. Sinergi dan kerja sama diperlukan khususnya untuk menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas yang stabil dalam rangka penanggulangan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional ke depan.
Selama ini, lanjut Listyo, sudah ada kegiatan yang merupakan sinergi Polri dengan LDII, seperti kegiatan Dai Kamtibmas. Dengan pendekatan dakwah, penyampaian pesan kamtibmas dinilai cukup efektif ketimbang dengan bahasa kepolisian. Ke depan, kegiatan semacam itu akan diteruskan dan dikembangkan.
Selain itu, lanjut Sigit, hingga saat ini masih terjadi polarisasi di masyarakat. Oleh karena itu, moderasi beragama perlu diperkuat untuk mengurangi polarisasi tersebut.
”Dengan demikian, kehadiran kepolisian, kehadiran ormas muslim, kehadiran tokoh-tokoh masyarakat, partisipasi kita bersama-sama untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif dan mengawal program-program, sehingga seluruh kegiatan yang memang sebenarnya untuk masyarakat, untuk bangsa, betul-betul bisa berjalan baik,” ujar Listyo.
Hingga saat ini masih terjadi polarisasi di masyarakat. Oleh karena itu, moderasi beragama perlu diperkuat untuk mengurangi polarisasi tersebut.
Ketua Umum LDII Criswanto Santoso mengatakan, permasalahan bangsa Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga LDII sebagai salah satu komponen bangsa, Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19, banyak permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama.
Menurut Criswanto, yang diperlukan adalah mengintegrasikan dan mengonsolidasikan berbagai ide dan gerakan masyarakat menjadi satu gerak yang sama. Dengan demikian, hal itu akan membawa manfaat yang maksimal bagi bangsa dan negara.
”Ini kita harapkan akan menjadi percepatan pemulihan kondisi Indonesia ke depan menjadi lebih baik, baik kesehatan, ekonomi, maupun kondisi sosial. Maka, komunikasi ini betul-betul luar biasa. Kami bisa menyinergikan urusan-urusan bangsa ini bersama-sama sehingga harapan kita ke depan, kita segera bangkit, kita segera maju,” kata Criswanto.