logo Kompas.id
Politik & HukumDari "Ngopi-ngopi" hingga...
Iklan

Dari "Ngopi-ngopi" hingga "Memimpin" Demokrat

Informasi yang ditelusuri "Kompas", selain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sejumlah pendiri Demokrat "roadshow" ke sejumlah pejabat. Namun, tampaknya yang ”mencantol” hanya Moeldoko.Lalu, apa kata Moeldoko ke Kompas?

Oleh
SUHARTONO/NINA SUSILO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qAsFoV_6ZO0b4yu4ckMWS0oQ3YI=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2Fantarafoto-presiden-hadiri-rembuk-nasional-aktivis-98-wpa-070718-wpa-7.jpg
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) dan aktivis \'98 mengepalkan tangan ketika menutup rembuk nasional aktivis \'98 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2019).

Tak lama setelah surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono diterima Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (4/2/2021), Menteri Sekretaris Negara Pratikno langsung melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi tak terlalu terkejut. Presiden menganggap isi surat AHY itu urusan Partai Demokrat sehingga tak ingin menanggapinya.

Pratikno pun diminta mengeluarkan pernyataan. ”Kami rasa, kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu adalah dinamika internal Partai Demokrat. Itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya sudah diatur di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” ujar Pratikno lewat Youtube Sekretariat Presiden.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000