Kader Golkar Inginkan Airlangga Jadi Calon Presiden 2024
Sebanyak 34 DPD dan 10 organisasi sayap Partai Golkar mendukung Airlangga Hartanto sebagai capres dalam Pemilu 2024. Namun, Golkar diminta tak mendeklarasikan capresnya karena pemilu masih jauh dan politik yang dinamis.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kader-kader Partai Golkar mendukung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon presiden. Aspirasi dari kader Golkar yang disampaikan melalui 34 Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar serta 10 organisasi sayap Golkar itu disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional I Golkar 2021.
Wakil Ketua Umum yang juga Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung, dalam keterangan persnya, Jumat (6/3/2021) sore, di Jakarta, mengatakan, Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar yang baru saja berakhir, Jumat sore, menegaskan kuatnya aspirasi dari arus bawah yang menginginkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk dicalonkan sebagai capres.
”Jika selama ini kita menerima aspirasi tersebut secara informal, mendengarkan suara-suara lepas dari bawah, sekarang kami DPP sudah mendapatkan pernyataan aspirasi secara langsung dari seluruh 34 DPD provinsi, 10 ormas yang ada di lingkungan Partai Golkar, dan senior-senior yang berada di Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, dan Dewan Etik,” katanya.
Menanggapi permintaan tersebut, menurut Doli, Airlangga memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Partai Golkar. Aspirasi itu akan menjadi pertimbangan Airlangga, dan pada waktunya akan menjawab aspirasi itu. Airlangga menyampaikan saat ini Golkar sedang fokus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
”Aspirasi tersebut buat kami di Korbid Pemenangan Pemilu DPP menambah energi dan semangat baru sekaligus menjadi dorongan untuk lebih serius lagi menyusun langkah dan strategi serta bekerja lebih keras lagi dalam pemenangannya,” kata Doli.
Sementara itu, dalam pidato penutupan Rapimnas I Golkar yang disiarkan secara virtual, Airlangga menyampaikan delapan sikap politiknya.
Golkar mendukung langkah untuk tidak merevisi UU Nomor 7 Tahun 2017 dengan Pilkada Serentak Tahun 2024.
Pertama, Golkar mendukung kebijakan pemerintah untuk memperkuat pengamalan Pancasila secara edukatif dan inovatif kepada generasi milenial. Kedua, Golkar mendukung langkah untuk tidak merevisi UU Nomor 7 Tahun 2017 dengan Pilkada Serentak Tahun 2024.
Ketiga, Golkar mengajak semua elemen menyukseskan program vaksinasi nasional. Keempat, Golkar mengapresiasi kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai mampu menurunkan kasus aktif sebanyak 11 persen.
Kelima, Golkar mendorong percepatan implementasi UU Cipta Kerja dan aturan turunannya. Keenam, Golkar mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menangani dampak ekonomi di tengah pandemi.
Ketujuh, Golkar menilai kritik konstruktif diperlukan dalam kehidupan demokrasi. Namun, kritik itu tidak boleh disertai dengan penggunaan isu politik identitas, radikalisme, ujaran kebencian, dan berita bohong (hoaks) yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Kedelapan, Golkar mendukung penegakan hukum dengan meningkatkan sinergi antarpenegak hukum dalam pemberantasan korupsi dengan tetap memperhatikan hak asasi manusia, rasa keadilan, dan kesamaan di depan hukum serta mengutamakan pencegahan.
Dalam Rapimnas kali ini, disepakati juga Golkar akan berkonsentrasi mengaktifkan seluruh media penggalangan opini di pusat, daerah, hingga desa dan kelurahan. Selain itu, Golkar Institute yang telah dibuka juga akan melakukan pelatihan eksekutif bagi mereka yang terpilih di pilkada.
”Mereka akan terus dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin Partai Golkar ke depan, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, sehingga mereka memiliki pengalaman yang komprehensif dalam penyusunan kebijakan publik dan anggaran di daerah masing-masing. Selain itu, mereka juga paham tata kelola yang baik,” kata Airlangga.
Golkar akan berkonsentrasi mengaktifkan seluruh media penggalangan opini di pusat, daerah, hingga desa dan kelurahan.
Rapimnas juga mengambil keputusan strategis. Akan tetapi, hal itu bersifat internal karena terkandung sejumlah strategi pemenangan dalam pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pilkada. Oleh karena itu, strategi itu tidak dipaparkan kepada publik.
Dihubungi terpisah, Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian mengatakan, wajar jika seluruh kader Golkar menginginkan Airlangga menjadi capres. Bagi kalangan internal Golkar, ketua umum mereka adalah sosok yang paling layak menjadi capres. Namun, pilihan untuk tidak buru-buru mendeklarasikan diri sebagai capres dipandang sebagai sesuatu yang baik bagi Golkar.
”Pemilu 2024 ini, kan, masih jauh. Kalau ada dukungan kepada Airlangga, itu wajar saja, karena dia Ketum Golkar. Namun, sebaiknya tidak buru-buru mendeklarasikan diri. Sebab, politik dinamis sekali, dan segala sesuatunya mungkin saja berubah. Karena itu, sebaiknya capres dari Golkar tidak dikunci di depan. Nanti kalau waktunya sudah dekat dan dinamika lebih bisa dikonsolidasikan, penentuan capres dapat dilakukan,” kata Alfan yang juga Direktur The Akbar Tandjung Institute.