Peneliti Politik: Saatnya Partai Golkar Ajukan Capres Sendiri
Sebagai parpol besar, Partai Golkar dinilai telah lama berada di posisi kedua dalam politik nasional. Sudah saatnya Partai Golkar mengusung calon presiden sendiri di pemilu mendatang.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rapat Pimpinan Nasional I Partai Golkar 2021 pada 5-6 Maret 2021 akan menjadi ajang bagi partai berlambang pohon beringin itu untuk mempersiapkan diri menghadapi pilkada, pemilu legislastif, dan pemilu presiden pada 2024. Sekalipun belum dideklarasikan secara resmi, nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah lama disebut kader-kader Partai Golkar layak dicalonkan menjadi presiden.
Pengajar Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno, saat dihubungi, Kamis (4/3/2021) dari Jakarta, mengatakan, sebagai partai politik besar, Partai Golkar telah lama menjadi runner-up atau posisi kedua dalam politik nasional.
Kader Partai Golkar, antara lain, telah mampu menjadi wakil presiden. Demikian pula soal perolehan suara dan kursi legislatif hasil pemilu, Partai Golkar juga menduduki posisi kedua. Partai Golkar, menurut Adi, sebenarnya sudah cukup kuat untuk mengajukan calon presiden sendiri.
”Dengan ketentuan ambang batas pencalonan presiden, yakni 20 persen kursi DPR, Golkar sebenarnya tinggal mencari satu dukungan partai lagi untuk bisa mengusung capres sendiri. Itu bisa dengan mudah dilakukan oleh Golkar, misalnya dengan menggandeng partai-partai lain di level menengah,” katanya.
Dengan perhitungan itu, kontestasi Pemilu 2024 akan lebih menarik. Tidak adanya petahana pada Pilpres 2024 juga akan membuka peluang bagi munculnya calon-calon baru yang lebih segar.
Airlangga juga dinilai memiliki faktor keunggulan dibandingkan dengan nama-nama capres lain yang belakangan santer beredar di ranah publik setelah sejumlah lembaga survei merilis elektabilitas mereka. Nama-nama itu antara lain Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Agus Yudhoyono, dan Puan Maharani.
”Dari beberapa nama yang muncul itu, Airlangga memiliki peluang cukup besar secara politik karena ia adalah ketua umum parpol. Berbeda dengan nama-nama seperti Anies atau Ganjar yang bukan ketua parpol sehingga butuh didukung oleh parpol jika mau maju. Tetapi, Airlangga, kan, pemimpin parpol besar dan tinggal mencari satu saja dukungan parpol lain untuk koalisi syaratnya sudah mencukupi,” ucapnya.
Dalam dua pekan terakhir, Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga telah bertemu sejumlah ketua umum parpol, seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebelumnya mengatakan, pertemuan itu adalah silaturahmi biasa sesama ketua umum parpol. ”Dalam upaya membangun kebersamaan dalam menghadapi krisis dampak pandemi, Golkar merasa perlu untuk tetap terus membangun komunikasi dan soliditas antarelite politik. Dan silaturahmi saling mengunjungi antarsesama ketua umum parpol sudah dilakukan beberapa kali sebelumnya oleh Pak Airlangga,” tuturnya.
Doli juga mengatakan, hingga saat ini aspirasi dari warga Partai Golkar yang ada hanyalah keinginan untuk mencalonkan Airlangga sebagai presiden.
Isu strategis
Dalam konferensi pers, Kamis, Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas Partai Golkar I 2021 Azis Syamsuddin mengatakan, rapimnas yang digelar dua hari itu akan membahas beberapa hal strategis bagi Partai Golkar ke depan. Tema yang diambil kali ini ialah ”Golkar Optimis, Indonesia Sehat dan Sejahtera”.
Rapimnas akan diikuti secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat oleh 34 ketua dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Golkar, dan sisanya untuk jajaran pengurus lainnya, termasuk pengurus tingkat DPC, mengikuti secara daring. Rapimnas juga diikuti oleh organisasi sayap Partai Golkar, termasuk organisasi pendiri dan yang didirikan Partai Golkar, serta para sesepuh.
Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) Adies Kadir menuturkan, dalam rapimnas akan dibahas sejumlah isu strategis nasional bagi Partai Golkar. Partai Golkar bertekad mempertahankan kemenangan di 165 daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi, dalam Pilkada 2020. Selain itu, Partai Golkar juga akan membahas pemenangan pilkada, pemilu legislatif, dan pemilu presiden 2024.
”Kami juga akan membicarakan langkah-langkah organisasi apa yang akan ditempuh terkait hal tersebut. Selain langkah organisasi, juga banyak sekali langkah horizontal dan vertikal sampai ke tingkat desa. Ada pula konsep audit organisasi yang akan disampaikan oleh ketua umum,” katanya.
Dalam rapimnas, Airlangga juga akan meluncurkan Golkar Institute sebagai tempat mendidik kader-kader partai dan para calon kepala daerah. Selain itu, akan ada Yellow Clinic, yakni klinik kesehatan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, yang didirikan di pusat maupun daerah. Rapimnas juga akan merevisi delapan peraturan organisasi dan ditutup dengan pernyataan politik dari Airlangga.
Menjawab apakah Partai Golkar akan mengadakan konvensi pemilihan presiden, Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Meutya Hafid mengatakan, partainya tidak mengagendakan hal itu. Pertemuan antara Airlangga dan sejumlah tokoh politik sebelumnya disebutnya sebagai bagian dari silaturahmi politik.
”Dalam kondisi pandemi, semua harus berangkulan dan bekerja sama saling memberikan masukan, dan (pertemuan itu) tidak terkait dengan 2024. Strategi 2024 akan dibahas di dalam rapimnas,” ujarnya.