Vaksinasi Tenaga Kesehatan Baru Mencapai Sepertiga Target
Hingga pekan ketiga program vaksinasi dilakukan, sebanyak 596.260 orang atau sepertiga dari jumlah tenaga kesehatan telah menerima vaksin. Para tenaga kesehatan diminta proaktif mengikuti program tersebut.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga pekan ketiga pelaksanaan vaksinasi nasional, baru sepertiga tenaga kesehatan yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Oleh karena itu, seluruh tenaga kesehatan diminta proaktif, berpartisipasi dalam program vaksinasi untuk memutus mata rantai Covid-19 di Tanah Air.
Dalam jumpa wartawan virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/2/2021), Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan sudah 596.260 tenaga kesehatan yang menerima vaksin CoronaVac.
”Jumlah ini merupakan sepertiga dari total tenaga kesehatan yang akan memperoleh vaksin Covid-19,” katanya dalam jumpa wartawan yang disiarkan langsung melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Hingga 2 Februari, tercatat sebanyak 596.260 tenaga kesehatan yang menerima suntikan vaksin CoronaVac.
Program vaksinasi nasional sudah berjalan selama tiga pekan, terhitung sejak vaksinasi perdana yang diikuti Presiden Joko Widodo pada 13 Februari lalu. Pemerintah menetapkan 1,5 juta tenaga kesehatan di seluruh daerah menjadi sasaran vaksinasi tahap awal. Hingga 2 Februari, tercatat sebanyak 596.260 tenaga kesehatan yang menerima suntikan vaksin CoronaVac.
Karena itulah, Satgas Penanganan Covid-19 mendorong para tenaga kesehatan untuk proaktif berpartisipasi dalam program vaksinasi nasional. Selain melindungi diri sendiri sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, para tenaga kesehatan diminta mengikuti vaksinasi untuk mengendalikan penularan penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 tersebut.
”Kami mendorong para tenaga kesehatan berpartisipasi dalam program vaksinasi ini sehingga dapat melindungi dan memutus mata rantai penularan yang terjadi antara pasien dan tenaga kesehatan,” kata Wiku.
Untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional, pemerintah terus mengupayakan pengadaan vaksin Covid-19. Pada Selasa pagi, sebanyak 10 juta bulk vaksin CoronaVac tiba di Tanah Air. Menurut rencana, vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu akan diberikan kepada masyarakat umum.
”Pada hari ini pukul 10.30 pagi telah datang vaksin Covid-19 keempat dari Sinovac, berbentuk bulk dengan jumlah 10 juta dosis, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Seperti diketahui, sebanyak 3 juta dosis vaksin tahap pertama dan kedua ditujukan untuk para tenaga kesehatan,” jelas Wiku.
Satgas Penanganan Covid-19 mendorong para tenaga kesehatan untuk proaktif berpartisipasi dalam program vaksinasi nasional.
Sementara itu, pemerintah terus berupaya melindungi tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19. Tak hanya memprioritaskan pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan, pemerintah juga menyiapkan layanan bantuan bagi tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19.
Wiku menjelaskan, Satgas Penanganan Covid-19 telah membuka layanan saluran siaga atau hotline khusus bagi para tenaga kesehatan dengan nomor 117. Layanan telenakes itu disiapkan untuk membantu tenaga kesehatan yang membutuhkan bantuan evakuasi dengan menggunakan ambulans, perawatan rumah sakit rujukan, bantuan obat dan tindakan medis khusus, serta tes Covid-19.
Melalui layanan bantuan itu diharapkan risiko kematian tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 bisa ditekan atau diminimalisasi. Selain itu, diharapkan angka penularan Covid-19 bisa terus dikurangi.
Ajakan vaksinasi
Program vaksinasi nasional yang dilaksanakan pemerintah mendapat dukungan dari berbagai elemen bangsa, termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Tanah Air. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir pun mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan vaksinasi Covid-19.
Haedar meminta masyarakat, khususnya umat Islam, menjauhkan rasa egois serta keraguan akan vaksin Covid-19. Ini karena pandemi Covid-19 sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Sementara tujuan utama syariat Islam adalah keselamatan jiwa.
”Telah banyak saudara sedunia dan sebangsa, juga orang-orang tercinta di sekitar kita, meninggal dunia terkait Covid-19. Ajal memang mutlak di sisi Allah, tetapi ikhtiar berada di tangan manusia,” ujar Haedar, Senin lalu.
Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk menjaga keselamatan jiwa dari risiko kematian akibat Covid-19. Selain itu juga merupakan upaya untuk meringankan beban para tenaga kesehatan yang sudah 11 bulan berjibaku menangani Covid-19.
Ajakan untuk menyukseskan vaksinasi juga disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj. ”Vaksin itu salah satu hal yang mampu menjaga dan menumbuhkan kekebalan tubuh kita untuk menolak bahayanya virus korona ini,” kata Said saat perayaan Hari Lahir Ke-95 NU.
Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk menjaga keselamatan jiwa dari risiko kematian akibat Covid-19.
Said, bahkan, mendorong seluruh kiai dan pengurus NU untuk mengikuti vaksinasi. Seruan untuk menerima vaksin disampaikan karena Said meyakini vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan jiwa manusia.
Memburuk
Sementara itu, angka kematian nasional akibat Covid-19 memburuk pada satu pekan terakhir. Data yang diterima Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan jumlah kematian naik hingga 25,3 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Wiku memaparkan, pada pekan ini, kenaikan angka kematian tertinggi terjadi di Jawa Barat, yakni dari 170 kasus menjadi 415 kasus. Diikuti oleh Jawa Tengah yang mengalami kenaikan 142 kasus, Sulawesi Utara naik 38 kasus, DKI Jakarta naik 29 kasus, dan Kalimantan Utara naik 24 kasus.
”Bisa dikatakan perkembangan pada minggu ini buruk. Ini adalah kondisi yang perlu menjadi perhatian kita bersama,” kata Wiku.
Atas kondisi itu, Satgas menekankan bahwa upaya pengendalian kasus kematian harus menjadi prioritas utama dalam penanganan Covid-19. Kualitas pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit harus ditingkatkan, terutama kepada pasien lanjut usia karena kematian terbanyak terjadi pada pasien berusia di atas 59 tahun.