Wakil Presiden Ma\'ruf Amin dalam sambutannya di acara Malam Anugerah ASN 2020, Senin, mengatakan, birokrasi yang sederhana, gesit, dan berorientasi pada hasil dan manfaat diperlukan di tengah perubahan akibat pandemi.
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kondisi pandemi Covid-19 mendorong banyak perubahan termasuk di birokrasi. Diharapkan, birokrasi yang sederhana, gesit, dan berorientasi pada hasil dan manfaat diperlukan supaya kebijakan dan program bisa dieksekusi dan dirasakan masyarakat.
Tuntutan perubahan birokrasi tersebut disebutkan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin dalam sambutannya di acara Malam Anugerah ASN 2020, Senin (14/12/2020). Saat ini, menurut Wapres, pengambilan keputusan maupun pelaksanaan program harus dilakukan secara cepat dan tepat.
Utuk itu, penyederhanaan birokrasi harus didukung penuh semua pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Kebijakan penghapusan jabatan struktural pada jabatan administrasi yakni eselon 3 dan 4 perlu diikuti penyesuaian proses bisnis penanganan pekerjaan. Penataan struktur organisasi juga harus sesuai dengan tugas, fungsi, dan kebutuhan supaya tidak ada tumpang-tindih dan duplikasi.
“Tujuan utama penyederhanaan birokrasi bukan hanya pada peralihan jabatan struktural menjadi jabatan fungsional, tetapi harus terjadi perubahan mindset terkait profesionalitas, kecepatan, kelincahan, dan efisiensi kerja”
“Tujuan utama penyederhanaan birokrasi bukan hanya pada peralihan jabatan struktural menjadi jabatan fungsional, tetapi harus terjadi perubahan mindset terkait profesionalitas, kecepatan, kelincahan, dan efisiensi kerja,” tutur Wapres Amin dari kediaman resmi Wapres, Jakarta.
Di sisi lain, teknologi perlu dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pelayanan publik.
Dalam birokrasi yang sederhana dan lincah ini, inovasi dari aparatur sipil negara perlu bisa diakomodir. Wapres Amin pun meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menjaga iklim kondusif bagi birokrasi dan ASN dalam menggali dan menemukan praktik-praktik terbaik.
Panutan masyarakat
Penyelenggaraan Anugerah ASN yang rutin setiap tahun, menurut Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, akan mendorong ASN semakin profesional, semakin menunjukkan talentanya, berani mengambil keputusan dan berani membuat berbagai inovasi. “Dan, nantinya menjadi panutan masyarakat, ASN itu mampu melayani, menggerakkan, dan mengorganisir masyarakat di lingkungan dia berada,” katanya.
“Dan, nantinya menjadi panutan masyarakat, ASN itu mampu melayani, menggerakkan, dan mengorganisir masyarakat di lingkungan dia berada”
Dalam Anugerah ASN, dinilai kinerja para ASN. Anugerah ASN ini dibagi dalam tiga kategori – PNS inspiratif, PPT (pejabat pimpinan tinggi) teladan, dan the future leader.
Penghargaan PNS inspiratif diberikan kepada Arif Wibowo dari Balai Riset Perikanan, Perairan Umum, dan Penyuluhan Perikanan Palembang, Dian Inggrawati Soebangil dari Kementerian Sosial, dan Fathul Aminudin Aziz dari Kementerian Agama-IAIN Purwokerto. Penghargaan PPT teladan diserahkan kepada Charlie D Heatubun dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, Diana Kusumastuti dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Herman Suryatman dari Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Adapun peraih penghargaan kategori the future leader adalah Ganjar Setya Pribadi dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung, Gilang Adi Nugroho dari Kementerian Perdagangan, dan Muhammad Rifki Al Habib dari Kementerian Keuangan.