logo Kompas.id
Politik & HukumDinilai Publik Belum Optimal, ...
Iklan

Dinilai Publik Belum Optimal, Pengawasan Politisasi Bansos Jadi PR Bawaslu

Hanya 9,4 persen responden jajak pendapat Kompas yang menilai Bawaslu sudah bekerja optimal mengawasi politisasi bansos bagi warga terdampak Covid-19. Di tengah persiapan Pilkada 2020, politisasi bansos rentan terjadi.

Oleh
Ingki Rinaldi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Qx_0zwPt8QyVlH1fH24RiR4UOec=/1024x671/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F59c6ebc0-551b-474c-bcdd-4e6793ca253d_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas mengambil foto warga penerima bantuan sosial tunai (BST) tahap pertama di Kantor Pos Besar Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/5/2020). Pada hari pertama penyaluran, sebanyak 5.501 keluarga penerima manfaat di Surabaya menerima BST dari Kementrian Sosial.

JAKARTA, KOMPAS — Pengawasan terhadap politisasi bantuan sosial bagi warga terdampak wabah Covid-19 oleh kepala daerah yang berniat mencalonkan diri di Pilkada 2020 menjadi pekerjaan rumah Badan Pengawas Pemilu. Keterbatasan ruang gerak dan regulasi tidak boleh menghentikan langkah Bawaslu untuk mencegah sekaligus menindak pelaku politisasi bansos

Kekhawatiran terhadap politisasi bansos oleh petahana di Pilkada 2020 antara lain terlihat dari jajak pendapat daring Kompas pada 6-9 Mei 2020 yang melibatkan 499 responden di 30 provinsi. Sebanyak 79,8 persen responden menolak politisasi bansos. Sementara itu, hanya 9,4 persen responden yang menilai Bawaslu sudah bekerja optimal untuk mengawasi politisasi bansos (Kompas, 11/5/2020).

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000