JAKARTA, KOMPAS - Kedua calon wakil presiden pada Pemilu 2019, Ma\'ruf Amin dan Sandiaga Uno, telah mulai mempersiapkan debat presidensial ketiga, 17 Maret mendatang. Mulai dari melakukan simulasi debat hingga bertemu para ahli telah dilakukan keduanya agar mampu menjabarkan gagasan terkait lima tema yang ditentukan secara rinci dan jelas.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma\'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan, Maruf telah mempersiapkan diri bersama dengan TKN. "Kami melakukan simulasi-simulasi sesuai dengan segmen dan waktu yang disediakan dalam debat nanti," ujar Ace di Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Menurt Ace, perdebatan untuk menyampaikan gagasam dalam suatu persoalan bangsa sudah menjadi kebiasaan Ma\'ruf dalam forum bathsul masaail yang merupakan tradisi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Dalam forum itu, para ulama dan santri NU terbiasa menyampaikan argumentasi terkait masalah hukum Islam yang bersifat aktual dengan rujukan kitab kuning.
Meskipun telah terbiasa melakukan debat gagasan, Ace menyatakan, pihaknya melaksanakan simulasi debat kepada Ma\'ruf untuk menyesuaikan teknis debat presidensial yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum. Penyesuaian itu meliputi tema, waktu, dan diksi dalam penyampaian gagasan nanti.
Sementara itu, Sandiaga juga telah menyiapkan diri untuk debat ketiga itu. Berbeda dengan Ma\'ruf yang lebih menekankan penyesuaian terhadap teknis debat, Sandiaga berupaya untuk menyiapkan solusi dari berbagai persoalan bangsa di lima tema, yaitu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menuturkan, untuk menghadirkan gagasan yang solutif dari lima tema itu, Sandiaga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah ahli untuk mendengarkan masukan serta menemui langsung masyarakat di sejumlah daerah untuk menyerap langsung permasalahan masyarakat.
"Kita fokus untuk menyampaikan solusi atas lima tema itu yang selama ini menjadi penghambat pembangunan nasional," kata Dahnil.
Berdasarkan hasil keputusan bersama yang telah disepakati oleh Bawaslu, TKN Jokowi-Ma\'ruf, dan BPN Prabowo-Sandiaga, debat presidensial ketiga akan memiliki format yang sedikit berbeda dibandingkan dengan debat sebelumnya. Kedua cawapres akan menerima sejumlah pertanyaan yang sama. Hal itu diharapkan agar kedua cawapres mampu menunjukkan gagasan yang terbaik dari lima tema tersebut.