MOSKOW, KOMPAS – Partai politik di seluruh negara memiliki peran penting dalam menciptakan perdamaian dunia, dengan mengurangi ketegangan internasional dan memerangi berbagai kejahatan internasional, terutama terorisme dan radikalisme. Salah satunya dengan mendorong pemerintah di masing-masing negara untuk meningkatkan kerja sama mereka dalam memerangi terorisme dan kejahatan lainnya.
Harapan ini disampaikan Theo L Sambuaga, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dalam pidatonya mewakili pimpinan partai politik di Asia, sebelum PembukaaN 10th General Assembly of International Conference of Asia Political Parties, di Moskow, Kamis (25/10/18).
Pada forum International Conference of Asia Political Parties (ICAPP) atau Konferensi Internasional Partai Politik Asia tersebut, Theo mengungkapkan terorisme telah meningkatkan jaringan internasionalnya dan menerapkan metode modern termasuk teknologi maju. “Rakyat dan pemerintah tidak dapat kalah, mereka dapat dan harus mengalahkan terorisme jika mereka terus meningkatkan kerja sama mereka,” ujar Theo forum tersebut seperti yang disampaikan dalam keterangan pers yang dikirim ke Kompas, Jumat (26/10/2018),
Soal ketegangan internasional, lanjut Theo, selain perlu mengurangi ketegangan internasional, partai politik di dunia juga harus bekerja keras dan bergandengan tangan untuk mencoba mencapai solusi.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kemajuan pembicaraan dan dialog yang telah terjadi di isu Semenanjung Korea. Kita harus meletakkan untuk upaya denuklirisasi lengkap dan mencapai damai dan abadi bersatu kembali Korea. Kami percaya hanya melalui dialog dan cara damai, tujuan mulia ini akan tercapai,” katanya.
Menyinggung soal masalah Laut China Selatan, Theo mendorong semua negara yang terlibat dalam konflik lama tersebut untuk melanjutkan dialog dan mencegah aksi kekerasan khususnya provokasi militer.
“Kami percaya bahwa untuk mencari solusi yang komprehensif, masalah internasional harus disesuaikan dengan cara multilateralisme. Bilateralisme tentu saja akan memperkuat dan menyelesaikan solusinya. Tetapi kita tidak pernah mengambil unilateralisme,” ujar Theo yang juga mantan Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR dan mantan Presiden Komisi Politik dan Perlucutan Senjata di Uni Parlemen se-Dunia ( International Parliamentary Union).
Karena itulah, Theo mengajak parpol anggota ICPP untuk berupaya untuk meyakinkan pemerintah terutama negara-negara kuat untuk lebih memilih multilateralisme daripada unilateralisme.
Demikian juga soal penarikan diri Amerika Serikat dari Perjanjian Paris, Theo menilai hal itu hanya akan memperlemah kerja sama global dalam mengadaptasi isu perubahan iklim. Begitu juga penarikan diri AS dari Komisi Hak Asasi Manusia PBB juga mengurangi upaya dunia untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia yang masih terjadi di banyak bagian di dunia.
Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP) ini diluncurkan di Manila pada September 2000. Konforensi di Moskow yang berlangsung pekan ini dihadiri lebih dari 300 peserta mewakili 70 pimpinan Partai Politik dari 40 negara.