JAKARTA, KOMPAS — Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional bersikap terbuka pada prospek bergabungnya Partai Demokrat dalam koalisi ketiganya. Ketiga pemimpin partai juga sepakat untuk memberikan kursi menteri bagi pihak Demokrat.
Untuk itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini disepakati dalam pertemuan Prabowo di kediamannya dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sabtu (14/7/2018) siang.
”Kami mendorong Pak Prabowo untuk segera bertemu Pak SBY, mungkin pekan depan. Tapi, masalah cawapres, ini harus dibicarakan lagi,” ujar Sohibul selepas bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sabtu sore, di Kantor DPP PKS.
Sebelumnya, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harmurti Yudhoyono masuk ke dalam lima nama yang dipertimbangkan menjadi cawapres bagi Prabowo. Akan tetapi, Sohibul mengatakan, permintaan Demokrat untuk mendapatkan kursi cawapres akan menambah kerumitan.
”Akan sangat berat dan rumit kalau Demokrat minta kursi cawapres. Kami sendiri belum ada pembicaraan ke arah sana. Sebagai gantinya, kami sepakat untuk menawarkan portofolio menteri,” lanjut Sohibul.
Ia menambahkan, belum ada kesepakatan antara Gerindra, PKS, dan PAN mengenai calon presiden. Namun, pihaknya menerima pencalonan Prabowo sebagai suatu kemungkinan. ”Sebelum kami deklarasi, belum ada keputusan final,” ucapnya.
Fokus tugas gubernur
Sementara itu, Anies mengatakan, pertemuan dengan Sohibul sebatas silaturahim Lebaran sembari melaporkan perkembangan program-program gubernur. Ia menolak membicarakan kemungkinan menjadi cawapres pendamping Prabowo.
”Enggak ada istilah capres-cawapres dalam tugas pokok dan fungsi gubernur. Jangan berspekulasi. Biarkan prosesnya berlangsung. Saya ngurusin Jakarta. Urusan pencalonan presiden biar diurus oleh partai pengusung (PKS dan Gerindra),” kata Anies.
Terkait dengan itu, Sohibul menyebutkan, Anies telah menyatakan komitmennya untuk memenuhi tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, sampai masa jabatannya berakhir.
”Masalah dicalonkan sebagai wapres, itu terpulang kepada PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung Pak Anies di Pilgub 2017. Pak Anies harus lebih fokus di DKI,” lanjut Sohibul.
PKB dukung Jokowi
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2019. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, juga menyatakan harapannya untuk menjadi pendamping Jokowi.
”Kami optimistis, nama saya ada di saku Pak Jokowi,” ujarnya (Kompas.id, 14/7/2018).
Senada dengan pernyataan Muhaimin, Jokowi menyatakan dirinya telah mengantongi lima nama cawapres, salah satunya Cak Imin. Hal ini dinyatakan saat keduanya mengunjungi arena-arena Asian Games di Palembang.
Menanggapi hal itu, Sohibul menghormati keputusan PKB. ”Ya, baguslah. Kami hormati keputusan Cak Imin dan teman-teman PKB. Tapi, kalau mereka mau gabung lagi dengan koalisi kami, dengan senang hati kami sambut,” ujarnya. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)