JAKARTA, KOMPAS — Dokter Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan, Ketua DPR Setya Novanto dilarikan ke Rumah Sakit Siloam karena indikasi vertigo. Saat ini, kondisi Novanto dalam keadaan sadar dan dapat diajak bicara.
Pada pemberitaan sebelumnya, Novanto tidak hadir di Komisi Pemberantasan Korupsi pada pemeriksaan perdananya sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham bersama tim advokasi Partai Golkar dan perwakilan kuasa hukum Novanto datang ke KPK untuk menyampaikan surat permohonan penundaan pemeriksaan Novanto karena sedang sakit.
”Ada indikasi vertigo. Saya tidak mau spekulasi. Maka, saya kirim (Novanto) ke sini (RS Siloam). Keputusan dokter Siloam, Pak Novanto harus dirawat. Setelah itu, kewenangan dokter di sini untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar dokter DPR, Heri Suseno seusai mendatangi RS Siloam di Jakarta, Selasa (12/9).
Walau sedikit kesulitan, Novanto saat ini dalam kondisi sadar dan dapat diajak bicara. ”Bisa diajak bicara, tetapi kondisinya seperti itu (Heri menirukan gelagat orang yang kesulitan bicara karena vertigo). Bapak dalam keadaan sadar,” kata Heri.
Heri mengatakan, dirinya tidak dapat mengetahui hasil diagnosis dan kondisi kesehatan terkini Novanto karena itu merupakan tanggung jawab tim dokter RS Siloam.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Nurul Arifin yang juga menjenguk Novanto mengatakan, tim dokter RS Siloam meminta Novanto untuk istirahat total. ”Sampai kapan dirawatnya, kami belum tahu, masih menunggu perkembangan setiap harinya,” ujar Nurul.
Nurul mengatakan, Novanto pingsan saat bermain tenis meja di rumahnya (Minggu, 10/9). Padahal, sebelumnya ia dinilai kelelahan setelah menghadiri rangkaian acara pertemuan parlemen sedunia di Bali pada 6-7 September 2017.
”Keadaan pak Novanto sekarang masih lemas, masih diinfus. Kemarin juga sudah dilakukan tindakan pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging/pencitraan resonansi magnetik) dan toraks. Tadi pagi, pemeriksaan USG juga sudah dilakukan. Hasilnya saya tidak bisa memberi tahu karena itu kewenangan dokter,” kata Nurul.
Sesuai pantauan Kompas, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Kahar Muzakir, juga datang menjenguk Novanto sekitar pukul 10.30. (DD14)