Kata bekas sebetulnya bermakna netral. Bisa digunakan untuk pemangku jabatan, pelaku kejahatan, bahkan orang biasa.
Oleh
YULIANA
·3 menit baca
Unggahan berita tentang Lukas Enembe yang meninggal karena sakit di Instagram harian Kompas rupanya menarik banyak komentar. Bukan komentar ungkapan turut berdukacita, melainkan ungkapan warganet terkait kata bekas pada judul berita di unggahan tersebut.
Berita yang dimaksud warganet tersebut berjudul ”Bekas Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal karena Gagal Ginjal”. Warganet mempermasalahkan pemilihan kata bekas yang identik dengan benda usang yang tidak terpakai lagi.
Seorang warganet berkomentar, ”Ada masalah apa min sama beliau? Mantan min, jangan bekas atuh.”
Yang lain berkomentar, ”RIP Bapak yang baik. Bukan bekas tapi mantan adalah kata yang layak.”
Lazim diketahui, beberapa media massa memiliki kebijakan mengenai kata-kata yang dipilih dalam pemberitaannya. Banyak orang menyatakan kata-kata yang dipilih tersebut menjadi kekhasan media bersangkutan. Bahasa selingkung, demikian dikatakan orang.
Selingkung, menurut pengertian yang dituliskan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah ’sekeliling; sekitar’. Makna lainnya adalah ’terbatas pada satu lingkungan’. Jadi, yang dimaksud dengan bahasa selingkung adalah bahasa yang dipergunakan secara terbatas pada lingkungan tertentu, dalam hal ini lingkungan media massa.
Dalam hal pembentukan kata, misalnya, ada media massa yang tidak meluluhkan huruf k, p, t, s pada huruf pertama sebuah kata jika diimbuhi awalan me-, tetapi ada pula yang meluluhkannya. Media massa yang disebut pertama menggunakan, umpamanya, kata mempublikasikan, sedangkan media yang lain menggunakan memublikasikan.
Demikian pula dalam hal pemilihan kata. Ada media massa yang memilih menggunakan rasuah untuk ’penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain’. Namun, ada pula media yang lebih suka menggunakan korupsi untuk maksud yang sama.
Kata bekas rupanya dipakai juga oleh beberapa media untuk menjelaskan kata berikutnya. Yang dijelaskan itu bisa berupa kata yang mengandung makna ’jabatan, profesi, pekerjaan’ atau ’benda’. Kata bekas juga dipilih untuk menggantikan kata mantan atau eks apabila dalam tulisan kata bekas lebih cocok daripada kata mantan atau eks.
Kata bekas pada judul yang diungkapkan warganet itu sebetulnya bermakna netral. Perhatikan arti yang disematkan KBBI pada kata tersebut: ’pernah menjabat atau menjadi..., tetapi sekarang tidak lagi; mantan’ (dia adalah bekas guru saya; dia bekas lurah).
Demikian pula kata mantan, yang oleh KBBI dimaknai sebagai ’bekas (pemangku jabatan, kedudukan, dan sebagainya)’. Contoh: ia mantan gubernur yang sekarang aktif dalam organisasi sosial.
Kata mantan malah juga dipakai untuk ’orang yang dulu pernah menjadi orang kesayangan’ alias pacar (mantan pacar). Perhatikan bahwa makna kata mantan tidak lagi hanya dipakai untuk pemangku jabatan, tetapi juga untuk orang (biasa). Namun, tidak salah juga jika banyak orang menggunakan bekas pacar.
Kedua kata itu, bekas dan mantan, bermakna netral. Maka, jika kata bekas dipilih untuk disematkan pada orang yang ’pernah menjabat’, atau pada orang yang ’diduga terjerat kasus hukum, seperti kasus korupsi’, mestinya tidak salah juga.
Selain Lukas Enembe, Syahrul Yasin Limpo pun mendapat sematan bekas pada jabatannya setelah terjerat kasus korupsi, yaitu bekas Menteri Pertanian.
Bukan hanya pada pejabat negara, pada pejabat publik yang terjerat kasus kejahatan pun digunakan kata bekas, misalnya bekas hakim agung Sudrajad Dimyati yang terlibat kasus suap.
Kata bekas yang disematkan kepada para pelaku korupsi atau kasus kejahatan itu merupakan salah satu pilihan sebagai gaya selingkung. Demikian pula pemilihan kata mantan untuk mereka yang selesai bertugas atau menjabat tanpa memiliki kasus, seperti mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, misalnya.
Benar adanya komentar salah satu warganet, masih dalam unggahan tentang Lukas Enembe yang berpulang, ”Itulah Kompas, bahasanya khas.”
Teruntuk pejabat negara, pejabat publik, atau siapa pun yang berkuasa, jangan sampai kata bekas tersematkan pada jabatan Anda.