logo Kompas.id
OpiniRelawan, Kenapa Tidak?
Iklan

Relawan, Kenapa Tidak?

Dulu ”relawan” tidak ada. Yang ada ialah ”sukarelawan”. Namun, zaman sudah berubah. Kenapa tidak ”relawan” saja yang lebih singkat dan padat?

Oleh
L WILARDJO
· 2 menit baca
Kristen (kiri) dan Tiah (kanan), relawan warga negara Australia, mengajar anak-anak belajar memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris di Taman Daun Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis (10/8/2023).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kristen (kiri) dan Tiah (kanan), relawan warga negara Australia, mengajar anak-anak belajar memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris di Taman Daun Lembata, Nusa Tenggara Timur, Kamis (10/8/2023).

Saya senang membaca artikel ”Sukarelawan” yang ditulis Kris Mada di rubrik Bahasa (Kompas, 1/8/2023) karena—saya kira—dia dan saya sama-sama pencinta bahasa Indonesia yang baik dan benar, sama-sama senang menimang-nimang kata dan menimbang-nimbang maknanya, dan sama-sama bersedia menerima risiko diolok-olok dan dinyinyiri bila kami mengemukakan pendapat tentang pilihan kata dan maknanya.

Namun, dua orang yang sama-sama melakukan penalaran yang panggah (konsisten) dan sahih tentang hal yang sama bisa sampai ke simpulan yang berbeda. Hal ini terjadi kalau keduanya beranjak dari titik tolak (premis) yang berbeda dan/atau kecenderungan cara pikirnya berbeda.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000