Selain selalu melekat pada kata benda, imbuhan ”-wan” juga melekat pada kata sifat. Itulah sebabnya, kata ”relawan” yang berkata dasar kata kerja (”rela”) bukan kata yang dianjurkan.
Oleh
Amin Iskandar
·4 menit baca
Dalam pemberitaan di media massa, baik cetak, daring, maupun elektronik, sudah biasa ditemukan penggunaan kata relawan dan sukarelawan. Sering munculnya kedua kata tersebut bisa menyebabkan pembaca atau pemirsa memiliki pemahaman bahwa kata relawan dan sukarelawan mempunyai makna yang sama sehingga keduanya sama-sama boleh digunakan.
Pemberitaan pun ramai di media massa sehubungan dengan status Budi yang merupakan Ketua Umum Projo, organisasi kelompok pendukung Jokowi saat pemilihan presiden.
Sebuah stasiun televisi swasta, misalnya, menurunkan liputan berita dengan judul: ”Reshuffle Kabinet ala Jokowi, Relawan Jadi Menteri”.
Stasiun televisi yang lain memberi judul liputannya: ”Menkominfo Baru Dijabat Sukarelawan Jokowi, Nasdem Sebut Haknya Diambil”.
Sementara itu, dalam berita-berita di media daring juga terdapat judul-judul berikut ini: ”Mantan Ketua Relawan Jokowi Diisukan Dilantik Jadi Menkominfo” dan ”Jokowi Tunjuk Sukarelawan Projo Budi Arie Jadi Menkominfo, Begini Sikap PDI-P”.
Judul dan isi dari pemberitaan tersebut menggunakan dua kata yang maknanya ”mungkin” dianggap sama, yaitu relawan dan sukarelawan.
Berita bencana
Ketika terjadi bencana gempa di Cianjur pada November 2022, kata relawan dan sukarelawan juga menghiasi pemberitaan di media massa. Keduanya sama-sama merujuk pada individu dan kelompok yang secara bebas memberikan tenaga dan waktu mereka untuk menolong pengungsi korban bencana yang merenggut korban jiwa hingga ratusan orang itu.
Kita ambil contoh kalimat dari berita di sebuah portal daring: ”Relawan yang berasal dari perwakilan organisasi mahasiswa UNJ memberikan bantuan kepada korban bencana gempa bumi di Cianjur ke beberapa titik lokasi bencana”.
Jadi, dengan melihat contoh-contoh di atas, manakah pilihan kata yang tepat: relawan atau sukarelawan? Atau keduanya memiliki arti yang identik sehingga sama-sama dapat digunakan?
Dalam berita tersebut digunakan kata relawan, sebagai orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela, bukan karena diwajibkan atau dipaksakan.
Dalam berita yang lain, untuk makna yang sama seperti di atas, digunakan kata sukarelawan, misalnya: ”Polda Metro Jaya akan memberangkatkan sukarelawan dari berbagai macam profesi dan keahlian ke Cianjur dari Jakarta, Sabtu (26/11/2022)”.
Jadi, dengan melihat contoh-contoh di atas, manakah pilihan kata yang tepat: relawan atau sukarelawan? Atau keduanya memiliki arti yang identik sehingga sama-sama dapat digunakan?
Akhiran ”-wan”
Dalam Buku Praktis Bahasa Indonesia (2007) disebutkan bahwa imbuhan -wan berasal dari bahasa Sanskerta. Imbuhan tersebut menunjukkan ’orang yang memiliki benda seperti yang disebutkan pada kata dasarnya’. Imbuhan -wan digunakan bersama kata yang berkelas kata benda (nomina) atau kata sifat (adjektiva).
Contohnya adalah hartawan, bangsawan, rupawan, jutawan, dan cendekiawan. Hartawan (harta + -wan) berarti ’orang tersebut memiliki harta yang banyak’; bangsawan (bangsa + -wan), ’orang yang memiliki bangsa atau keturunan raja dan/atau kerabatnya’; rupawan (rupa + -wan) 'orang yang memiliki rupa yang elok’; dan seterusnya.
Dalam perkembangannya, imbuhan -wan dipakai oleh pengguna bahasa untuk arti yang lain. Maknanya pun meluas. Imbuhan -wan menyatakan ’orang yang ahli di bidang yang disebutkan oleh kata dasarnya’.
Hal itu dapat ditemukan pada kata sejarawan, ilmuwan, negarawan, sastrawan, dan fisikawan. Sejarawan berarti ’orang yang ahli di bidang sejarah’, ilmuwan ’orang yang ahli di bidang ilmu tertentu’, negarawan ’orang yang ahli dalam kenegaraan’, sastrawan ’ahli sastra’, dan fisikawan ’orang yang ahli di bidang fisika’.
Adapun pada kata olahragawan, wartawan, karyawan, usahawan, dan peragawan, imbuhan -wan berarti ’orang yang berprofesi dalam bidang yang disebutkan pada kata dasarnya’. Olahragawan berarti ’orang yang memiliki profesi di bidang olahraga’; wartawan adalah ’orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi’; dan seterusnya.
Jika kita perhatikan contoh-contoh di atas, selain selalu melekat pada kata benda, imbuhan -wan juga melekat pada kata sifat. Hal itu disebabkan fungsi imbuhan -wan memang membentuk kata benda turunan dari kata dasar berkelas kata benda atau kata sifat, seperti harta, ilmu, bangsa, olahraga, cendekia, dan usaha. Imbuhan -wan tidak pernah dipasangkan dengan kata kerja (verba).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pun tidak terdapat kata relawan.
Berdasarkan pola-pola itu, dapat dipahami bahwa pemakaian imbuhan -wan pada kata relawan adalah tidak tepat karena kata dasar rela, yang berarti ’bersedia dengan ikhlas hati’, termasuk kata kerja. Dengan demikian, kata yang sebaiknya digunakan adalah sukarelawan, dari kata dasar sukarela, yang artinya ’dengan kemauan sendiri, dengan rela hati’, dan termasuk kata sifat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pun tidak terdapat kata relawan. Yang ada adalah kata sukarelawan, bermakna ’orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (bukan karena diwajibkan atau dipaksakan)’.