logo Kompas.id
OpiniSalah Kaprah Penyebutan...
Iklan

Salah Kaprah Penyebutan Istilah ”Budayawan”

Pemakaian predikat ”budayawan” sering kali mengalami penurunan makna.

Oleh
INDRA TRANGGONO
· 2 menit baca
Robby Sugiantoro, wartawan <i>Kompas,</i> bersama Romo YB Mangunwijaya Pr
KOMPAS/KARTONO RYADI (KR)

Robby Sugiantoro, wartawan Kompas, bersama Romo YB Mangunwijaya Pr

Kata budayawan, yang mulai muncul pada 1980-an, kini semakin sering digunakan media arus atas dan arus bawah (media sosial) untuk menyebut atau memberi predikat kepada para tokoh. Tokoh dimaksud ialah mereka yang dianggap memiliki kapasitas kemampuan dalam gagasan yang terkait dengan persoalan umum, terutama seni, budaya, sosial, filsafat/etika/ideologi, sejarah, dan politik.

Namun, belakangan, penggunaan istilah budayawan sering kurang tepat: asal orang itu populer dan sedikit ”berbau” seni dan budaya, ia disebut ”budayawan”. Ini terutama terjadi di media sosial. Betapa longgarnya definisi budayawan. Bisa jadi, ketika bingung menyematkan predikat pada seorang tokoh, seseorang dengan gampangnya ia menggunakan sebutan ”budayawan”.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000