logo Kompas.id
OpiniMudik ke Kampung Reformasi
Iklan

Mudik ke Kampung Reformasi

Seperti perantau yang mudik (pulang kampung), politik kita tampaknya juga perlu mudik ke kampung halamannya yang bernama ”kampung reformasi”. Ini untuk mengingat kembali tentang apa yang telah kita tulis dan janjikan.

Oleh
AHMAD FARISI
· 3 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Mudik bukan hanya tentang pulang. Akan tetapi, juga tentang bagaimana kita mengingat kembali: siapa dan untuk apa kita? Dari mana, ke mana, dan sudah sampai di mana kita? Singkat kata, mudik adalah momentum bagi kita semua untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap apa yang telah kita lakukan dalam perjalanan panjang kita.

Jika pemaknaan seperti itu dapat kita terima, menurut penulis, dengan mencermati berbagai peristiwa sosial-kebangsaan mutakhir, tampaknya bukan kita saja yang perlu mudik, melainkan praktik politik kita pun tampaknya juga butuh mudik; pulang ke kampung reformasi, mengevaluasi diri dan merenungi perjalanan panjangnya selama dua dekade lebih.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000