Selain untuk memenuhi kebutuhan di hari raya, dana tunjangan hari raya (THR) sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain, termasuk untuk investasi. Berikut sejumlah tips agar penggunaan THR lebih optimal.
Oleh
Dedi Setiawan
·3 menit baca
Lebaran kali ini akan terasa sangat berbeda dibandingkan dengan Lebaran di masa pandemi Covid-19 yang lalu. Pemerintah secara resmi telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM yang diterapkan selama pandemi. Masyarakat tidak dibatasi lagi mobilitasnya dan dimungkinkan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman dan berjalan-jalan bersama. Apalagi pemerintah sudah menambah jumlah hari cuti bersama.
Meski para karyawan dan pekerja akan mendapatkan tambahan pendapatan melalui tunjangan hari raya (THR) Lebaran, harus diingat bahwa pengeluaran selama perayaan Lebaran juga sangat tinggi. Kebutuhan konsumtif selama merayakan Lebaran akan sangat meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Pengeluaran itu mulai dari makanan, minuman, pakaian Lebaran, biaya transportasi untuk mudik, atau kunjungan silaturahmi dan lain-lain.
Jadi, sejak awal sebelum Lebaran tiba, masyarakat harus menghitung matang-matang berapa pendapatan tambahan Lebaran yang akan diraih dan berapa besar rencana pengeluarannya. Jangan besar pasak daripada tiang alias tekor atau boncos.
Agar terhindar dari keboncosan, tentu kita harus mampu mengelola gaji dan THR dengan baik. Banyak karyawan yang menganggap bahwa dana THR adalah dana yang harus dihabiskan untuk perayaan hari raya. Tentu anggapan ini tidak tepat.
Selain untuk memenuhi kebutuhan di hari raya, THR sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya dan dapat diinvestasikan. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar THR yang diperoleh dapat dimaksimalkan penggunaannya, antara lain untuk keperluan berikut.
1. Zakat dan sedekah
Umat Islam memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah dan zakat mal menjelang Lebaran. Selain zakat, Muslim juga disarankan untuk bersedekah sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memilah kebutuhan Lebaran
Kebutuhan hari raya sangatlah beragam, mulai dari membeli baju baru, saling mengirimkan makanan dan bingkisan kepada sanak saudara, membeli tiket mudik, jamuan makan, oleh-oleh untuk keluarga dan berbagai kebutuhan lain. Kebutuhan yang sangat besar. Jadi, hindari menjadi pembeli yang impulsif ketika berbelanja dan harus mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Jika perjalanan mudik yang Anda lakukan menggunakan kendaraan pribadi, biaya bahan bakar minyak dan akomodasi yang dibutuhkan selama perjalanan juga harus Anda perhitungkan.
Selain itu, untuk pribadi dan keluarga yang mempekerjakan asisten rumah tangga dan sopir juga mesti memberikan THR kepada pekerjanya.
3. Kelola utang
Dana THR dapat juga digunakan untuk membayar atau bahkan melunasi utang yang dimiliki. Anda juga harus bijaksana ketika menggunakan kartu kredit untuk berbelanja sehingga tidak terjerat utang baru setelah hari raya. Melunasi utang yang dimiliki dengan menggunakan dana THR juga akan membantu memperbaiki cashflow bulanan Anda.
4. Ingat untuk berinvestasi
Pandemi mengajarkan banyak hal, terutama pentingnya pengelolaan keuangan yang baik di tengah ketidakpastian hidup. Sebagian dari dana THR hendaknya diinvestasikan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Pilihan investasi disesuaikan dengan profil risiko, tujuan investasi, dan jangka waktu investasi yang diinginkan. Produk investasi yang bisa jadi pilihan, antara lain, deposito, saving bond ritel (SBR), saham, dan reksa dana.
Sebelum berinvestasi, dana THR juga dapat digunakan untuk memenuhi pos dana darurat. Dana darurat untuk yang belum berkeluarga sebesar enam kali pengeluaran bulanan dan untuk yang sudah berkeluarga minimal sembilan kali pengeluaran bulanan.
Uang THR juga dapat digunakan sebagian sebagai self reward, yakni pengeluaran yang bertujuan untuk membahagiakan diri sendiri. Tentu penggunaan dana THR untuk ini harus terukur dan bertanggung jawab. Contohnya, membeli barang yang sudah lama diimpikan, tiket liburan, konser musik, dan lain sebagainya.
6. Jangan meminjam dari pinjaman daring ilegal
Jumlah penawaran pinjaman daring ilegal cenderung meningkat menjelang hari raya. Tak sedikit masyarakat yang tergiur penawaran tersebut. Jika Anda dapat mengelola dana THR dengan baik, Anda akan meminimalkan kemungkinan menjadi korban pinjaman daring ilegal. Anda tak akan tergoda untuk meminjam lewat pinjaman daring ilegal untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Persentase dana THR untuk setiap pos anggaran di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan yang dimiliki. Jika Anda mampu mengelola dana THR dengan baik, kemungkinan kekayaan bersih yang Anda miliki akan meningkat serta memperlancar cashflow. Dengan demikian, Anda dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir adanya utang baru setelah Lebaran usai.
Untuk informasi tentang produk dan layanan jasa keuangan dapat diakses melalui situs resmi OJK www.ojk.go.id, Kontak OJK 157, atau melalui Whatsapp 081157157157. Yuk, rencanakan dan kelola dana THR dengan bijak!