Inovasi Prediksi El Nino Menggunakan Laut Indonesia
Laut Indonesia adalah kunci untuk memprediksi El Nino dan La Nina. Prediksi ini dilakukan dengan mengamati perubahan yang terjadi di jalur masuk arus lintas Indonesia yang merupakan bagian dari arus lintas dunia.

ilustrasi
Sejak awal 2023 terjadi banjir di berbagai wilayah di Indonesia, di Bima, Nusa Tenggara Barat; di Jambi, di Kepulauan Natuna, di Sambas, Kalimantan Barat; daerah Pantura Jawa (Jakarta, Semarang, Solo), di Makassar, Sulawesi Selatan; dan di Lahat, Sumatera Selatan. Biasanya banjir yang cukup luas berasosiasi dengan fenomena La Nina.
Fenomena tersebut dianggap wajar karena wilayah Indonesia tiga tahun berturut-turut mengalami La Nina berkepanjangan. Situasi kebalikannya juga sering dianggap penting, yaitu fenomena El Nino, yang biasanya berhubungan dengan kebakaran hutan yang cukup luas. Apakah El Nino dan La Nina dapat diketahui kedatangannya?
Planet Bumi tempat kita tinggal dikenal sebagai Aqua Planet. Hal ini karena sebagian besar permukaan Bumi terdiri dari lautan (71 persen), dengan laut terbesar Samudra Pasifik. Karena bumi berotasi ke arah Timur, air yang mengumpul di permukaan laut Samudra Pasifik akan mengumpul di arah barat Samudra Pasifik. Dalam jangka waktu yang lama, muka laut di bagian barat Samudra Pasifik akan menjadi lebih tinggi dari wilayah lainnya.
Baca Juga: Pergolakan Iklim yang Berkelanjutan
Indonesia adalah negara yang terletak di antara dua samudra dan dua benua. Negara kita diapit oleh Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Melanjutkan penjelasan teori di atas, logikanya permukaan laut di Samudra Pasifik bagian barat akan lebih tinggi dari permukaan laut di Samudra Hindia.
Dengan hukum fisika dasar, yakni air akan mengalir dari permukaan yang tinggi ke permukaan yang lebih rendah, air dari Samudra Pasifik akan mengalir ke Samudra Hindia melalui kepulauan Indonesia. Hal sebaliknya tidak terjadi, yaitu apabila bumi berputar ke arah barat, air dari Samudra Hindia akan mengalir ke Samudra Pasifik.

Sebagian permukiman warga yang masih terendam banjir selama beberapa pekan ini di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023). Sedimentasi beberapa sungai di Kabupaten Kudus, Pati, dan Rembang dianggap sebagai salah satu penyebab meluasnya banjir di sejumlah kawasan pantura timur.
Arus Lintas Indonesia
Sirkulasi arus laut dunia memiliki periode rotasi 2.000 tahun. Artinya, air yang berada di wilayah Indonesia saat ini dahulu berada di wilayah Indonesia pada zaman Nabi Isa hidup.
Pengetahuan para ahli mengenai sirkulasi arus laut dunia ini baru dikenal tiga dekade lalu, yaitu setelah proyek ilmiah World Ocean Circulation Experiment. Arus laut yang melalui wilayah Indonesia dikenal dengan nama Arlindo, yaitu Arus Lintas Indonesia, sedangkan keseluruhan sirkulasi arus dunia tersebut dinamakan sirkulasi Arus Sabuk Dunia atau the Great Ocean Conveyor Belt. Ini adalah sistem pernapasan atau jalur nadi bumi untuk menunjang kehidupannya.
Perubahan yang terjadi pada arus laut akan memberi pengaruh terhadap iklim lokal. Apabila air yang mengalir di permukaan laut adalah air hangat, iklim wilayah tersebut akan lebih hangat dan berasosiasi dengan penguapan yang tinggi dan curah hujan tinggi. Sebaliknya, apabila air yang mengalir di wilayah tersebut dingin, penguapan dan hujan akan minimal.
Apabila kita dapat menghentikan Arlindo di satu wilayah, hal itu akan mengubah sistem iklim di wilayah lain, misalnya di Eropa, Amerika Utara, atau Afrika, karena Arlindo merupakan bagian dari arus lintas dunia. Dengan penjelasan ini, tepatlah apabila dikatakan bahwa Indonesia dapat mengontrol arus laut dunia atau iklim dunia.
Apabila kita dapat menghentikan Arlindo di satu wilayah, hal itu akan mengubah sistem iklim di wilayah lain, misalnya di Eropa, Amerika Utara, atau Afrika, karena Arlindo merupakan bagian dari arus lintas dunia.
Perubahan dari arus panas atau dingin yang melalui suatu wilayah tertentu tidak serta-merta mengubah iklim wilayah tersebut, tetapi ada jeda waktunya karena diperlukan proses untuk mengubah suhu di seluruh kolom air laut tersebut. Ini biasanya membutuhkan waktu tiga hingga lima bulan tergantung kedalaman laut. Sifat laut yang mengubah suhu air laut disebut sifat memori laut. Yang artinya laut menyimpan memori dari apa saja yang telah mengubah sifat-sifatnya sendiri.
Satu sifat penting osilasi laut yang mengubah iklim Indonesia adalah El Nino dan La Nina karena terjadi perubahan suhu laut. Pada waktu El Nino, laut Indonesia menjadi lebih dingin dari biasanya, sedangkan pada waktu La Nina suhu laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat dari biasanya.
Dengan penjelasan tersebut dapat dimengerti, pada waktu El Nino wilayah Indonesia akan lebih kering dari biasanya dan pada waktu La Nina akan lebih basah. Namun, perubahan yang terjadi ini tidak serta-merta berubah karena ada sifat memori dari laut.

Sifat memori laut ini dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kedatangan El Nino dan La Nina jauh hari sebelum jelas dan terasa dampaknya. Selama ini prediksi El Nino dan La Nina memakai data perubahan laut di Samudra Pasifik dan bukan di jalur Arlindo ataupun di wilayah Indonesia. Padahal, centre of action berada di jalur Arlindo yang termasuk wilayah yuridiksi Indonesia. Dengan penjelasan di atas, kita dapat memprediksi kedatangan El Nino dan La Nina lebih baik dengan mengamati perubahan yang terjadi di jalur masuk Arlindo.
Arus lintas Indonesia bergerak dari Selat Makassar dan laut-laut di Maluku Utara, seperti Halmahera, Rivamatola, Sulu, dan Morotai. Arus ini bergerak ke arah selatan menuju pintu keluar, contohnya Selat Lombok, Selat Ombai, dan Selat Bali.
Baca Juga: Memaknai Dampak Perubahan Iklim
Untuk dapat memprediksi kedatangan El Nino dan La Nina kita dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dengan menggunakan pemodelan laut, sedangkan perangkat keras dengan memasang buoy untuk mengamati perubahan suhu, arus, dan tekanan laut.
Untuk wilayah Indonesia pengamatan dapat dilakukan di pintu masuk Arlindo, yaitu di wilayah laut yang menghadap ke Samudra Pasifik terutama di laut dalam di Indonesia Timur. Laut di Indonesia Timur adalah laut yang dalam dan terus dipengaruhi Arlindo, sedangkan di sebelah barat adalah laut dangkal yang lebih sering terpengaruh oleh sifat musiman dibandingkan dengan Arlindo.
Mengapa kemampuan memprediksi El Nino dan La Nina itu penting? Kemampuan prediksi ini akan membantu kita dalam ketahanan pangan, air, energi, dan dalam menghadapi bencana. Dalam hal pangan, El Nino membantu kita memperkuat komoditas di laut, sedangkan La Nina memperkuat komoditas di darat.
Kemampuan prediksi ini akan membantu kita dalam ketahanan pangan, air, energi, dan dalam menghadapi bencana.
Bursa saham di New York sangat dipengaruhi oleh prediksi musim ke depan. Apakah beberapa harga komoditas pertanian harus disesuaikan dengan prediksi tersebut. Pada waktu El Nino akan terjadi kekeringan di darat, sedangkan pada waktu La Nina akan meningkatkan curah hujan dan risiko bencana banjir di darat.
Sektor energi juga akan dipengaruhi oleh prediksi musim ke depan, apakah aliran air ke waduk dan dam akan disesuaikan. Bencana yang terjadi pada waktu El Nino dan La Nina akan berbeda. Contohnya bencana asap dan kebakaran hutan kerap kali terjadi pada waktu El Nino, sedangkan pada waktu La Nina banjir dan bencana hidrometeorologi lain meningkat.

Pemadaman kebakaran lahan gambut di Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (10/2/2023).
Dengan mengetahui kedatangan El Nino atau La Nina lebih tepat, kita dapat satu langkah lebih cepat dalam antisipasi ketahanan pangan, air, dan energi. Indonesia akan memiliki nilai keunggulan kompetitif baru dibandingkan dengan negara lain.
Bahkan, untuk negari jiran di sekeliling kita, kemampuan untuk dapat beradaptasi dari dampak El Nino dan La Nina juga ditunggu. Dalam beberapa kasus, seperti El Nino parah pada 1997, ketahanan sosial masyarakat menurun, resesi ekonomi sampai menimbulkan situasi kekacauan secara politik sehingga terjadi pergantian presiden di tahun berikutnya.
Dengan berbagai uraian di atas, penting untuk dapat menerapkan kemampuan prediksi El Nino dan La Nina beberapa bulan di muka. Laut Indonesia adalah kunci prediksi El Nino. Hal itu dapat dengan tepat kita lakukan dengan memahami sifat arus laut yang melalui Indonesia. Dengan antisipasi yang lebih dini, kita dapat menghemat beban biaya yang tidak perlu dalam soal pangan, air, energi, dan bencana dan akan berpengaruh ke arah ketahanan bangsa.
Baca Juga: Merancang Ulang Adaptasi dan Mitigasi Krisis Iklim
Kemampuan untuk dapat memberikan informasi mengenai El Nino dan La Nina lebih dini memakai informasi perubahan sifat laut lokal memberikan keunggulan kompetitif tersendiri bagi Indonesia. Selama ini pendeteksian El Nino dan La Nina dilakukan di laut sekitar Indonesia. Dengan inovasi baru ini pendeteksian dilakukan di wilayah jurisdiksi Indonesia dan hanya kita yang memiliki wewenang resminya.
Maka, tepatlah jika dikatakan bahwa Indonesia adalah Zamrud Khatulistiwa yang ternyata mampu mengontrol iklim dunia. Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kelautan, kita dapat menyebar informasi dini El Nino dan La Nina ke seluruh dunia. Sebuah fenomena iklim yang paling besar dan memberikan pengaruh perubahan di mana-mana. Sifat laut demikian ini hanya dimiliki oleh benua maritim Khatulistiwa Indonesia.
Edvin Aldrian, Profesor Meteorologi dan Klimatologi BRIN; Inter Governmental Panel on Climate Change WG 1 Vice Chair

Edvin Aldrian