Perbedaan ”Sekali-kali” dan ”Sekali-sekali (Sesekali)”
Kata ”kali” mempunyai banyak makna. Demikian pula kata turunannya, seperti ”sekali”, ”sekali-kali”, dan ”sekali-sekali”. Kalau tidak cermat memilih, makna kalimat yang muncul pun akan keliru.
Oleh
Nur Adji
·2 menit baca
Dalam kehidupan berbahasa sehari-hari, dan dibakukan di dalam kamus, kita dapat menemukan kata kali yang beraneka makna. Dalam istilah ilmu bahasa, kata kali merupakan bentuk homonim, alias bentuk yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya.
Beberapa waktu lalu (22 Oktober 2022), dalam rubrik ini juga ditulis penggunaan kata kali. Namun, kala itu ditulis tentang kali yang dikaitkan dengan kata pertama (pertama kali).
Kali bisa bermakna ’sungai’, seperti terdapat dalam kalimat kondisi kali di Indonesia cenderung kotor. Ada pula yang memaknai kali sebagai ’ikan lele’ (lihat KBBI daring), sementara obyek yang sama di Malaysia disebut ikal keli.
Bahkan, di Sulawesi Selatan, kali merupakan sebutan untuk pejabat tinggi. Di kalangan milenilal, kali dimaknai sebagai ’barangkali’ atau ’mungkin’, yang dicipta-rupakan menjadi keles.
Namun, kata kali yang sering dipakai pengguna bahasa adalah kata kali yang memiliki makna ’menyatakan perulangan’ atau ’kekerapan tindakan’, seperti dalam kalimat orang itu sudah lima kali mengunjungi Bali.
Lalu, kali yang ’menyatakan perbandingan’ (gaji PNS tahun ini dua kali lebih besar daripada tahun lalu). Terakhir, kali yang biasa digunakan dalam hitungan matematika, yang bermakna ’menyatakan kelipatan’ atau ’pergandaan’ (tujuh kali tujuh sama dengan empat puluh sembilan).
Kata kali bisa bermakna lain lagi jika mendapatkan imbuhan, misalnya sekali, sesekali, sekali-kali, dan sekali-sekali. Dalam kasus dengan imbuhan ini, adakalanya pengguna bahasa salah memilih kata yang tepat sehingga makna yang muncul berbeda dengan makna yang diinginkan si pengguna.
Jika dibandingkan dengan kata sekali (yang bermakna ’satu kali’ dan ’sangat), kata sesekali, sekali-kali, dan sekali-sekali lebih sering tertukar penggunaannya.
Kata sesekali digunakan untuk menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan ’satu-satu kali, kadang-kadang, tidak sering, atau tidak selalu’. Kata sesekali (yang terbentuk dari kata se + kali, lalu mengalami pengulangan/reduplikasi pada imbuhan se-) sama maknanya dengan kata sekali-sekali.
Jika kita mendapati kalimat Carlo Ancelotti sesekali memasukkan Andriy Lunin untuk menggantikan Thibaut Courtois, kita bisa juga mengubahnya menjadi Carlo Ancelotti sekali-sekali memasukkan Andriy Lunin untuk menggantikan Thibaut Courtois. Artinya, ’satu-satu kali’, atau ’kadang-kadang’, atau ’tidak setiap waktu’ Ancelotti memainkan Lunin untuk menggantikan Courtois.
Adapun kata sekali-kali (yang terbentuk dari kata se- + kali, lalu mengalami reduplikasi pada kata kali) bermakna ’satu kali pun’ atau ’sama sekali’. Biasanya kata ini didahului oleh kata jangan (jangan sekali-kali).
Misalnya, Presiden Real Madrid memerintahkan Carlo Ancelotti jangan sekali-kali memasukkan Andriy Lunin untuk menggantikan Thibaut Courtois. Artinya, ’satu kali pun’ Ancelotti tidak boleh mengganti Courtois dengan Lunin dalam setiap pertandingan. Jadi, larangan ini diberikan kepada Ancelotti untuk tidak satu kali pun (jangan pernah) memasukkan Lunin untuk menggantikan Courtois.
Jika kata sesekali atau sekali-sekali dipasangkan pada kalimat di atas, makna kalimat tersebut menjadi lain: Presiden Real Madrid memerintahkan Carlo Ancelotti sekali-sekali memasukkan Andriy Lunin untuk menggantikan Thibaut Courtois. Dalam kalimat ini, yang muncul bukan larangan, melainkan perintah agar Ancelotti ’satu-satu kali’ memainkan Lunin untuk menggantikan Courtois.
Yang juga sering keliru atau salah tulis adalah penulisan kata sekalipun dan sekali pun. Harap diingat bahwa kata sekalipun (yang digabung penulisannya) digolongkan sebagai kata hubung, yang maknanya ’menyatakan pertentangan’.
Kata ini bersinonim dengan walaupun, meskipun, dan sungguhpun. Akan halnya sekali pun, kata ini ditulis sebagai dua kata yang terpisah, yang bermakna ’satu kali pun’ atau ’meskipun hanya sekali’.
Yang juga sering keliru atau salah tulis adalah penulisan kata sekalipun dan sekali pun.
Perbedaannya akan terlihat dalam kalimat berikut: (1) sekalipun tidak memiliki harta, ia tetap menyumbang juga dan (2) sekali pun ia tidak mau menyumbang meski hartanya banyak. Kata sekalipun dalam kalimat pertama dapat digantikan oleh meskipun atau walaupun yang menunjukkan pertentangan. Adapun pada kalimat kedua, sekali pun menunjukkan makna ’satu kali pun’ atau ’meskipun hanya sekali’.
Masih banyak kosakata bahasa Indonesia yang salah satu unsurnya menggunakan kata kali. Umpamanya saja sering kali, kerap kali, dan berkali-kali. Meski banyak, kecermatan memilih kosakata yang tepat tetap harus didahulukan.